Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Ibunda-Melangkah Tanpa Alas Kaki-Belakangan ini, menjadi buah bibir masyarakat didalam negeri, atas
Kinerja Kerja diplomat dan Jubir Komando Nasional diluar negeri
Ini Sangat Penting Untuk di EVALUASI Tim dan Diplomat Luar Negeri dalam Komando Nasional Komnas Tpnpb. Hal ini menjadi Tanggungjawab Kolektif para Pejuang yang Membela kebenaran.
Mengapa?
Karena masyarakat di sejumlah Wilayah Konflik Bersenjata TPNPB vs pasukan gabungan TNI/POLRI di tanah Papua, banyak yang telah kehilangan hak hidup mereka antara lain:
1. Nduga, Akibat Konflik Bersenjata Perang TPNPB vs Pasukan Gabungan TNI/POLRI, selama 5 Lima Thn lamanya masyarakat Ndugama tinggal di Pengungsian.
2. Intan Jaya Akibat Konflik Bersenjata Perang TPNPB vs pasukan Gabungan TNI/POLRI, 4 empat Thn masyarakat Intan Jaya tinggal di Pengungsian.
3. Puncak Papua Akibat konflik Bersenjata Perang TPNPB vs pasukan Gabungan TNI/POLRI, 4 empat Thn masyarakat Puncak Papua tinggal di Pengungsian.
4. Sorong MayBrat Akibat Konflik Bersenjata Perang TPNPB vs pasukan Gabungan TNI/POLRI, 4 empat Thn masyarakat Sorong Maybrat tinggal di Pengungsian.
5. Pegunungan Bintang Akibat Konflik Bersenjata Perang TPNPB vs pasukan Gabungan TNI/POLRI, 3 tiga Thn masyarakat Pegunungan Bintang tinggal di Pengungsian.
6. Yahukimo Akibat Konflik Bersenjata Perang TPNPB vs pasukan Gabungan TNI/POLRI, 3 tiga Thn masyarakat Yahukimo tinggal di Pengungsian.
7. Akibat Konflik Bersenjata Masyarakat Kaimana dan Waropen.
Hal ini Penting maka harus disampaikan kepada seluruh masyarakat Orang Asli Papua. Karena, diplomat Papua di luar negeri dan Tim dalam negeri melaksanakan amanat dan mandat Otoritas Tuhan Yesus di atas negeri ini.
Maka "Perlu dan segera lakukan evaluasi menyeluruh secara Internal dalam komando".
Sejak lahirnya Komandoo Nasionall, 1-5 Mei 2012, Hirarkinya lengkap terstruktur di bawah Undang undang Konstitusi sementara 1 Desember 1961 dan 1 Juli 1971. Sekalipun banyak Organ Pergerakan namun Satu didalam Satu komando. Dimana Tuhan yang Memanggil, Tuhan yang memiilih, Tuhan yang Menetapkan dan Tuhan pula yang Mengutus, untuk berjuang membela umat-Nya yang sedang ditindas oleh tangan besi kolonial RI.
Demi mencintai rakyat tertindas, yang sedang dibunuh, diperkosa, dipenjarakan serta mereka yang dipengungsian itu, tidak serta merta melihat kondisi atau situasi apapun siap sedia. Potensi jauh lebih penting menjadi Penyelamat rakyat dengan cara merampas mereka dari puntung api kepunahan, oleh tipu daya kolonial penjajah moderen diatas tanah Papua.
Apapun dalilnya kita yakin bertahan dan berjuang secara Kolektif. Untuk itu Ingatlah! akan semua dukungan moril materil rakyat tertindas yang hidupnya pas pasan di hutan balik gunung, lembah dan pesisir pulau, memberikan nilai sekecil apapun yang mereka persembahkan demi bangsa ini, itu mahal dan sangat berarti untuk penentuan nasib masa depan Ank Cucu di negeri ini.
Tuhan Bersama mereka yang setia dan Berani Mengambil Resiko adalah menjalankan Amanat dan mandat dari Tuhan, Alam dan Manusia diatas ini.
Salam Juang, 🇨🇺✊🏾.
#Hidup36KomadoDaerahPertahanan
#Hidup_Rakyat_Pengungsi
Laapago, 2023.
Post. Anak bapa Kampung
Post. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar