Langsung ke konten utama

TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel Bertanggung Jawab Atas Pembakaran Sekolah Yang Dijadikan Markas Militer Di Kiwirok

Tetesan Air Mata Ibunda- Melangkah Tanpa Alas Kaki- Siaran Pers Ke II Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Selasa, 7 Oktober 2025
Silahkan Ikuti Laporan Dibawa Ini.!

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari pasukan TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel bahwa kami telah melakukan pembakaran bangunan SMP Negeri Kiwirok di Kampung Sopamikma, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang pada Selasa, 7 Oktober 2025 sekitar jam 07.30. Pembakaran ini terpksa kami lakukan karena aparat militer indonesia menjadikannya sebagai pos militer sehingga tidak ada lagi belajar mengajar disana. Dan juga SMP Negeri Kiwirok sebelum dibakar aparat militer indonesia selalu melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan pelajar dan mengecek isi dalam tas bahkan banyak terdapat sejumlah pelajar di interogasi oleh aparat militer indonesia untuk mencari tahu keberadaan pasukan TPNPB.  

Selain itu, kami menegaskan Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal Freddy Ardianzah yang mengatakan bahwa banyak warga sipil yang mengungsi ke Komando Rayon Militer Oksibil akibat konflik bersenjata antara TPNPB dengan Militer Indonesia sejak September lalu. Dan akibat pemaksaan aparat militer indonesia untuk meminta warga sipil mengungsi ke markas militer semuanya itu karena paksaan dan aparat militer indonesia sengaja mengembalikan namanya yang sudah rusak di rakyat Papua dan dunia internasional atas kejahatan kemanusiaan yang mereka lakukan terhadap orang pribumi.

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menyampaikan kepada semua pihak bahwa ribuan warga sipil yang sedang mengungsi di hutan-hutan akibat konflik bersenjata antara TPNPB dengan Militer Indonesia di Kiwirok, negara indonesia sengaja menyembunyikan ribuan pengungsi dan menutup akses kemanusiaan, jurnalis serta tenaga kesehatan untuk melihat langsung pengungsi dilapangan dan ini bukti negara sedang melakukan kejahatan terhadap korban sipil yang terken.


Pos. Admin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

Victor Yeimo Berpesan kepada GEDIX ATEGE pada Awalnya Penyair dibangun Dari Rakyat, Maka Suara yang Lahir Dari Tanah adalah Harapan Rakyat Penindas

GEDIX ATEGE Bukan Penyanyi Panggung Glamor, tapi Penyair Rakyat, Yakni Suara yang Lahir Dari Tanah, Menyatu Dengan Penderitaan, Kasih, dan Kehidupan Melanesia.  Tetesan Air Mata Ibunda- di Harapan Kafetaria, KM Gunung Dempo- Melangkah Tanpa Alas Kaki - Setiap kaset Gedix yang diputar di tahun 90-an dan 2000-an langsunh bawa memori: masa kecil duduk bersama orang tua yang kini sudah tiada, perjalanan jauh dengan sahabat yang hilang, cinta pertama yang terlupakan, atau pengalaman sekolah/kuliah yang penuh perjuangan. Gedix Atege akan konser di Paniai,  Berpesan  Victor Yeimo kepada GEDIX ATEGE Bahwa konser yang akan harus bawakan seperti, Pepa Nating, School Fee Problem, Pain Blong Love, dan Salim Giraun. Lagu-lagunya sperti Taim Mi Skul Mangi, Mama, Corruption, bukan sekadar hiburan, tapi cermin kehidupan rakyat kecil: tentang biaya sekolah yang menjerat, korupsi yang merusak, harapan anak muda, dan kerinduan terdalam pada orang tua. Gedix Atege akan konser di ...

Benua Australia Bergeser 7 cm Menuju Indonesia Mengakibatkan Gempa Bumi

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Holandia Jayapura-Melangkah Tanpa Alas Kaki- Sebuah video di Instagram mengungkapkan bahwa Benua Australia bergeser menuju Indonesia 7 cm setiap tahunnya. Dilansir dari akun @u******d, video tersebut menampakkan ilustrasi pergerakan benua tersebut secara perlahan atau yang disebut sepanjang "ibu jari" tiap tahunnya. "Jika terus bergerak, dalam 50 juta tahun Australia akan menabrak Papua Nugini dan Indonesia Timur, menciptakan pegunungan raksasa baru yang lebih besar dari apa pun saat ini," tulis keterangan video yang diunggah pada Rabu (3/9/2025). Ahli Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Heri Andreas, membenarkan unggahan tersebut. "Ya lempeng Australia memang bergerak 7 cm per tahun," ujar Heri saat dihubungi Kompascom, Jumat (5/9/2025). Dia pun menjelaskan dampak dari pergeseran Benua Australia menuju Indonesia Heri mengatakan, pergeseran Benua Australia ke utara memakan waktu yang cukup panjang, yaitu...