Oleh: Aleks Giyai
Puisi dari segala puisi. Puisi guratan batin yang di tulis ketika jiwanya terusik dari persada leluhurnya. Kegelisahan hati tak bisa menerima realitas yang menimpa jiwa-jiwa ia dan sesamanya yang sedang anta-berantah terbengkalai, sehingga ia mampu merangkai sebuah sajak dalam situasi genting itu dan yang akan merisaukan bagi para pembacanya.
Puisi ini telah mewakili bahasa guratan batin insan-insan dari beberapa wilayah di Papua yang mengungsi akibat konflik. Puisi ini pun semacam melakukan sebuah demonstrasi kepada segenap manusia di tanah air sebangsanya. Ia membawa banyak aspirasi pada berbagai stakeholder untuk merefleksikan dan mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengakhiri konflik.
Makna dan pesan yang di sampaikan dalam sajak ini terlihat sederhana dan biasa-biasa saja namun melampaui logika dan nurani di mana setiap stakeholder menanti kesunyian dalam kekosongan.
Pesan yang disampaikan dalam sajak ini sama seperti, pertama; para patriot yang menanti pembebasan dalam kesunyian kekosongan tanpa upaya persatuan demi mengakhiri penjajahan. Kedua; pemerintah yang lebih mengutamakan pembangunan infrastruktur tanpa berupaya menyelesaikan konflik yang berkepanjangan. Ketiga; kaum religius yang lebih mewartakan surga tak nyata tanpa membangun kerajaan surga dibumi yang membiarkan konflik berkepanjangan.
Kesimpulan yang di ambil dari sebuah puisi yang di tulis dari rakyat pengungsi ini bahwa kita semuanya sedang menanti dalam kekosongan yang hampa dan sunyi dari naluri, nurani dan tak kemanusiaan yang membebaskan semua yang sedang tertindas.
"Menanti Kesunyian Dalam Kekosongan"
kampung sunyi
rumah sunyi
sekolah sunyi
gereja sunyi
kebun sunyi
jalan sunyi
kesunyian melanda
kampung kosong menanti penghuninya
rumah kosong menanti tuanya
sekolah kosong menanti guru dan muridnya
gereja kosong menanti umatnya
kebun kosong menanti pemiliknya
jalan kosong menanti penjejaknya
kapankah, kesunyian dan penantian ini akan berakhir..?????
Ruang Pengungsian Maybrat
Lami Faan
Post.admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar