Ketiga tahanan tersangka Pembakar pasar wagete pada 12 Desember 2022 adalah salah tangkap murni dan kami pemuda Deiyai secara jelas mengatakan ini salah tangkap yang dilakukan oleh Porles Deiyai, Penangkapannya Dilakuka 2 orang di rumah pribadi Kepala Desa Dita Idege, sementara mereka mengopi sambil main ludoking pada saat kejadian pembakaran,
1 orang tangkap setelah kejadian itu terjadi dan mendengar saudara kedua ditahan iya sendiri menyerahkan kepada polres Deiyai. Dengan melihat penangkapan sehingga kami pemuda Deiyai menanggapi bahwa ini penangkapan tidak benar yang dilakukan polres Deiyai, kata pemuda Deiyai JM.
Pandangan kami pemuda Deiyai yang tahan ketiga orang tersebut adalah jaminan dari korban pasar wagete itu merupakan akal yang tidak masuk pada sasaran terhadap mereka, karna kami pemuda Deiyai berpendapat bahwa mereka bukan barang atau benda yang kita bisa katakan barang jaminan. Tetapi kalau Pasar wagete akan di bangun oleh pemerintah Deiyai karna itu aset Pemda Deiyai yang harus renovasi kembali pemda. Ini dua masalah yang berbeda pandangan kami, katanya.
Masalah pasar akan dibangun oleh pemerintah Deiyai karna ini aset daerah kabupaten Deiyai yang harus bisa renovasi kembali, masalahnya akan mengarah pada Pelaku pembakar pasar, korban dan Pemerintah Deiyai, bukan jadikan tersangka sebagai pelaku sehingga disiksa di trali besi polres Nabire, Lanjutnya.
Berdasarkan proses pembakaran harus ada fakta yang jelas cara dan taktik membakar pasar, jangan jadikan fakta terbakar pasar sebagai terbukti , tapi harus ada fakta saat membakar, imbasnya.
Mencari fakta-fakta pada ketiga tersangka tahanan tersebut diatas cukup lama dilakukan oleh porles Deiyai dan kami pemuda Deiyai juga telah melakukan dan telah menyiapkan data-data secara lengkap terhadap ketiga tersangka tersebut sehingga tersangka ketiga orang telah terbukti bukan pelaku pembakar pasar wagete pada tanggal 12 Desember 2922 lalu itu, maka kami harap polres Deiyai segerah bebaskan, jangan disiksa di penjara, tandasnya.
Demi menjaga situasi Deiyai yang aman dan kondusif maka kami pemuda berharap Polres Deiyai segerah bebaskan ketiga tahana jaminan porles Deiyai tersebut. Pemerintah Deiyai dan juga polres Deiyai jangan memancing situasi secara tidak benar dengan akal dan pandangan yang tidak berdasarkan fakta, tuturnya.
Lanjut pula, pemerintah Deiyai dan polres Deiyai segerah bertanggung jawab atas ketiga tersangka secara pemikiran manusiawi, sebelum terjad apa-apa di Deiyai, kami anggap bahwa ini merupakan memancing situasi kata pemuda Deiyai alias JM.
Kami atas nama pemuda Deiyai meminta kepada pemerintah Deiyai dan Polres Deiyai segerah bebaskan ketiga tahanan tersebut, karna kami pemuda Deiyai juga telah pastikan data-data bahwa mereka bukan pelaku pembakar pasar wagete pada 12 Desember 2022 yang lalu.
Kami pemuda juga sekali lagi sampaikan kepada polres Deiyai dan pemerintah Deiyai jangan memancing situasi yang sedang kondusif ini dengan cara yang tidak benar mata hukum dan mata adat di Deiyai, punggasnya.
Pemuda Deiyai juga berharap bahwa alasan penahanan ke tiga tahanan yang dilakukan oleh polres Deiyai dan pemerintah Deiyai harus bertanggung jawab atas ketiga tahanan tersebut kepada masyarakat Deiyai, jangan seenaknya mencari memancing situasi, katanya.
Kami pemuda Deiyai juga menilai ini menyiksa orang yang tidak salah di trali besi polres Nabire berdasarkan alasan yang tidak benar pada fakta.
Dalam masalah ini, kami pemuda Deiyai memandang dua masalah yaitu:
1. Masalah Pasar yang akan dibangun oleh pemerintah deiyai dan
2. Masalah salah tangkap ketiga orang tersangka adalah salah tangkap, ini masalah baru di mata pemuda Deiyai. Sehingga Ketiga orang yang telah ditahan berbulan-bulan di polres Nabire jaminan polres Deiyai adalah bukan pelaku pembakar sehingga kami harap segerah bertanggung jawab. Jangan memancing situasi Deiyai yang masih kondusif ini, karna Jarak penangkapannya 3 KM dari pasar tempat kejadian pembakaran ini cukup jhau dari tempat kejadian pembakaran, kami pemuda Deiyai berharap cepat dibebaskan secara otak yang dingin dan secara manusiawi sebelum terjadi masalah kedepan.
Kami juga sampikan kepada Pemda Deiyai Jangan menyiksa Manusia di trali besi polres Nabire berdasarkan alasan yang tidak benar Dimata hukum dan Dimata adat yang memakan berbulan-bulan di penjara itu, punggasnya.
Kami pemuda Deiyai menilai penangkapan yang dilakukan pada 12 Desember tahun lalu adalah penangkapan tidak benar yang dilakukan Keamanan polres Deiyai, karna orang yang sedang berada di ruma sebagai pelaku ini kesalahan terbesar para keamanan kabupaten Deiyai.
Jika masalah ini sudah sampai kejaksaan dan menjatuhkan hukuman berarti, pandangan pemuda Deiyai Hukum itu Polisi sendiri memainkan sebagai sebuah permainan.(Yegema).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar