Langsung ke konten utama

Doa Hati Kecil dari Putri Cenderawasih yang Tersisa

Artikel,
Oleh. Arny Febrianty
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Nabire, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Ya Tuhan melihatlah kami anak - anakmu yang sedang hidup dengan menderita ini
Engkau menciptakan dan menempatkan di bahwa langit bumi cendrawasih di ufuk timur Melanesian ini, kini kami sudah semakin sehabis  habis diatas negeri kita sendiri.

Mengapa engkau membiarkan kami sendiri Karena kami di jajah, kami di tindas, kami di bunuh, kami di rampok, kami di rampas, kami di perkosa, kami di curi oleh OTK diatas tanah leluhur bangsa kami sendiri.

Maka itu keluarkanlah kami dari penindasan ini seperti engkau  mengeluarkan bangsa israel dari dalam kerajaan firaun.

Dan berikanlah kami waktu, Berikanlah kami menit, Berikanlah kami detik, dan bebaskanlah kami dari perbudakan ini supaya sisa kekayaan  yang ada di tanah leluhur Papua ini diproduksi kami sendiri dan kami juga menunggu kedatanganmu dari dalam tanah kerajaan kami sendiri.

Kini lagi kami duka, sebentar lagi kami duka, besok lagi kami duka, lusa juga pun kami duka atas penindisan pembunuhan oleh aparat dari berbagai alat segala macam apapun.

Oleh karena itu semua penderitaan ini kami bahwa di hadapanmu ya sang khalik melihatlah kami dengan mata jika benar Tuhan kami orang papua ada di hati kami manusia.

Inilah doa putri Melanesia 
Inilah ungkapanku suara dari hati kecil putri cendrawasih yang tersisa, doa dan permohonan ini semoga di kabulkan oleh sang pencipta.

Doa hati kecil Papua merdeka
 Putri Melanesia  

Nabire Jumat 31/03/2023

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi da

SEPOTONG PERAHU KERTAS

SEPIH Sekali lagi sepi Tanpa suaramu  Tak ada kata-kata manismu Hanya hening yang terasa  Sekali lagi sendiri  Merenungi semua rindu ini Menatap langit dengan tatapan hampa  Menyebut namamu tanpa sahutan Sekali lagi hanya diam Menanti sapa itu hadir lagi Membiarkan malam dan siang terlewati Tanpamu dan tanpa kita bercengkrama  Ly SMy  19.9.24 🍁🍁🍁 Se𝗖𝗶𝗻𝘁𝗮  Cinta ialah 𝘀𝗲𝗻𝗶 mengubah 𝗯𝗲𝗹𝗲𝗻𝗴𝗴𝘂 menjadi 𝘀𝗮𝘆𝗮𝗽 𝘀𝗮𝘆𝗮𝗽! 𝗪𝗮𝗻𝗶𝘁𝗮 yang memiliki 𝗸𝗲𝗱𝗲𝘄𝗮𝘀𝗮𝗮𝗻 akan memberikan 𝘀𝗮𝘆𝗮𝗽 pada 𝗽𝗿𝗶𝗮 yang 𝗱𝗶𝗰𝗶𝗻𝘁𝗮𝗶𝗻𝘆𝗮! 𝗕𝘂𝗸𝗮𝗻 memberikan 𝗯𝗲𝗹𝗲𝗻𝗴𝗴𝘂 padanya! Berikan 𝘀𝗮𝘆𝗮𝗽 pada 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 yang kau 𝗰𝗶𝗻𝘁𝗮𝗶 agar ia bisa 𝘁𝗲𝗿𝗯𝗮𝗻𝗴 menggapai 𝗵𝗮𝗿𝗮𝗽𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮! Beri 𝗮𝗸𝗮𝗿 yang 𝗸𝘂𝗮𝘁 dan 𝗸𝗼𝗸𝗼𝗵 agar ia 𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗹𝗶! Dan berikan 𝗮𝗹𝗮𝘀𝗮𝗻 agar ia tetap 𝘁𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮𝗹! ✍️ Tasikmalaya 01;15 🍁🍁🍁 Tiada Kalimat Sudah tidak adakah kalimat tentangku pada alur cerita yang kita tulis ber

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber H