Kamis, 16 Oktober 2025

Thank you ade Piter Lokon su berbagi kisah anak Perempuan Alm. Melany Wamea hari ini.

Artikel. Tangisan
Kisah Tangisan Mama-Mama dari Holuwon untuk Melani Wamea Dekai Yahukimo .

Saat itu, mama-mama dari Holuwon menangis. Seorang mama berkata dalam bahasa Yali, “Melani Nenda oh…”

Dalam waktu yang sama, semua mama yang berdiri di sana pun ikut menangis histeris. Mereka berdiri saling berhadapan dengan arah pandang yang berbeda-beda, tapi tangis mereka satu: duka untuk Melani yang pernah belajar, berdiri, di tengah mereka.

Saya yang saat itu sedang mengabadikan momen itu, tidak sanggup menahan air mata. Saya pun ikut menangis. 😭😭

Tangan kanan saya tetap menggenggam kamera HP untuk merekam, sementara tangan kiri sibuk menyeka air mata yang terus mengalir.

Saya lalu bertanya kepada salah satu mama:
“Mama, apa yang mama tahu tentang Ibu Guru Melani Wamea?”

Dengan suara terbata, dia menjawab,
“Dia itu mama bagi anak-anak kami.”
Tak kuasa melanjutkan kata-katanya, mama itu kembali menangis. 😭😭😭

Sungguh Melani… kepergianmu membuat hati kami hancur. Walaupun saya pribadi belum pernah bertemu langsung denganmu, kesan dan kenangan yang kau tinggalkan begitu dalam. Mama-mama, bapa-bapa, anak-anak, hingga para pemuda di Distrik Holuwon, semuanya tidak bisa melupakanmu.
Saya semakin penasaran. Lalu saya bertanya lagi: “Mama, kenapa bilang dia itu mama dari anak-anak ibu-ibu di Holuwon?”

Mama itu menjawab, “Dia biasa kasih makan anak-anak kami waktu kami masih di kebun. Dia mandikan anak-anak kami. Dia belikan pakaian buat mereka. Dia ajarkan mereka cara sikat gigi. Dia kunjungi rumah-rumah dan doakan kami. Dia juga sering jemput anak-anak dari kebun, lalu ajak sama-sama ke sekolah…”

Lalu tangisnya pun pecah lagi, tak bisa ditahan.

Saya yakin, Melani punya banyak kisah kebaikan yang belum sempat diceritakan semua orang. Tapi satu hal yang pasti: dia mencintai Holuwon, dan Holuwon mencintainya.

Singkat cerita, begitu.

By: Piter Lokon / Piter Papua

Caption foto:
 1. Mama-mama Holuwon menangis ketika mengenang Melani
 2. Gedung sekolah tempat Melani mengajar
 3. Foto almarhumah Melani Wamea

By, Emanuel Wanggai.

Pos. Admin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMITMEN BUPATI TOLIKARA, TIDAK BOLEH ADA NYAWA YANG HILANG SIA SIA KARENA DITOLAK OLEH LAYANAN RUMAH SAKIT

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Tolikara -Melangka Tanpa Alas Kaki-    Tanah Injil Tolikara - Beberapa waktu lalu, Tanah Papua...