Minggu, 20 Juli 2025

Mari Memahami Kapitalisme Dan Kolonialisme Pendudukkan Strategi Penguasaan alat Produksi Di Papua

Artikel. 
Oleh. W.P
Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangka Tanpa Alas Kaki- Bicara kapitalisme bukan hal baru melainkan sudah sudah lazim dibicarakan diperdebatkan di kalangan masyarakat ilmiah mahasiswa dan gerakan soal maupun gerakan Perlawanan yang melawan kapitalisme.

Namun belum tentu semua orang memahami apa itu kapitalisme apalagi masyarakat Papua yang belum mengikuti fase perkembangan masyarakat dan terkesan masih hidup dalam kesadaran komunal yang reaksioner perlu dijelaskan secara sederhana dari dasar dengan metode berbeda agar mudah dipahami.

Kebanyakan kita memahami kapitalisme itu sebatas sistem ekonomi dan pasar tapi yang dimaksud kapitalisme jauh lebih mendasar ketimbang sekedar sistem ekonomi dan pasar.
Jadi kapitalisme itu jauh mendasar adalah model produksi atau kepemilikan alat produksi dan memproduksi. 
Jika kita bicara bicara model belum tentu semua orang paham karena masyarakat kita tergolong masyarakat yang hidup dengan kesadaran komunal belum sampai pada fase kapitalisme dan kesadarannya.

Untuk perlu menjelaskan secara abstrak dan analogi kontekstual pola hidup komunal karena ini soal memahami sesuatu berdasarkan empirisme secara personal maupun kelompok atau komunitas dalam struktur sosial masyarakat Papua.
Kembali pada topik pertanyaan tentang kapitalisme bahwa kita kenal selama ini mungkin tentang ekonomi, modal dan pasar tetapi lebih mendasar mode produksi dahulu.

Apa itu mode produksi,mode produksi adalah soal bagaimana cara manusia memproduksi kebutuhannya dan bagaimana hasil kerja atau hasil produksi itu didistribusikan.
Dalam kapitalisme yang menjadi pusat itu bukan yang menjadi pusat itu bukan manusia tetapi alat produksinya.
Yang dimaksud Alat produksi itu seperti tanah mesin dan pabrik,perusahaan, dan teknologi bahkan yang terbaru sekarang adalah AI.

Untuk menjadikan itu pusat produksi keuntungan manusia harus dipisahkan atau dijauhkan dari alat tersebut.
Pertanyaannya kenapa manusia dipisahkan dari alat produksi itu ? 

Karena jikalau manusia secara personal atau individu memiliki alat produksi berdasarkan hukum patrilineal dengan pola hidup komunal manusia biasa memproduksi kebutuhannya sendiri secara kolektif. Dan kepemilikan berdasarkan kehidupan komunal berdasarkan marga tetapi setiap komunitas diberikan kebebasan mengelola atau hak guna atau mengelola bersama untuk kebutuhan bersama.

Cara produksi kehidupan komunal seperti itu tidak bisa menghasilkan kekayaan dan keuntungan dalam arti kapital. Surplus adalah kondisi ketika jumlah aset atau sumber daya melebihi dari yang dibutuhkan atau digunakan. Dalam konteks ekonomi, surplus berarti pendapatan lebih besar daripada pengeluaran, baik pada skala individu, bisnis, maupun negara. 
Karena Tidak akan ada surplus, kalau tidak ada surplus maka tidak ada nilai lebih dari kerja orang yang bisa diambil atau dikumpulkan sebagai kekayaan pribadi atau kekayaan negara bisa dihasilkan.
Untuk itu maka, agar kekayaan bisa diciptakan manusia harus dipisahkan dari alat produksi dan kepemilikan alat secara komunal berdasarkan pola kehidupan komunal dengan hukum patrilineal tadi.

Setelah alat produksi diambil atau dikuasai oleh negara dan para kapital, manusia atau masyarakat tidak punya alat produksi lagi sehingga, hanya ada satu pilihan yaitu menjadi tenaga kerja.

Manusia atau rakyat yang tidak punya lagi memiliki alat-alat produksi untuk memenuhi kebutuhannya, harus memilih menjadi tenaga kerja dalam sistem atau menjadi tenaga kerja pada pemilik alat produksi termasuk negara yang menguasai dan merampas alat produksi dari rakyat.

Pada hal sebelum ada negara alat produksi menjadi milik bersama dikelola bersama dalam kehidupan komunal kini alat produksi menjadi milik negara dan kapital maka masyarakat untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidup harus menjadi budak atau menjadi tenaga kerja produktif.

Setelah mereka menguasai alat produksi manusia dilatih melalui sistem pendidikan kapital melatih tenaga kerja produktif mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi untuk menghasilkan tenaga kerja untuk bekerja pada kekuasaan oligarki dan tenaga kerja pasar.

Artinya manusia yang menjual tenaga kerja ini, bekerja bukan karena ingin mengekspresikan diri atau cinta pada pekerjaannya tetapi terpaksa untuk bertahan hidup. 

Karena tidak menjual tenaga kerja, produktif kepada negara dan pada pemilik alat produksi dari mana memenuhi kebutuhan hidup sebab alat produksi bukan lagi milik masyarakat tetapi milik negara atau milik kapital sehingga harus menjadi tenaga kerja atau menjual tenaga kerja. 

Jika manusia tidak bisa menjual tenaga kerja kepada pemilik alat produksi konsekuensinya manusia tidak bisa makan atau tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Karena itulah orang seringkali mengatakan bahwa kemiskinan adalah konsekuensi logis dari kapitalisme dan kapitalisme merampas alat produksi menciptakan kemiskinan supaya orang miskin bisa mengabdi dan bisa dijadikan sebagai tenaga kerja.

Itulah cara produksi manusia hari ini atau kata lain cara kerja produksi kita saat ini seperti demikian, alat produksi milik kapital dan penguasa oligarki menguasai alat produksi melalui negara.

Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. semua kekayaan alam, termasuk tanah, udara, dan laut, serta segala sesuatu yang ada di dalamnya, berada di bawah penguasaan negara dan pengelolaannya ditujukan untuk kepentingan seluruh rakyat. 

Negara memiliki hak untuk mengelola dan mengatur pemanfaatan sumber daya alam, termasuk tanah, air, dan kekayaan laut. 
Inilah dalil untuk menguasai alat produksi katanya untuk kepentingan rakyat tetapi, faktanya alat produksi dikuasai hanya memperkaya oligarki penguasa korporasi kapitalis bukan untuk rakyat.
Karena itulah untuk menciptakan kekayaan dalam arti kapital, harus ada tidak memiliki alat produksi dan tetap miskin. Supaya bisa dikondisikan supaya menjadi tenaga kerja supaya tenaga kerja mereka dieksploitasi untuk kepentingan profit keuntungan disebut surplus.

Konsekuensi kemiskinan diciptakan mau tidak mau tidak mau ada yang menjual tenaga kerjanya. Untuk ubah rendah di eksploitasi tenaga kerja atau diperas tenaga dan waktunya, bekerja setiap hari kepada mereka menguasai alat produksi.
Secara sederhananya itu tanpa ada alat produksi dan tanpa ada yang miskin kapitalisme tidak akan pernah tubuh dan bertahan.

Jadi inilah dimaksud penguasaan dan pemaksaan struktural bukan lagi pakai cambuk menciptakan kemiskinan untuk tenaga kerja menguntungkan sistem politik dan kekuasaan.
Contoh sederhana sehari-hari misalnya kamu pintar atau jago goding, tetapi kamu tidak punya softwarenya, tidak punya alatnya atau tidak punya lisensinya maka kamu harus menjual itu kepada perusahaan yang membutuhkan hal itu.

Dalam sistem kapitalisme goding dapat diartikan sebagai bentuk eksploitasi atau penindasan terhadap pekerja, yang seringkali dilakukan oleh pemilik modal untuk memaksimalkan keuntungan. Istilah ini merujuk pada kondisi kerja yang tidak adil, upah rendah, dan jam kerja yang panjang, yang semuanya berkontribusi pada ketimpangan sosial dan ekonomi.

Dalam konteks sistem kapitalisme, "goding" bisa merujuk pada berbagai hal tergantung pada bagaimana istilah tersebut digunakan. Secara umum, dalam konteks ekonomi, "goding" bisa merujickan pada: 

1). Eksploitasi tenaga kerja, sistem kapitalis, pekerja seringkali dieksploitasi oleh pemilik modal untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Hal ini bisa termasuk upah rendah, kondisi kerja yang buruk, dan jam kerja yang panjang.

2). Peningkatan kesenjangan sosial, kapitalisme cenderung menciptakan kesenjangan ekonomi yang besar antara pemilik modal dan pekerja. Kelompok kaya semakin kaya, sementara kelompok miskin semakin tertinggal.

3). Dominasi modal, Sistem kapitalis memungkinkan pemilik modal untuk mendominasi berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, politik, dan budaya.
4). Kerusakan lingkungan, kapitalisme seringkali mendorong eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan untuk mendapatkan keuntungan, yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
5). Komodifikasi, segala sesuatu, termasuk jasa dan bahkan pengetahuan, dapat dikomodifikasi dalam sistem kapitalis untuk tujuan keuntungan.

6). Dalam konteks yang lebih luas, "goding" juga bisa merujuk pada fenomena sosial yang muncul akibat ketidaksetaraan dan eksploitasi dalam sistem kapitalis. Ini bisa termasuk ketidakpuasan sosial, konflik sosial, dan gerakan protes

Artinya kapitalisme hidup dan berakar karena manusia bersedia menjadi tenaga kerja produktif, bersedia menjadi budak kapitalisme yang memiliki dan menguasai alat produksi termasuk negara.

Analogi paling sederhana kamu tau bahwa mobil tetapi kamu tidak punya mobil milik sendiri sehingga kamu harus jadi sopir angkot milik orang lain. 
Hal lain itu kamu punya hutan dan memiliki kayu berkualitas tinggi tetapi kamu tidak punya mesin tidak punya kendaraan dan tidak punya somel sehingga kamu jual pohon kepada pengusaha punya alat produksi.

Banyak contoh lain kamu punya pisang bisa buat gorengan, kamu punya singkong buat kerupuk tetapi tidak punya keahlian atau tidak punya alat sehingga jual kepada pengusaha gorengan, pedagang kerupuk, pembuat roti yang punya oven atau atau alat produksi roti.

Karena alat produksi hanya dimiliki oleh segelintir orang atau kita sebut kapitalis punya alat produksi sehingga kamu harus menjual tenaga kerjamu kepada orang yang memiliki alat produksi.

Karena cara hidup kita atau mode produksi kita untuk memproduksi kebutuhan umat manusia hari ini 80% atau hampir 100% adalah kapitalisme. Karena di jaman ini semua instrumen kehidupan manusia saat ini sistem kapitalisme yang mengendalikan manusia. 

Dimana semua instrumen atau semua sistem pendidikan, media, sistem kesehatan, sistem keuangan, sistem hukum, sistem demokrasi, sistem pemerintahan dan bahkan sistem kepercayaan atau sistem agama. Semua sistem atau instrumen akan disesuaikan untuk memperkuat sistem atau cara hidup kapitalisme ini. 
Dengan kata lain cara ini terpolarisasi dengan pola hidup ini atau mode produksi ini yaitu kapitalisme sehingga semua manusia bekerja untuk kapitalisme.

Jadi jangan kita heran kalau hidup ini terasa berat, yang miskin tetapi miskin walaupun bekerja keras, yang kaya tetapi kaya. 
Ketika kita protes dan kritis terhadap sistem ini ada mengatakan bahwa kamu harus dan tetap bersyukur seakan narasi moral dan kata bijak sebagai alternatif bahwa kamu harus tetap bersyukur semua rencana Tuhan.

Ada yang mengatakan bahwa kamu miskin karena tidak kerja keras, kamu bodoh, kamu pemalas dan tidak mampu serta narasi subjektif lainnya menjustifikasi kita miskin karena kesalahannya kita sendiri.

Ada juga mengatakan kamu miskin karena kamu bodoh hanya menyalahkan orang lain pada hal kamu sendiri tidak sekolah, tidak pintar atau bodoh tuanya kritik dan protes menyalahkan orang lain padal hal kamu tidak kerja cerdas katanya.

Ketika kita bicara seperti ini terutama edukasi tentang kapitalisme dan Kolonialisme Pendudukkan untuk menguasai alat produksi ada mengatakan kami pengangguran tidak mengerti tukang protes karena tidak sekolah bodoh. 

Karena media dan Buzzer sudah didesain untuk membuat narasi subjektif dan kontradiksi untuk melanggengkan Kolonialisme Pendudukkan dan Kolonialisme ekploitasi di Indonesia terutama di Papua.
Pada hal cara hidup atau mode produksi dikuasai oleh negara dan segelintir orang korporasi dengan oligarki penguasa dengan sistem pemerintahan deportismenya.

Dalam konteks di Papua kita melihat secara terpisah bahwa Kolonialisme Pendudukkan memperluas inprapstruktur kekuasaan politik untuk menguasai alat produksi.
Ketika Kolonialisme Pendudukkan menjadi menjadi jembatan masuknya kapitalisme dan kolaborasi dengan kolonialisme ekploitasi.
Kolonialisme Pendudukkan dan Kolonialisme ekploitasi terlebih dahulu memperluas infrastruktur kolonialisme di Papua. 

Mulai dari tindakan politik seperti otonomi khusus Jilid pertama atau Jilid I tahun 2001 otonomi khusus Jilid II tahun 202, kebijakan pemekaran provinsi dan kabupaten kota dan memperkuat dan memperluas infrastruktur militer bagian dari strategi kolonialisme untuk menguasai alat produksi. 

Setelah inprapstruktur kolonialisme dan militerisme diperluas termasuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bandara untuk penguasaan alat produksi dan melanggengkan kolonialisme eksploitasi di Papua.

Melihat praktek kolonialisme pendudukkan dan Kolonialisme ekploitasi seperti kita menganggap ini ancaman nemun sebagian orang menganggap ini hal biasa dan membuka lapangan pekerjaan membawa keuntungan, membawa pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Seperti sekarang setelah pemekaran provinsi penguasaan alat produksi dikuasai oleh Kolonialisme Pendudukkan mulai melakukan ekploitasi sumber daya alam.
Berdasarkan undang-undang otonomi khusus Jilid undang - undang omnibus law di Papua menjalankan program hilirisasi dan PSN eksploitasi sumber daya alam di Papua.

Mulai dari program yang pemerintah mengatakan Program Strategi Nasional PSN namun saya menyebutnya Program Perampokan Strategi Negara PPSN. Mulai perampasan tanah masyarakat adat di Merauke perkebunan sawah di Yahukimo, di Sorong Nabire dan Jayapura.

Kemudian program hilirisasi eksploitasi sumber alam mineral, Emas, tembaga batubara dan minyak bumi di Sorong, raja Ampat, Bolok Wabu, Blok Warim, Blok Soba dan batubara dan emas di Yahukimo Timur dan Yahukimo Barat.

Ini semua adalah akumulasi kapitalisme untuk kepentingan surplus kepentingan korporasi oligarki penguasa dan kepentingan kapitalisme serta imprealisme global ekploitasi sumber daya alam Papua.

Semua ini terjadi karena kolonialisme pendudukkan menguasai alat produksi di Papua melalui undang-undang nomor dasar 1945 pasal 33 undang undang nomor 2 tahun 2021 tentang otonomi khusus Papua hanya di atas kertas bicara desentralisasi nemun realisasinya sudah tersentralisasi semua kewenangan termasuk tentang perizinan IUP kewenangan pemerintah pusat.

Untuk itulah pentingnya edukasi dan pendidikan pembebasan bersama termasuk edukasi dan literasi terhadap elit Borjuis boneka jakarta yang buta huruf menjadi pilar kekuasaan di mulai dari Gubernur sampai dengan Desa menjalankan struktur kolonialisme pendudukkan dan melegitimasi penguasaan alat produksi yaitu Tanah.

Semoga menjadi edukasi mudah dipahami akan bersambung….!

Revolusi_Kesadaran_Kritis 
Renungan Dusun 20 Juli 2025

Ramsel West Papua.

Pos. admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Badan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat (BPP KNPB) menyampaikan klarifikasi resmi terkait pernyataan publik Juru Bicara Tentara Nasional Papua Barat Sebby Sambom

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Holandia Jayapura -Melangka Tanpa Alas Kaki- KnpbNews, !Badan Pengurus Pusat Komite Nasional ...