Senin, 08 Desember 2025

Kepercayaan Publik bahwa Rasa Kemanusiaan bertumbuh diluar pemerintahan

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Sumatra -Kota Sumatra-Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gelombang donasi besar-besaran untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra, yang digalang oleh content creator Ferry Irwandi atau Praz Teguh, telah memicu perdebatan mendalam mengenai kondisi sosial politik di Indonesia.

Pengamat politik Rocky Gerung menyebut fenomena ini sebagai sebuah "paradoks" yang secara terang-terangan menyingkap jarak dan krisis kepercayaan antara pemerintah dan warga negara.

Dalam perbincangan di kanal Hersubeno Point, Kamis malam (4/12/2025), Rocky menilai bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tidak hanya mencerminkan kerusakan alam, tetapi juga menunjukkan rapuhnya hubungan kepercayaan publik terhadap negara.

Rocky menyoroti perbandingan yang mencolok antara kemampuan negara menarik pajak dan antusiasme publik menyalurkan bantuan secara mandiri.

"Kita lihat satu paradoks. Bahwa pemerintah kesulitan atau kewalahan mengumpulkan pajak untuk membiayai pembangunan," katanya, dalam video yang viral, dikutip pada Minggu (7/12/2025).

Sebaliknya, ia mencatat bahwa respons masyarakat yang berbondong-bondong menyumbang melalui kanal pribadi Ferry Irwandi menunjukkan hal berbeda.

“Masyarakat dengan sukarela menyumbang [melalui] saudara Ferry Irwandi, dalam waktu dengan cara saksama dalam tempo singkat-singkatnya miliaran rupiah masuk,” sambungnya.

Menurut Rocky, fakta ini menandakan bahwa nilai kemanusiaan yang adil dan beradab justru tumbuh subur di ruang publik masyarakat sipil.

Ia mengkritik, "Sebaliknya pemerintah tidak peduli dengan kesosialan manusia."

Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) itu menilai fenomena ini bukan semata tentang bantuan kemanusiaan, tetapi juga menyangkut bagaimana masyarakat memandang legitimasi dan kewajiban bernegara.

Rocky Gerung memandang ada semacam gejala tidak wajar terkait cara publik memaknai kewajiban mereka terhadap negara, yang dipicu oleh ketidakpercayaan.

“Dan itu yang menyebabkan orang sekarang menganggap bahwa ya lebih baik bayar pajak lewat bencana daripada ditagih oleh pemerintah,” ungkapnya.

Fakta bahwa miliaran Rupiah dapat terkumpul melalui inisiatif swasta dalam waktu singkat menunjukkan persoalan pelik bangsa saat ini, di mana nilai-nilai Pancasila khususnya kemanusiaan tidak diejawantahkan secara optimal dalam kebijakan dan respons pemerintah terhadap bencana….!!!

Pos. Admin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Operasi Militer Trikora Titik Awal Penjajahan Indonesia Terhadap Orang Papua.

Salam Pembebasan Nasional Bangsa West Papua! Hari ini tepat 64 tahun lalu di alun-alun utara Yogyakarta, Presiden Republik Indon...