Oleh. Boar Rote
Tetesan Air Mata Ibunda- Kota Tua Rote- Melangkah Tanpa Alas Kaki_West Papua for MSG, lalu MSG selesaikan masalah Papua adalah langkah yang perlu dipertimbangkan kembali.
Kita baru saja lihat Kanaky, anggota tetap (Full Member) MSG yang duduk setara dengan negara kawasan lainnya sedang kesulitan cari dukungan internasional.
FLKNS sekarang sedang berusaha untuk menggugat hasil refendum 2021 yang digelar di tengah pandemi dan tidak melibatkan mayoritas rakyat Kanak. Tetapi jangankan dukungan dari Amerika, Asia, Eropa, dan Afrika, bahkan PIF dan MSG pun nihil sama sekali.
Nasib yang sama juga diderita oleh Bogainville yang baru saja memenangkan refendum 2019 dari PNG. Hasil referendum sekarang terkatung-katung, dan bahkan dalam bahaya. PNG baru saja buka karpet merah bagi AS, dan sudah tentu hasil dari kerja sama ini adalah kedaulatan PNG tidak boleh terusik.
AS adalah negara adidaya, yang punya hak veto di PBB. Sudah tentu kebijakan PBB akan mengikuti alur kepentingan AS, karena PBB sejarahnya dilahirkan untuk melindungi kepentingan AS. Dan bahkan dalam kasus ini pun MSG dan PIF diam seribu bahasa.
Lantas apa yang bikin West Papua begitu yakin dengan MSG? Tidak ada sama sekali, kecuali kesamaan ras. Tetapi kesamaan ras di dalam kapitalisme adalah garam di air laut.
Tidak berguna sama sekali. Kenyataan Kanaky dan Bogainville adalah bukti bahwa ras bukan faktor penentu kebijakan, tetapi makan-minum yang menentukan.
Kawasan Pasifik dalam kacamata ekonomi-politik dunia adalah wilyah strategis yang menghubungkan Amerika, Asia, Eropa, dan Afrika. Begitipun sebaliknya.
Sehingga mengamankan kawasan ini, berarti mengamankan jatung kehidupan. Ini adalah alasan China dan AS berebut pengaruh di kawasan ini. Sejak PD II, kawasan ini adalah kawasan paling diperebutkan. Begitu pun dengan sekarang.
Sehingga ditimbang dari kaca mata politik itu, perjuangan dalam bentuk apapun di kawasan ini, berarti berhubungan langsung dengan kepentingan negara adidaya/imperialis dunia. Kanaky Merdeka, Bogainville Merdeka, Papua Merdeka, apa untungnya bagi kepentingan imperialis? Tidak ada sama sekali.
Benar kemerdekaan untuk membebaskan manusia, tetapi bagi kapitalisme pembebasan manusia adalah ancaman bagi dirinya.
Karena penghidupannya dilangsungkan dari perbudakaan manusia. Membebaskan manusia, berarti membunuh dirinya sendiri. Oleh sebab itu, kapitalisme tidak punya kepentingan bagi pembebasan manusia.
Sehingga argumen bahwa MSG akan memfasilitasi dekolonisasi West Papua, dari kaca mata politik dunia hari ini, perlu dikatakan bahwa argumen macam itu adalah omong kosong.
Kemerdekaan Papua ditentukan oleh rakyat Papua sendiri seperti halnya Bogainville dibawah kepemimpinan BRA—Ismail Toroama. MSG, PIF, PBB adalah faktor tambahan.
Kapitalisme hanya bisa dirobohkan dengan cara mendorongnya. Ia tidak bisa tumbang sendiri, apalagi menggunakan kaki-tangannya. Dan yang mendorong kapitalisme hanyalah rakyat tertindas, karena ia memiliki kepentingan atasnya.
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar