Sabtu, 14 Oktober 2023

"KISAH INSPIRATIF PEMUDA DISABILITAS YANG MAMBANGUN SEKOLAH ALTERNATIF (RUMAH BELAJAR) Di YAHUKIMO":

(Penulis: Presiden Yali)
Tetesan air Mata Ibunda Kot Tua Yahukimo-Melangkah Tanpa Alas Kaki-Kisah Inspiratif seorang pemuda Disabilitas asal Yahukimo, yang sekaligus sebagai pendiri Rumah Belajar di ibukota Dekai, Kabupaten Yahukimo. 

Hal apa yang memotivasinya sehingga seorang pemuda disabilitas itu, dengan talenta yang Tuhan titipkannya, Linus Magayang berusaha mendirikan salah satu sekolah alternatif (Rumah Belajar)di Yahukimo. Bagaimana cerita awalnya bisa langsung dicek ditautan yang tertera dibawah ini. 
https://youtu.be/C9J49ACVG2o?si=gYMeWkKygNibsskg

Siapakah Pemuda Disabilitas itu? 

Pemuda Disabilitas atau lebih dikenal dengan sapaan Manggy, nama aslinya adalah Linus Barildamne, Magayang. Linus lulus Sekolah Dasar di kampung halamannya di SD Inpres Megom, Distrik Sela Kabupaten Yahukimo pada  tahun 2011, lalu telah meninggakan orang tuanya demi mengejar impiannya untuk melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di salah satu sekolah SMP.N 6 di Sentani kota Jayapura. Setelah Linus lulus pada tahun 2014, selanjutnya  menyelesaikan studi Sekolah Menengah Atas di SMA YPPGI Sentani pada 2017 silam. 

Linus adalah anak kedua dari 8/9 bersaudara/i tiga sodara/i lainnya dari mama kedua, dan dua sodara/i nya dari mama ketiganya. "(Maaf memang agak membingungkan pembaca untuk mengerti karena Bapaknya Linus memiliki tiga istri)". 

Mahasiswa Sastra FKIP Uncen itu mempunyai tekad & kemauan yang tinggi untuk harus sekolah. Karena mengingat dari semua keluarga harapan telah jatuh kepada Linus. Karena, Kaka perempuan pertamanya putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan.  Maka, dengan kondisi tubuh yang Disabilitas, ia selalu berjalan compang-camping,(tidak beraturan) seperti orang-orang normal pada umumnya. Sewaktu Linus duduk di bangku SMA ia harus telah hadapi hinaan, makian, dan dibuli dari teman sekalasnya bahkan satu sekolah itu. Namun, ia selalu berpegang teguh pada tekad, dan niatnya yang kokoh sehingga Linus mampu melewati semua penghinaan itu.  Tak sampai disitu, Karena kebetulan Linus sewaktu SMA numpang di om laki-laki dan sanak-sodaranya maka, pemuda disabilitas ini juga selau mendapatkan ocehan hinaan, diremehkan, dipandang dengan sebela mata oleh sanak-sodaranya.

Katanya,"ah anak ini percuma skli, skolah-skolah. Tangan kanan sudah tidak baik, kaki sdh pincang baru berharap sekolah k?". dan juga kadang Linus dijadikan bahan candaan, sindiran menggunakan bahasa ibu seperti, "oooh, Seik koe. Yan Mali, Sa Mali Nang Neri sekolah dobang die webang aroba ko'e di ooh" artinya (ah tra mngkn, tidak ada cerita. kayak dia kaki rusak, tangan rusak yang selesai sekolah laku bekerja. Percuma)".  Linus yang kini sebagai Mahasiswa Sastra FKIP Uncen itu akhirnya selalu memilih diam dan terima semua omongan tersebut. Sebab, Linus tahu bahwa ia masih numpang makan, tidur bersama om laki-lakinya. 

