ULWP Mendorong DIALOK Jakarta Papua adalah Sebuah Jalan Pendek Untuk Mengelabui Kejahatan HAM di Papua
Oleh. Yoning Fly
Tetesan Air Mata Ibunda, Hilandia, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Indonesia melihat bahwa posisinya akan sulit dalam mendorong dialog internasional sehingga ia mengambil jalan pintas untuk menyelamatkan diri dari jeratan hukum di ICJ/Mahkamah Inteternasional dengan cara mendorong dialog Jakarta Papua.
Posisi itu yang dikejar oleh pemerintah sementara ULMWP. Pada tanggal 1 Desember 2022 lalu, Wakil Presiden Indonesia Maruf Amin berkunjung ke Kaimana dan bertatap muka langsung dengan aktifivis Papua Merdeka versi pemerintah sementara.
Ini sangat Kontradiksi dengan gerakan perlawanan yang masif mendorong perjuangan non diplomasi, karena Indonesia adalah pembuat masalah dan pelanggaran HAM berat di Papua yang harus di adili melalui mahkamah Internasional.
Perjuangan non diplomasi mengenal perundingan dalam keadaan berbeda, dimana dialog atau perundingan harus terjadi di Rana internasional dengan perjanjian-perjanjian internasional.
Kelompok yang mengambil jalan pintas untuk duduk bicara dengan Jakarta tanpa bargening yang kuat adalah kelompok yang tidak memiliki basis perlawanan yang jelas sehingga mengedepankan dialog-dialog damai dengan penguasa.
Jika proses politik di dorong ke Rana hukum, Indonesia akan mengalami great depresion dimana negara akan membayar semua kejahatannya sejak invasi di tahun 1962.
Perjuangan kita bukan sekedar pengibaran bendera secara bebas, tetapi bagaimana kita merdeka tanpa ikatan moral dalam perjanjian sepihak antara pengusaha dengan kita rakyat pejuang.
Tanah kita dijajah bertahun-tahun, bangsa kita tak mesti dikendalikan oleh mereka dikemudian hari karena perjanjian sepihak.
Merdeka itu penjajah tidak harus berdaulat atas kita...!!
Post. Admind
Komentar
Posting Komentar