Oleh. Mahesa Jenar
Kebisuan sikap dan lidah terkadang perlu agar mampu mendengarkan keheningan batin atau mendengarkan suara hati yang paling dalam. Suasana keheningan yang tanpa rekayasa ini akan hadir begitu saja dan meredam pergolakan yang datang di alam kehidupan.
Perihal silence ini, saya ingin mengutip puisi indah dari Jalaluddin Rumi:
Ada suatu tempat yang lahir dari kesunyian,
suatu tempat di mana bisikan-bisikan hati membumbung tinggi,
ada suatu tempat di mana suara-suara menyanyikan keindahan-Mu,
suatu tempat di mana setiap nafas mengukir bayang-Mu,
di dalam jiwaku.
Post. Admind
Komentar
Posting Komentar