Langsung ke konten utama

INDONESIA MASIH BELUM MERDEKA JIKA MEMPRAKTEKKAN KEKERASAN KEMANUSIAAN

Artikel
P. Rufinus EPW
Sejauh mempraktekkan kekerasan kemanusiaan berarti menandakan bahwa Indonesia belum merdeka. Negara yang sudah mereka berarti seluruh masyarakatnya mengalami kesejahteraan, keadilan n kedamaian seluruh rakyat dalam sebuah negara, tetapi di dalam negara masih saja mempraktekkan kejahatan kemanusiaan berarti sama saja.neagra itu belum merdeka.

Negara Indonesia dikatakan masih belum Merdeka karena negara mempraktekkan kejahatan kemanusiaan. Buktinya bahwa Rakyat Papua ditangkap, dianiaya, dipenjara bahkan ditembak sampai dibunuh. 

Masalah lain begitu banyak rakyat yang hidup dalam kungkunngan penderitaan dan kemiskinan. Negara tanpa malu bicara tentang kemajuan dalam berbagai dimensi hidup. Namun negara masih berdiri ditempat.

Dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 mengatakan bahwa: MENGANTARKAN KE DEPAN PINTU GERBANG YANG PENUH AMAN DAN SENTIASA tetapi Masih saja berdiri di depan pintu tersebut sampai saat ini. Hal ini terjadi karena dalam praktek pembangunannya adalah Menanamkan mentalitas Membunuh dan mencuri Hak hidup orang lain.

Dengan demikian, wajah negara Indonesia menunjukkan bahwa negara yang tidak moral dan nilai-nilai kemanusiaan. Negara seperti ini tidak menjadi sebuah negara yang aman dan damai serta tidak membawa revolusi negara dalam seluruh aspek hidup.

Presiden Jokowi mengatakan terjadi revolusi mental dalam negara ini, pernyataan ini hanya mimpi siang bolong karena mental dan karakter negara ini adalah negara Kanibalisme alias berwatak Serigala selalu mencari mangsa dalam negara.

Negara melakukan berbagai cara untuk merubah dan merumuskan undang-undang tetapi semuanya hanya menciptakan kerja karena negara tidak mempunyai pekerjaan alias negara yang menganut Nihilisme.

Negara mempraktekkan kejahatan kemanusiaan karena negara Indonesia ini gudangnya para pranormal, komplotan bejat moral, sampah- sampah setengah binatang yang mengamankan negara ini. akhirnya getahnya kena pada rakyat Papua. 

Negara yang hidup di atas penuh asumsi dan penuh kecurigaan. itulah kerja negara yang belum merdeka. 

Pelanggaran Kemanusiaan HAM, DEMOKRASI, HUKUM, KEBAIKAN, KEADILAN DAN KEDAMAIAN hanya sebuah UTOPIS di negara ini. 

Di mana kah nilai-nilai Kemanusiaanmu di hadapan sesama yang lain?

Pos. Admin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi da

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu juga rasa kecewa yang terpahat.   Sekali tersakiti, hatimu rapuh,   Dikhianati sekali, cintamu terus meragu. Siapa pun yang mengecewakanmu,   Tidak akan luput dari pandanganmu.   Setiap detik, setiap waktu,   Luka itu tetap merayap dalam ingatan. Namun di balik kekecewaan yang mendalam,   Tersembunyi pelajaran berharga.   Jangan biarkan rasa itu membelenggu,   Biarkan ia menjadi bekal untuk tumbuh lebih kuat. Eko-Vinsent  🍁🍁🍁 SEPIH Sekali lagi sepi Tanpa suaramu  Tak ada kata-kata manismu Hanya hening yang terasa  Sekali lagi sendiri  Merenungi semua rindu ini Menatap langit dengan tatapan hampa  Menyebut namamu tanpa sahutan Sekali lagi hanya diam Menanti sapa itu hadir lagi Membiarkan malam dan siang terlewati Tanpamu dan tanpa kita bercengkrama  Ly SMy  19.9.24 🍁🍁🍁 Se𝗖𝗶𝗻𝘁𝗮 

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber H