Rabu, 07 Desember 2022

CEMAS CUMA CIMPLONG

Aleks Giyai
Lelaki disudut kampung 
menyelinap diantara sunyi dan bunyi 
bertabur lamunan-lamunan
cemas diranggas kutu-kutu yang enggan meremas otaknya

Dari derit bibir dan suara-suara 
satu-satu nurani jatuh diujung kalimat kiamat 
dan indranya sibuk meringkas elegi yang tragis 
yang menyublim hasrat mencari edan-edanan 

Dimanakah tungku-tungku asa kau letakkan
hari-hari sibuk mengasuh anak-anak pikiran
daun di kalender baru mulai berguguran
akan tiba waktu selesai sedang engkau belum memulai apa-apa.

Kucium harum persada setiap pagi 
menghidup segala-gala luka dalam tangis 
tersiar kabar pesona yang akan melumpuhkan bumi 
dan kutemukan yang penghuni tumbuhnya ringkih

Cemas cuma cimplong 
diantara rinai dan mendung berkabut
daun-daun di selipan pohon-pohon 
siang yang membawa malam tak henti
akan ada masa cahaya dalam naluri
penuntun pada ujung keabadian

Meuwoo, 01/06/22

Post. Admind

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMITMEN BUPATI TOLIKARA, TIDAK BOLEH ADA NYAWA YANG HILANG SIA SIA KARENA DITOLAK OLEH LAYANAN RUMAH SAKIT

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Tolikara -Melangka Tanpa Alas Kaki-    Tanah Injil Tolikara - Beberapa waktu lalu, Tanah Papua...