Jumat, 03 Februari 2023

TIDAK ADA CINTA YANG SEMPURNA, TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA

Mahesa Jenar
Ya, tentu saja. Bukankah akan selalu ada seseorang yang lebih baik dari pasangan kita? Akan selalu ada sosok yang lebih keren dari kita di mata pasangan kita? Tapi, perasaan suka dan tertarik ini kan tidak boleh kita perturutkan. 

Tidak ada cinta yang abadi, cinta yang disyairkan dan dikabarkan sebagai cinta sempurna, cinta yang dibawa sampai mati atau cinta sejati itu tidak ada. Keabadian rasa itu tidak ada. Tapi, penerimaan pada pasanganmu wajib selalu sempurna dan abadi. Penerimaan pada segala kekurangan pasanganmu harus selalu seluas samudra. Penghormatan pada pasanganmu harus selalu setinggi langit. Kesetiaan pada pasanganmu harus selalu sekuat baja. Ini yang akan membuat jalinan cinta selalu terjaga.

Bagaimana dengan hakikat cinta?

Cinta? Ini perihal “pengetahuan, pencarian dan penemuan”. Ketiga hal ini tidak bisa dilepaskan satu sama lainnya. Ia wajib ada untuk mendapatkan cinta yang benar.

Kita mulai dari pengetahuan. Ini serangkaian pemahaman empiris dan moral (agama, budaya, dll) untuk menuju ke mana cinta hendak dilabuhkan. Contoh: kalau kita ada tanda-tanda tertarik pada seseorang yang dilarang secara agama (anggota keluarga, istri orang, dll), ya jangan diteruskan. Jangan malah uji nyali. Sudah tahu ini hanya akan berakhir dengan menistakan diri dan patah hati, tapi kita malah terjang saja.

Pencarian. Luaskan pergaulan kita yang tepat. Kalau kita bergaul dengan anak band, ya pasti kita bisa dapatkan jodoh anak band. Kalau bergaul dengan anak pondok, ya besar kemungkinan dapat jodoh anak pondok, dll. “Witing tresno jalaran soko kulino” ini pepatah Jawa, yang juga adalah teori cinta yang dibangun dari bukti empiris dalam rentang waktu yang lama. Dan ini benar.

Penemuan. Ini kelanjutan dari pencarian. Suka dan tertarik itu insting dasar semua mahkluk. Nonsens kita tidak bisa jatuh hati lagi setelah patah hati ribuan kali. Setelah menemukan yang kita cari, dan nggak ada masalah secara status, dll, kita bisa merajut cinta dengan lebih baik. Apakah ini cinta sejati? Kesejatian cinta ini masalah timbal balik. Besarnya cinta dia kepada kita adalah sebesar cinta kita kepadanya. Ya, inilah hakikat cinta. Kalau dalam perjalanannya ada pasang surutnya, itu wajar saja. Tinggal tambah lagi perhatian dan kasih sayangmu kepadanya. Naik lagilah rasa cinta dia kepadamu. Terkadang kita hanya fokus menuntut cinta dan pengorbanan pasangan kita, tapi terlupa seperti apa sikap kita kepadanya.

Satu lagi, kembali pada tulisan paling atas, tidak ada cinta yang abadi dan sempurna, perasaan itu sangat fragile, begitu juga dengan cinta. Yang penting selalu menjaga kesempurnaan penerimaan, penghormatan dan kesetiaan kita pada pasangan kita.

Jadi, nggak usah menerka-nerka lagi, ‘Pasangan kita sekarang ini jodoh kita yang sejati nggak ya?’ Lupakan itu.

Post.Admind

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Badan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat (BPP KNPB) menyampaikan klarifikasi resmi terkait pernyataan publik Juru Bicara Tentara Nasional Papua Barat Sebby Sambom

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Holandia Jayapura -Melangka Tanpa Alas Kaki- KnpbNews, !Badan Pengurus Pusat Komite Nasional ...