Aleks Giyai
menyelinap diantara sunyi dan bunyi
bertabur lamunan-lamunan
cemas diranggas kutu-kutu yang enggan meremas otaknya
Dari derit bibir dan suara-suara
satu-satu nurani jatuh diujung kalimat kiamat
dan indranya sibuk meringkas elegi yang tragis
yang menyublim hasrat mencari edan-edanan
Dimanakah tungku-tungku asa kau letakkan
hari-hari sibuk mengasuh anak-anak pikiran
daun di kalender baru mulai berguguran
akan tiba waktu selesai sedang engkau belum memulai apa-apa.
Kucium harum persada setiap pagi
menghidup segala-gala luka dalam tangis
tersiar kabar pesona yang akan melumpuhkan bumi
dan kutemukan yang penghuni tumbuhnya ringkih
Cemas cuma cimplong
diantara rinai dan mendung berkabut
daun-daun di selipan pohon-pohon
siang yang membawa malam tak henti
akan ada masa cahaya dalam naluri
penuntun pada ujung keabadian
Meuwoo, 01/06/22
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar