Informasi GAM
OLEH: Dr. TENGKU HASAN MUHAMMAD di TIRO
Manifesto ini kami tudjukan kepada seluruh putera bangsa-bangsa kepulauan kita jang senasib dibawah dibawah penindasan kolonialisme baru jang berkulit sawoh matang kolonialisme Djawa jang telah menggantikan kolonialisme lama jang berkulit putih dan berkulit kuning di kepualauan kita, sehabis prang dunia keu -II manisfesto ini. Menolak pendudukan dan pengusaan tanah ibu kami Sumatra, demikian djuga Sulawesi, Maluku, Kalimanta, Bali, pasunda dan irian, oleh kam kolonialeisme Djawa.
Manifesto ini menujukkan bahwa selama dunia terkembang, dan sedjak nenek mojang kita memulai sedjarah kita dibagian dunia ini, konsepsi politik “Indonesia ” itu tidak pernah ada, sampai pendjadjah barat memengadakannjan: konsepsi Indonesia” adalah konsepsi asing, ber-lafaz asing, diadakan untuk kepentingan pendjdjah menjatukan: kesatuan jang dilambangkannja adalah kesatuan tanah djadjahan; bangsa Sulawesi, bangsa Maluku, bangs kalimantan, bangsa sunada, bangsa bali, dan lain-lain, jang mendjadi korban pemeraasan itu, tidak ada alasan sedjarah, atau ekonomi, atau ekonomi , atau politik, atau kebudajaan, atau sosial, untuk menelan konsepsi konsepsi kolonial ini. Sebelum pendjadjah Belanda datang, swdjak ribuan tahun, kita telah mempuanjai negara-negara jang merdeka dan berdaulat di sumatra, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, Bali dan Pasundan. Tetapi ”Indonesia” ? Tidak pernah! Malah karena Belanda tidak dapat menghantjurkan kekuasaan negara-negara kita itulah maka Belanda terpaksa memilih desa Djakarta sebagai basis kekuasaan kolonialnja untuk menjerang seluruh kepulauan kita, suatu perbuatan jang kini sedang diteruskan pula oleh kolonialis baru. Kita hanja perlu membatju sedjarah sedjarah kita dengan teliti untuk mengetahui ini!
Manifesta ini bukanlah satu panggilan untuk ”memetjah-belah”. Djauh dari itu, kita hanja menuntut apa jang menurut hukum, adat dan sedjarah, adalah mendjadi hak kita. Pengembalian hak memerintah diri -sediri kepada semua bangsa-bangsa kepulauan kita; pengembalian kedaulatan atas Sumatera, Sulawesi, Maluku,irian, Bali, Sunda kepda bangsa-bangsa itu sediri. Manifasto ini mengadjak bangsa-bangsa kita untuk menggantika kolonialisme Djawa jang kini sedang menghadapi keruntuhan moral, politik dan okonomi dengang satu benbuk kerdjasama politik jang baru antara kita dalam sebuah konfederasi Asia Tenggara (KASIAT) dimana sumatera, Ssulawesi, Maluku, Bali, Kalimantan, Pesundan,Irian dan lain-lain jang ikut serta, merupakan anggota jang sama-sama berdaulat, bukan lagi sebagai djadjahan belaka dari kaum kolonialis Djawa
Kesatuan “Indonesia” yang dikehendaki oleh kolonialis Djawa adalah kesatauan pasukan-pasukan” romusja jang tjompang-tjamping dibawah komando Sukarno/ Sosrodihardjo; (Jokowi) persatuan kepulauan kita jang dikebendaki oleh MASA-DEPAN POLITIK KEPULAUAN KITA adalah persatuan bangsa-bangsa berdaulat, persatua dalam kemardekaan dan kebebasan, kerdjasama antara bangsa-bansa kepualuan kita dalam suasana hormat-menghormati, dan pengakuan terhadap masing-masing sebagai Tuan dirumah sediri.
New York 3 Desember 1964
Dr. TENGKU HASAN MUHAMMAD di TIRO
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar