Langsung ke konten utama

Kronologi Konflik Rusia-Ukraina hingga Ancaman Perang Dunia 3

 

Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Ukraina CNBC , Melangkat Tanpa Alas KAku, - Ketegangan Rusia dan Ukraina yang menyeret Amerika Serikat (AS) dan NATO menjadi topik hangat pekan ini. Rusia disebut intel barat akan menyerang Ukraina.

Ini berdasarkan penumpukan pasukan Rusia di perbatasan negara tersebut yang juga tertangkap citra satelit. Disebutkan ada lebih dari 100.000 lebih pasukan disiagakan Rusia di tiga titik, termasuk di Krimea dan negara lain dekat Ukraina, Belarusia.

Dr. Robert Farley, pengajar studi keamanan dan diplomasi di The Patterson School di AS mengatakan konflik Rusia dan Ukraina memang bisa jadi awal mula Perang Dunia III (World War 3). "Titik nyala yang memungkinkan untuk perang kekuatan besar di tahun 2022 terletak di sepanjang perbatasan antara Rusia Ukraina," tulisnya dalam artikel 19fortyfive.

Bagaimana kronologi masalah ini?

1. Kedekatan Ukraina Dengan Barat. Ukraina Yang Dulu Bukan Ukraina Yang Sekarang.

2. Revolusi Menentang Supermasi Rusia

3. Malas Meminta Warga Ukraina Bersatu di 16 Februari, Dengan Mengibarkan    

    Bendera Nasional dan Mengenakan Spanduk Kuning dan Biru.

 

1. Kedekatan Ukraina Dengan Barat. Ukraina Yang Dulu Bukan Ukraina Yang Sekarang.

Hal ini terjadi karena kedekatan Ukraina dengan Barat. Ya, Ukraina yang dulu bukanlah Ukraina yang sekarang.

Dulu Ukraina rapat dengan Rusia. Namun pemimpin Ukraina yang sekarang lebih suka merapat ke Barat dan berikhtiar menjadi bagian NATO. Waktu prang dingin sebelum 1990.

Dulu waktu Perang Dingin, sebelum 1990, orang-orang Ukraina dan Rusia bersatu dalam sebuah negara federasi bernama Uni Soviet. Negara komunis yang kuat di zaman Perang Dingin itu.

Uni Soviet setelah Jerman kalah dan PD II selesai, memiliki pengaruh di belahan timur Eropa. Tak heran jika negara-negara di benua Eropa bagian timur juga menjadi negara-negara Komunis.

Uni Soviet bersama China adalah musuh dari AS dan negara barat lainnya dalam Perang Dingin. Negara komunis era Perang Dingin digolongkan sebagai Blok Timur, sementara yang anti komunis berada di Blok Barat.

Di sekitar Eropa untuk melawan negara komunis, AS dkk mendirikan NATO dan di sekitar Asia Tenggara. AS mendukung pakta pertahanan Asia Tenggara South East Asia Treaty Organization (SEATO).

Uni Soviet dan sekutunya tentu saja membuat Pakta Pertahanan sendiri. Pada 14 Mei 1955, mereka membangun Pakta Warsawa.

Setelah adanya pakta-pakta pertahanan Blok Barat vs Blok Timur itu, terjadi perlombaan senjata antara dua kubu. Kedua blok kerap terlibat dalam perang saudara di Asia dan Afrika.

Pada 1991, Uni Soviet dan Pakta Warsawa bubar. Setelah komunis bukan lagi ancaman, AS menjadikan Islam garis keras sebagai ancaman dunia. Namun, NATO tak pernah bubar.

Rusia, sebagai inti penting dari Uni Soviet itu, tetap menjadi negara besar dan kuat. Di zaman Presiden Vladimir Putin, Rusia juga terlihat menakutkan bagi negara-negara barat.

Meski Perang Dingin sudah lama dianggap selesai, permusuhan AS dengan Rusia masih ada. Rusia yang pernah "satu rumah" di masa lalu dalam negara Uni Soviet, tampak "cemburu" kedekatan Ukraina dengan negara barat.

 

 2. Revolusi Menentang Supermasi Rusia


Hubungan Rusia tengan Ukraina memanas sejak 2014. Kala itu muncul revolusi menentang supremasi Rusia.

Massa anti pemerintah berhasil melengserkan mantan presiden Ukraina yang pro-Rusia, Viktor Yanukovych. Kerusuhan bahkan sempat terjadi sebelum berdamai di 2015 dengan kesepakatan Minsk.

Revolusi juga membuka keinginan Ukraina bergabung dengan Uni Eropa (UE) dan NATO. Ini, mengutip Al-Jazeera, membuat Putin marah karena prospek berdirinya pangkalan NATO di sebelah perbatasannya.

Hal ini juga didukung makin eratnya sejumlah negara Eropa Timur sengan NATO, sebut saya Polandia dan negara-negara Balkan. Saat Yanukovych jatuh, Rusia menggunakan kekosongan kekuasaan untuk mencaplok Krimea dan mendukung separatis di provinsi tenggara Donetsk dan Luhansk untuk menentang pemerintah Ukraina.

Bagaimana isu perang dimulai?

Isu serangan bergulir sejak November 2021. Sebuah citra satelit menunjukkan penumpukan baru pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina.

Kyiv juga mengatakan Moskow telah memobilisasi 100.000 tentara bersama dengan tank dan perangkat keras militer lainnya. Ini kemudian berlanjut di Desember 2021, di mana Presiden AS Joe Biden memperingatkan Rusia tentang sanksi ekonomi Barat jika menyerang Ukraina.

Beberapa hari kemudian, tepatnya 17 Desember, Rusia mengajukan tuntutan keamanan yang terperinci kepada Barat, termasuk meminta NATO menghentikan semua aktivitas militer di Eropa Timur dan Ukraina. Rusia meminta aliansi tersebut untuk tidak pernah menerima Ukraina atau negara-negara bekas Soviet lainnya sebagai anggota.

Namun hal ini tak digubris NATO. Di Januari 2022, Biden meyakinkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahwa AS akan "menanggapi dengan tegas" jika Rusia menginvasi Ukraina.

Kedua pria itu berbicara di telepon untuk membahas persiapan serangkaian pertemuan diplomatik yang akan datang guna mengatasi krisis tersebut.

Pada 10 Januari, pejabat AS dan Rusia bertemu di Jenewa untuk pembicaraan diplomatik meski tak terselesaikan karena Moskow mengulangi tuntutan keamanan yang menurut Washington tidak dapat diterima.

Pada 24 Januari, NATO menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan memperkuat kehadiran militernya di Eropa Timur dengan menghadirkan lebih banyak kapal dan jet tempur. Beberapa negara Barat mulai mengevakuasi staf kedutaan yang tidak penting dari Kyiv dan AS menempatkan 8.500 tentara dalam siaga.

Lusanya, 26 Januari, Washington menyajikan tanggapan tertulis terhadap tuntutan keamanan Rusia. Mereka mengulangi komitmen terhadap kebijakan "pintu terbuka" NATO sambil menawarkan "evaluasi yang berprinsip dan pragmatis" atas keprihatinan Moskow.

Pada 27 Januari, Biden memperingatkan kemungkinan invasi Rusia pada Februari. AS dan Rusia berdebat tentang krisis Ukraina pada sesi tertutup khusus Dewan Keamanan PBB pada 31 Januari.

Perang 16 Februari dan Bantahan Rusia.

 

3. Malas Meminta Warga Ukraina Bersatu di 16 Februari, Dengan Mengibarkan    

    Bendera Nasional dan Mengenakan Spanduk Kuning dan Biru.


Sementara itu, laporan media barat Senin (14/2/2022) mengatakan bahwa Rusia akan menyerang Ukraina 16 Februari 2022. Ini berdasarkan sumber yang mengetahui pembicaraan Biden dengan sekutu.

Hal ini juga dikatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. "Mereka (barat) memberi tahu kami bahwa 16 Februari akan menjadi hari penyerangan," katanya.

Namun ia cukup pesimis dengan itu. Ia malas meminta warga Ukraina bersatu di 16 Februari, dengan mengibarkan bendera nasional dan mengenakan spanduk kuning dan biru.

Bak gayung bersambut, Selasa (15/2/2022), Putin menjawab pesimismo Ukraina. Ia mengonfirmasi kalau Kementerian Pertahanan Rusia telah menarik tentara dan prasarana dan sarana pendukung dari perbatasan Ukraina.

Hal itu disampaikan Putin dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow. Putin mengatakan, Rusia "tentu saja" tidak menginginkan perang dan siap mencari solusi.

"Kami siap untuk bekerja sama lebih jauh. Kami siap untuk masuk ke jalur negosiasi," ujar Putin seperti dilansir AFP.

Ketidakpercayaan AS dan NATO

Penarikan pasukan Rusia yang disebut Rusia sepertinya belum membuat Barat tenang. Dalam komentar terbarunya, NATO menyebut masih ada penumpukan militer Rusia di perbatasan Ukraina.

"Kami telah mendengar tanda-tanda dari Moskow ... tetapi sejauh ini, kami belum melihat adanya penurunan eskalasi di lapangan," kata Kepala NATO Jens Stoltenberg, Rabu (16/2/2022).

"Sebaliknya, tampaknya Rusia melanjutkan pembangunan militer mereka."

Ia mengatakan pernyataan Rusia masih harus dibuktikan. Ia berjanji NATO akan terus memantau pergerakan Rusia di sekitar Ukraina.

"Jika mereka benar-benar mulai menarik pasukan, itu sesuatu yang akan kami sambut. Tapi itu masih harus dilihat," katanya lagi.

Hal sama juga dikatakan Presiden AS Joe Biden. Ia memperingatkan serangan Rusia masih sangat mungkin.

Ia menuturkan Washington dan sekutunya belum memverifikasi penarikan puluhan ribu tentara di sepanjang perbatasan Ukraina. Ia mengingatkan lagi fakta bahwa Rusia memiliki lebih dari 100.000 pasukan yang mengelilingi Ukraina, termasuk di Belarusia.

 

Post. Admind

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi da

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Pilot Mark Mehrtens Membawa Ole-Ole Nilai kemanusian junjung tinggi di mata TPNPB-OPM maka dari awal penahanan sampai dibebaskan selama 19 bulan, salah satu kehormatan layak beri kepada EGIANUS dengan anak buahnya karena menjaga kehidupan kesehatan pada pilot philip mark mehrtens dengan sangat terjamin hingga pulang juga dengan keadaan sehat jasmani dan rohani sang pilot. Pada saat dibebaskan juga diberikan ole-ole Ayam Kampung kepada pilot ini sungguh sangat luar biasa kinerja pejuang PAPUA MERDEKA.  🍁🍁🍁 Versi Sendiri Hal hal baik terus bertumbuh dalam gengaman derita yang tak kunjung usai, sembari menunggu berhenti deras darah Manusia Papua Rekam realitanya lalu uraikan dalam bentuk karya versi sendiri.  AmoYatt 🍁🍁🍁 Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu juga rasa kecewa yang terpahat.   Sekali tersakiti, hat

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber H