Langsung ke konten utama

๐™Ž๐™ž ๐™ฅ๐™š๐™ฃ๐™ค๐™ก๐™ค๐™ฃ๐™œ ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™—๐™š๐™ง๐™ฃ๐™–๐™ข๐™– ๐™’๐™–๐™ ๐™ฉ๐™ช

Pada suatu ketika, segenap Perasaan dan Emosi pergi ke sebuah pulau untuk berlibur. Semua bergembira dan menikmati waktu mereka di sana, hingga tiba-tiba ada sebuah pengumuman bahwa badai akan menerjang pulau itu.

Setiap orang diminta untuk mengungsi dari pulau itu. Tentu saja pengumuman ini menimbulkan kepanikan yang sangat besar. Setiap orang berebut menyelamatkan barang dan berlari memenuhi kapal-kapal yang nampak di depan mereka.

Bahkan kapal-kapal yang nampak jelek pun kembali diturunkan ke laut dan segera dipenuhi oleh orang-orang. Namun demikian Cinta tidak ingin cepat-cepat melarikan diri.

Masih ada banyak hal yang harus dilakukannya, yaitu membantu orang-orang menyelamatkan diri. Seiring kabut yang menebal, Cinta sadar dia juga harus segera naik ke kapal. Sayangnya, tidak ada lagi tempat di kapal-kapal itu yang bisa menampung dirinya.

Cinta mengedarkan pandangan dengan penuh harap ketika Kemakmuran lewat dengan kapal yang kokoh dan nampak mewah. Cinta segera berseru, "Kemakmuran, dapatkah kau membawaku di kapalmu?" "Maaf," jawab Kemakmuran, "kapalku sudah penuh dengan harta yang berharga, emas dan perak. Tidak ada tempat untukmu."

Sejenak kemudian, Kesombongan melintas dengan kapalnya yang indah. Terdesak oleh kecemasan yang semakin menghimpit, Cinta berteriak padanya, "Maukah kau menolongku? Aku seorang diri dan butuh tumpangan. Tolong angkut aku bersamamu!"

Dengan congkaknya Kesombongan menjawab, "Tidak, saya tidak bisa membawamu. Kapal saya akan kotor terkena kakimu yang berlumpur itu."

Berikutnya Penderitaan lewat dengan kapalnya, dan sekali lagi Cinta meminta pertolongan. Namun jawabnya, "Tidak.. aku terlalu sedih untuk membawamu. Aku ingin sendirian. Jangan ganggu aku."

Tepat setelah itu lewatlah Kebahagiaan. Dengan segera Cinta bangkit dan memanggilnya. Dia yakin Kebahagiaan akan menolongnya. Namun karena terlalu bahagia, Kebahagiaan bahkan tidak melihat ke sekelilingnya dan tidak menyadari ada yang sedang melambai-lambai memanggilnya.

Cinta merosot di tempatnya berdiri, dia merasa takut, cemas sekaligus hancur karena tidak ada yang mau menerimanya. Dalam genangan air mata yang mengaburkan pandangannya, sebuah suara memanggil,

"Cinta, kemarilah! Aku akan menolongmu." Tanpa pikir panjang, dan tanpa melihat siapa itu, Cinta bangkit melangkah gontai segera masuk ke dalam kapal. Tangisnya masih menjadi-jadi seiring kapal mulai bergerak meninggalkan pulau. Sebuah harapan untuk selamat merebak di hatinya, namun penolakan yang dirasakannya masih membekas dalam.

Tak terasa kapal telah merapat di pantai. Cinta turun, namun tidak mengenali siapa yang telah menolongnya. Cinta pun kemudian bertanya pada Pengetahuan, siapakah yang telah menolongnya ketika semua telah menolak.

Pengetahuan tersenyum, "Oh, itu adalah Waktu."

Ketika cinta Anda dikecewakan, ketika Anda disakiti karena cinta, hanya satu yang akan menyembuhkan dan menolong, yaitu waktu. Waktu menyimpan semua cerita dan rencana, dan menyatakannya kepada Anda di saat yang tepat. Semangat pagi, semoga hari kalian menyenangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua ๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk ๐ŸŠ -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk ๐ŸŠ -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...