Selasa, 14 Maret 2023

KISAH MENGHIASI DANAU

Oleh. Gemuruh
Pernahkah kamu memiliki banyak keinginan, harapan, dan cita-cita?

Pernahkah kamu menuliskan hal-hal yang kamu impikan tercapai pada titik tertentu dalam hidupmu?

Pernahkah kamu mendapati bahwa sebagian impianmu tidak akan pernah menjadi kenyataan, dan sebagian harapanmu mustahil untuk diwujudkan?

Saya pernah.

Saya memiliki banyak keinginan, banyak cita-cita. 
Dulu, saya rajin menuliskan setiap impian dan keinginan saya. 
Namun, suatu hari, saya mendapati bahwa apa yang saya impikan tidak bisa saya capai pada tenggat waktu yang sudah saya tentukan.

 Perasaan marah dan kecewa berkecamuk di dalam diri saya. Lalu saya bertanya kepada Tuhan, "mengapa Engkau mengizinkan saya gagal mencapai apa yang pernah saya inginkan". 

Saya tahu tak seharusnya saya mempertanyakan hal itu kepada Tuhan, tetapi saat itu kekecewaan begitu menguasai diri saya. Kondisi saya bisa dibilang sangat buruk.

Hingga pada suatu malam sebelum tidur, saya membaca postingan teman di salah satu media sosial. Sepotong reef dari lagu yang berjudul Trust His Heart, yang berbunyi:

God is too wise, to be mistaken
God is too good, to be unkind
So when you don’t understand, when you don’t see His plan
When you can’t trace His hand
Trust His Heart

Dalam bahasa Indonesianya:

Allah begitu bijak, tak mungkin salah
Allah begitu baik, tak mungkin jahat
Saat kau tak mengerti, (saat kau) tak paham rencana-Nya,
(saat kau) tak melihat tangan-Nya,
Percaya hati-Nya.

Syair itu membuatku merenungkan apa yang saya alami. Benar bahwa banyak impian saya yang tidak menjadi kenyataan, namun saya telah melupakan sejumlah fakta yang penting.

 Saya lupa bahwa ada satu Pribadi yang selalu bekerja di balik layar. Saya lupa bahwa setelah saya diselamatkan, hidup yang saya jalani sekarang ini bukanlah milik saya sepenuhnya.

Bukan sya yang memegang kendali penuh atas hidup saya. Saya lupa bahwa meskipun saya memiliki pensil dan kertas, Tuhan Allah memiliki alat tulis yang lengkap!

Allah tidak hanya berbicara melalui lagu itu, tetapi juga melalui Firman-Nya. Dia menolong saya untuk memahami dengan jelas bahwa Dialah sesungguhnya yang memegang kendali penuh atas hidup saya. 

Tuhan berfirman dalam Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Aku tersadar bahwa saya telah bersikap seperti seorang anak kecil yang menuntut semua keinginannya harus terpenuhi dan saya dijawab segera begitu. Saya tidak sedang hidup sebagai seorang hamba yang mengenal dan percaya kepada Tuannya, Allah yang memegang kendali penuh atas hidupku.

Sobat, tidaklah salah jika kita punya banyak impian dan keinginan. Tetapi, janganlah kita pernah lupa bahwa kita memiliki Allah yang berdaulat, yang memegang kendali atas segala sesuatu. Kita boleh saja memegang pensil dan menulis semua impian dan keinginan kita, tetapi ingatlah bahwa Allah memegang penghapusnya.

Izinkan Dia menghapus keinginan-keinginan kita yang tidak benar, dan menuliskan rencana-Nya yang lebih baik dalam hidup kita. Dan, perhatikanlah bagaimana Dia bekerja di balik layar hidup kita masing-masing.

Ketika kamu merasa keadaan di sekelilingmu tidak berjalan sesuai dengan keinginanmu, jangan takut! Allah, Sang Pencipta sedang dan akan terus bekerja menggenapi rencana-Nya di dalam dan melalui dirimu.

Post. Admind


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMITMEN BUPATI TOLIKARA, TIDAK BOLEH ADA NYAWA YANG HILANG SIA SIA KARENA DITOLAK OLEH LAYANAN RUMAH SAKIT

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Tolikara -Melangka Tanpa Alas Kaki-    Tanah Injil Tolikara - Beberapa waktu lalu, Tanah Papua...