Langsung ke konten utama

TAHUN 1961 PAPUA MEMBANGUN TEMPAT BUDAK

Artikel.
Oleh. Gemuruh
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Holandia, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Aktivitas militer Indonesia di wilayah West Papua, sedah berlangsung sejak 19 Desember 1961 hingga sekarang. Tidak bisa kami bayangkan betapa hancurnya sosial budaya dan adat rakyat West Papua akibat dari operasi militer yang tiada hentinya. 

Dilihat dari ganggguan psikologis dan trauma yang mendalam dari rakyat West Papua menjadi basis kami untuk menolak segala bentuk operasi kolonisasi dari Pemerintah Indonesia di West Papua lewat kekuatan Militer yang begitu beringas.

Tidak ada jaminan, bahwa rakyat West Papua hidup aman, damai dan bebas secara politik, ekonomi, sosial dan budaya ketika militer masih berkeliaran dikehidupan sipil. Maka, militerisme perlu disterilkan dari wilayah kehidupan sipil.

Segala bentuk Operasi Militer yang dilakukan di wilayah West Papua menjadi perhatian yang sangat penting bagi kita semua sebagai gerakan kiri dan individu yang pro-demokrasi, karena sangat membahayakan kehidupan suatu bangsa dan aktivitas rakyat sipil. Adalah suatu kekerasan budaya dan kemanusiaan kejahatan HAM jika peran militer sampai pada memperhambat aktivitas sipil politik, ekonomi, sosial dan budaya bagi rakyat West Papua.

Operasi militer di West Papua mengakibatkan malapetaka bagi demokrasi dan kemanusiaan yang begitu banyak, OAP menumpahkan darah ribuan-jutaan tetapi juga menghancurkan budaya suku dan adat serta gangguan psikologis dalam waktu yang lama bagi rakyat West Papua. 

Sampai dengan sekarang ribuan rakyat pribumi mengungsi kedalam hutan, terusir dari kediaman mereka. Penetapan pelabelanTentara Pembebasan Nasional Papua Barat TPN-PB sebagai membelah kebenaran menyebarluaskan pengaruh rasisme dan kolonialisme terhadap rakyat West Papua. 

Bukan hal yang mudah bagi rakyat West Papua hidup ditengah peperangan dan pembantaian ethnis mereka dalam setiap waktu.Hal ini, menjadi trauma yang sangat mendalam dan gangguan psikologis yang berkepanjangan.Tidak ada aktivitas sosial dan ekonomi secara bebas yang dapat dilakukan oleh rakyat West Papua.

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi da

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu juga rasa kecewa yang terpahat.   Sekali tersakiti, hatimu rapuh,   Dikhianati sekali, cintamu terus meragu. Siapa pun yang mengecewakanmu,   Tidak akan luput dari pandanganmu.   Setiap detik, setiap waktu,   Luka itu tetap merayap dalam ingatan. Namun di balik kekecewaan yang mendalam,   Tersembunyi pelajaran berharga.   Jangan biarkan rasa itu membelenggu,   Biarkan ia menjadi bekal untuk tumbuh lebih kuat. Eko-Vinsent  🍁🍁🍁 SEPIH Sekali lagi sepi Tanpa suaramu  Tak ada kata-kata manismu Hanya hening yang terasa  Sekali lagi sendiri  Merenungi semua rindu ini Menatap langit dengan tatapan hampa  Menyebut namamu tanpa sahutan Sekali lagi hanya diam Menanti sapa itu hadir lagi Membiarkan malam dan siang terlewati Tanpamu dan tanpa kita bercengkrama  Ly SMy  19.9.24 🍁🍁🍁 Se𝗖𝗶𝗻𝘁𝗮 

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber H