Jumat, 17 Maret 2023

Salah satu Catatan Puisi Ditulis oleh Saudara/i Kita dari Timor Lorosae Tahun 2020

Dishare menjadi refleksi perjuangan bangsa orang Papua Melanesia hari ini.
———————————
Negeri Cendrawasih 

1999, ku baca namamu
Dari keterangan potret seekor cendrawasih
Dalam sebuah halaman buku atlas geografi
Tentang sebuah kumpulan negeri kepulauan yang disatukan
Namun pada akhir tahun itu pula kusadari
Kumpulan negeri itu tak sepenuhnya bersatu 
Dan mulailah aku bertanya
Apa sebenarnya itu persatuan ? 

Dua puluh satu tahun sudah
Kudengar namamu berkali-kali
Dituturkan dalam kisah tragis
Namun dianggap bualan semata
Sementara perempuan dan anak-anakmu 
Berkesusahan siang dan malam
Tangis dan ratap tak bersuara
Menggema diantara bebukitan indahmu
Terhalang oleh kabut tebal
Kilau emas dalam tubuhmu 
Tergerus perlahan
Oleh tangan-tangan besi
Adakah sempat mereka tinggalkan 
sedikit saja bongkahan untukmu ?
Ku terbayang sebuah tugu emas 
akan dapat kau dirikan
dari sebongkah itu
Namun kini
Kudengar malah lebih banyak tiang garam disana

Terkadang
Ku terbayang tuk berpijak ditanahmu
Pada suatu hari,
Aku akan ikut bernyanyi ria 'Hei,  Yamko rambe yamko' atau menarikan 'sajojo'
lalu  kan kusenandungkan lagu 'O helele' dari negeriku
Agar kita dapat berbagi rasa
Tentang arti kemerdekaan
Tentang makna HAM
Kemudian 
Biarkan kukagumi rupa indahmu
Dan jiwa arifmu

Wahai bumi Cendrawasih
Kiranya airmatamu kan berhenti mengalir dan harapanmu terwujud
Begitulah do'aku pada suatu minggu pagi dinegeri kecilku
Sebab masih kuingat betapa eloknya potret Cendrawasih itu
Mahakarya rupawan negerimu
Bak malaikat agung
Kiranya ia dapat selalu bersenandung
Bersama sang Bintang Fajar
Agar engkau dan anak-anakmu segera tersenyum manis 
bebas dan tegar
Sebagai orang-orang dari negeri Cendrawasih 

Dili,  28 July 2020

Post. Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMITMEN BUPATI TOLIKARA, TIDAK BOLEH ADA NYAWA YANG HILANG SIA SIA KARENA DITOLAK OLEH LAYANAN RUMAH SAKIT

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Tolikara -Melangka Tanpa Alas Kaki-    Tanah Injil Tolikara - Beberapa waktu lalu, Tanah Papua...