Kemudian, dari setiap hinaan, dibuli, caci-maki itu seorang pemuda Disabilitas ini menjadikan sebagai sebuah dorongan, memotivasi dirinya untuk keluar dari lingkungan yang membunuh impiannya itu. Karena, tidak semua sanak-sodara, kerabat sekali pun tak ada time bercerita, main bersama maka, Linus mulai berusah dan berpindah lingkungan hidupnya yakni Linus lebih akrab, berkencan buta, memilih sendiri untuk habiskan waktu dengan buku saku yang sempat ia membeli di Borobudur, Sentani saat ini. Ia mulai terbiasa serta nyaman dengan kehidupan tersebut, dan akhirnya Linus mulai menyadari bahwa semua makhluk hidup mempunyai hak yang sama, kesempatan belajar yang sama, kesempatan sekolah yang sama, kemampuan yang sama. "Karena ia percaya kekurangan dari bagian organ tubuh bukanlah satu-satunya alasan untuk saya (Linus) berhenti berjuang". 

Selanjutnya, berbekal semangat serta keyakinan itu yang memotivasinya, & juga keingintahuan yang begitu besar sehingga demi marahinya. Jarak bukan lagi hambatan, Mahasiswa S1 itu setiap hari dengan langka kecil, yang selalu berjalan kurang dari setengah meter itu. Ia harus berjalan kaki dari yahim sampai Dunlop, dan pulang pum demikian.  Hari-harinya hal senada ini yang selalu dilakukan Linus untuk berguru di kediamannya salah seorang Misionaris WNA asal Canada itu.

Pemuda Disabilitas itu juga, pernah terlibat didalam salah satu komunitas literasi " KOMUNITAS NER WRITING KOMUNITAS OFFICIAL" yang didirikan oleh Nunias Selegani. pada 2021/2022 lalu pernah merilis salah satu buku "Yahukimo di Mata Publik", dengan begitu banyak keanekaragaman suku, budaya dari masing-masing 51 Distrik, 7 suku Besar, 5 Klen Suku 500an kampung. Pelatihan yang diikuti beberapa anak muda/i itu harus ak menjumpai hasil. Alhasil  harapan itu menjadi sirna ketika tahap proses penulisan selesai dan tunggu dicetak biaya cetak sudah di kumpul hampir 30-an pemuda termasuk salah satunya Linus Magayang. Mereka dirampok, dan dikorbankan sampai detik ini Komunitas Ner Writing Official milik Nunias Selegani itu hilang ditelan bumi tanpa semilir jejak. 

Demi mengejar impiannya membangun Sekolah Alternatif Rumah Belajar Dekai Academi Learning Centre, Linus harus meninggalkan kuliah selama dua semester, KKN pun diabaikan. Dengan pengorbanan, dan keyakinan sehingga ia mampu membangun Sekolah Alternatif Rumah Belajar Dekai Academi Learning Centre sesuai harapannya yang Pemuda Disabilitas itu dambakan dalam setiap doa-doanya. Saat ini Linus masih aktif untuk kembangkan literasi, sambil melanjutkan tugas tanggung jawabnya sebagai mahasiswa Sastra FKIP Uncen yang pernah ia tinggalkan itu. 

"Semoga dengan cerita seorang pemuda Disabilitas yang kami sadurkan, dapat memberi secercah harapan bagi, mereka yang kondisi tubuhnya tidak begitu lengkap, (disabilitas) yang kadang selalu menghantui setiap fikiran-fikiran mereka. Kalian harus mampu ambil resiko untuk maju, buang & hancurkan sikap inferior pada diri anda. Kekurangan dari sebagian organ tubuh, saya, anda, kalian & kita bukanlah sebuah penghalang untuk kita berhenti maju demi menggapai cita-cita yang selalu kita dambakan". 

Jayapura, 12 Oktober 2023. 

Disability Is My Identity

Linus B. Magayang
(Founder DALC)

Post. Admind

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Badan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat (BPP KNPB) menyampaikan klarifikasi resmi terkait pernyataan publik Juru Bicara Tentara Nasional Papua Barat Sebby Sambom

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Holandia Jayapura -Melangka Tanpa Alas Kaki- KnpbNews, !Badan Pengurus Pusat Komite Nasional ...