Langsung ke konten utama

Pengungsian Warga Kampung Kaonda, Kepulauan Yapen, Saireri. Penuh Intimidasi dan Teror.

Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Saireri Melangkah Tanpa Alas Kaki, Pengungsian Warga Kampung Kaonda, Kepulauan Yapen, Saireri. Penuh Intimidasi dan Teror.
———————————
Pada Hari Kamis, Tanggal 1, Bulan Desember, Tahun 2022, telah terjadi pengungsian warga di kampung Kaonda, Kepulauan Yapen. Awalnya rakyat tinggal aman-aman, tiba-tiba aparat militer kolonial Indonesia datang dengan kekuatan penuh lengkap dengan senjata, diantar menggunakan Speed boat sebanyak 4 (empat) kali. Kemudian rakyat sendiri tidak ketahui tujuan kedatangan militer tersebut. 

Setelah warga ikuti kedatangan militer Indonesia, mereka langsung melakukan Intimidasi, Teror dan Penyisiran terhadap warga Papua di kampung Kaonda. Mereka juga melakukan pembongkaran rumah warga sebanyak 3 (tiga) rumah. Dan, mereka menyita harta benda milik warga, seperti panah air untuk mencari ikan, parang, panah, gula, kopi, susu dan lainnya. 

Intimidasi, Teror dan Penyisiran disertai dengan tembakan yang berlebihan dilakukan oleh militer Indonesia, sehingga warga kampung Kaonda harus melarikan diri meninggalkan rumah dan mengungsi. Salah satu hamba Tuhan sebagai Ketua Jemaat ikut mengungsi hingga saat ini masih bersama warganya di tempat pengungsian.

Sejak mengungsi pada tanggal 1 Desember 2022 sampai saat ini warga masih berada di tempat pengungsian, karena ada isu-isu yang berkembang bahwa, tanggal 10-15 ke atas Aparat Militer Indonesia akan kembali dengan menargetkan 4 (empat) rumah warga. Apabila warga yang mengungsi belum pulang, rumah tersebut akan dibakar.

Menurut warga yang tinggal atau tidak mengungsi mengatakan; Aparat militer Indonesia juga rencanakan, akan datang ke kampung Kaonda pada tanggal 25/26 Desember mendatang untuk Natal bersama dengan maksud memantau warga yang mengungsi sudah kembali atau belum.

Sesuai dengan isu yang berkembang bahwa, akan kembalinya aparat militer Indonesia, maka warga yang mengungsi masih ingin tetap tinggal ditempat pengungsian, karena merasa ketakutan.

Warga di kampung Kaonda dan yang di pengungsian pun, tidak mengerti dengan kedatangan Aparat Militer Indonesia lalu melakukan Penyisiran, Intimidasi, Teror dan Tembakan tanpa alasan yang jelas.

Terakhir, Sabtu 10 desember 2022. 6 Militer Indonesia  (TNI) di bawah Pimpinan Luter Ayomi mantan Danramil pun masih mengendap di sana. Sehingga, membuat rakyat trauma dan tidak bisa keluar untuk Natalan dengan keluarga di kampung mereka.

Hingga Hari ini Sabtu 10 Desember 2022 berita tentang keterangan pengungsi ini dibuat, warga Kampung Kaonda masih berada di tempat pengungsian.

Warga yang mengungsi dari berbagai usia. Bayi, Anak-anak sampai Lansia. Ada 95  pengungsi termasuk 19 Balita, 24 Anak-anak, 39 Orang Dewasa dan 12 Lansia serta 1 Ibu hamil.
 
Mohon Advokasi dan Dukungan Doa dari semua pihak.

Berikut Daftar NAMA - NAMA PENGUNGSI DIKAMPUNG KAONDA SAIRERI:

• ANAK – ANAK

1. MISILIA  TARASEN
2. SEPTINA  TARASEN
3. ENCELINA   TARASEN
4. EDITA  AYER  (9 THN)
5. WAIKI  WOYARI   (7 THN)
6. MARSELINA  AYER (9 THN)
7. HENDRIK  ARWAM (6 THN)
8. RATNA MOMAN  (6 THN)
9. HERMAN. HERIK AWAIRARO  (7 THN)
10. SAMUEL. OHO AWAIRARO   8 THN
11. PIT. GERSON. SILAS  AWAIRARO  12 THN
12. ANAS CEWEI 8 THN
13. FRANS CEWEI 7 THN
14. SIMON AYER 12 THN
15. YULIANUS AYER 7 THN
16. MARTEN AYER 9 THN
17. LAMBERTA RUMAISEUW 12 THN
18. KALEB RUMAISEUW 7 THN
19. YAGAISI RUMAISEUW 5 THN
20. AKON DIMARA 6 THN
21. HERMANUS DIMARA 5 THN
22. KERIS TARASEN 5 THN
23. DANCE WOYARI 5 THN
24. SILAS AYER 5 THN

• BALITA

1. YONES TARASEN 6 BLN
2. RAMSES AYER 6 BLN
3. RARIMI. ISAK TARASEN 2 BLN
4. IMANUEL. G  AWAIRARO 1 BLN
5. BEORI. AWILA TARASEN 2 THN
6. ASMIRA TARASEN 4 THN
7. LION. HABEL AYER 3 THN
8. PAULINCE RUMAISEUW 2 THN
9. ARIS AYER 2 THN
10. DINA ARWAM 3 THN
11. AKNES ARWAM 1 THN
12. LEVINA TARASEN 2 THN
13. PAULINA MOMAN 1 THN
14. OKTOVINA AWAIRARO 3 THN
15. SALENA AWAIRARO 4 THN
16. YONATAN CEWEI 1 THN
17. REAN AYER 3 THN
18. ROS AYER 2 THN
19. HERI DIMARA 4 THN

• PEMUDA & PRIA (DEWASA)

1. GULESON TARASEN 32 THN
2. YUPITER AYER 28 THN
3. RAIMON AYER 30 THN
4. TITUS AYER 21 THN
5. FERMANTO RUMAISEUW 32 THN
6. ELIESER TARASEN 25 THN
7. RIKI AWAIRARO 33 THN
8. GERDUS ARWAM 28 THN
9. SIMEON ARWAM 29 THN
10. RUDY SEMBAI 35 THN
11. JHON SEWEI 37 THN
12. ALPIUS AYER 36 THN
13. PETRUS AYER 46 THN
14. ABRAHAM AYOMI 30 THN
15. ARNOLES DIMARA 30 THN
16. WELLEM RUMAISEUW 29 THN
17. KORNELES TARASEN 40 THN
18. ABIGAEL AYER 17 THN
19. FISKA AYER 13 THN
20. ORPA AYER 17 THN
21. SANDY RUMAISEUW 16 THN

• LANSIA

1. HERMANUS RUMAISEUW 66 THN
2. YOSINA MAYOSEP  64 THN
3. HEIN TARASEN 74 THN
4. AMELIA AYER 66 THN
5. SIMON TARASEN 61 THN
6. YULIANA AYER 62 THN
7. FEDRIK MOMAN  51 THN
8. PITORNELA RUMAISEUW 54 THN
9. ANSNAT RAUBIA 84 THN
10. MARLINCE TARASEN 61 THN
11. MARLINA TARASEN 59 THN
12. SELPI TARASEN 67 THN

• PEMUDI/WANITA ( DEWASA)

1. HELMA AYOMI 24 THN
2. YURIDA ABUBAR  25 THN
3. BELINDA TARASEN 27 THN
4. FALENTINA TARASEN 23 THN
5. PAULA SROYER 23 THN
6. MARTA MOMAN  29 THN
7. LISYANTI MOMAN  24 THN
8. YUSMINA MOMAN  18 THN
9. YOSEBA TARASEN 35 THN
10. MARTA RUMBAIBABO  23 THN
11. AGUSTINA CEWEI 20 THN
12. SELINA MAY 46 THN
13. GERDA AYER 24 THN
14. MARYANA AYER 23 THN
15. APIA RAUBIA 24 THN
16. DELILA RAUBIA 24 THN
17. AGUSTINA PAYAI 25 THN
18. YAKOMINA AYER 32 THN

• IBU HAMIL ( 9-BULAN )

1. SALOMINA MOMAN  22 THN

Demikian informasi sementara, atas perhatian kami sampaikan terima kasih.

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua 🍁🍁🍁 Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...