Oleh. Kidung sang Perindu
Aku tersadar telah menghilang
Dalam kegelapan cinta yang runyam
Menikmati halusinasi mimpi yang tak mungkin tergapai.
Memaksa cinta untuk tetap hadir
Nyatanya hanya kecewa yang kunikmati hingga kepergian merupa pintu yang harus kulalui.
Dulu aku silap
Membiarkan cinta mengalir disetiap nadi darah dan mengkanvaskan bahagia disetiap cerita.
Kemudian cahaya menembus seluruh kesejatian rhasa
Relung kembali bergetar akan asma-Mu
Layaknya dedaunan yang mulai menguning aku menuai harapan.
Ini tentang cintaku dan mencintai-Mu
Dan aku memilih mencintai-Mu
Saat luka darimu merupa pedang waktu yang perlahan menggores .
SekarLangit, 30322
Post. Admind
Komentar
Posting Komentar