Oleh: Request by Naraya
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Jeruk, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Aku terjerat aku rindu yang hukum perindu.
Tatapan netra dalam balutan rindu.
Lagu sukma melantun sendu dalam buaian kasih.
Rinduku muncul ditengah hempasan ombak.
Berlabuh dalam syair yang tak bertepi
Ini hukuman setimpal untuk rindu kita yang brutal.
Memutuskan temali tapi mengeratkan ikatan dalam hati.
Seperti aku yang kau buat jatuh
namun kau takut aku terluka dan lepuh.
Aku harus bagaimana diantara dua genggam tanganmu.
Mencoba bangkit dan menghibur.
Atau kembali menyambut uluranmu.
Dan membiarkanku tersiksa perasaan.
Entahlah ...
Aku merasa lelah dan kalah
oleh hatiku sendiri.
yang kau buat retak dan patah
#Kidung_Perindu_Kapuse.
Post. Admind.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar