Langsung ke konten utama

Nᴀᴛᴀʟ 2023, Pᴅᴛ Bᴇɴɴʏ Gɪᴀʏ: Lɪʜᴀᴛ ᴋᴏɴᴅɪsɪ ᴜᴍᴀᴛ, ᴊᴀɴɢᴀɴ ʜᴀɴʏᴀ ɪʙᴀᴅᴀʜ ᴅᴀɴ ᴅɪᴘᴇʀᴍᴀɪɴᴋᴀɴ ɴᴇɢᴀʀᴀ

Home Tanah Papua
Tetesan Air Mata Ibunda- Kota Tua Holandia- Jayapur- Melangkah Tanpa Alas Kaki- Natal 2023, Pdt Benny Giay: Lihat kondisi umat, jangan hanya ibadah dan dipermainkan negara
December 19, 2023
Penulis: CR-8 - Editor: Zely Ariane

Pendeta Benny Giay
Pendeta Dr. Benny Giay di ruang kerjanya di Sekolah Tinggi Teologi Walter Post Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (18/12/2023) - Jubi/CR-8

Sentani, Jubi – Pendeta Benny Giay mengajak semua umat Kristiani yang ada di Tanah Papua mengambil waktu untuk merefleksikan dengan sungguh makna Natal tahun ini dengan memikirkan nasib pengungsi internal di Papua, kondisi umat yang mati karena sakit atau dibunuh.
“Pengungsi ada dimana-mana, di Nduga, Intan Jaya, Puncak, Pegunungan Bintang, dan Maybrat. Itu yang ada di depan kita sekarang,” kata Pendeta Benny Giay kepada Jubi di Sekolah Tinggi Teologi Walter Post Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (18/12/2023).

Menurut Giay sebenarnya suasana natal tahun ini di Tanah Papua tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. Hanya saja sekarang dalam konteks Negara Indonesia, orang Kristen dibuat sibuk dengan partai yang banyak, caleg, capres, dan cawapres.

Moderator Dewan Gereja Papua itu mengingatkan semestinya umat sadar bahwa orang Papua dalam situasi itu hanya diperalat oleh negara. “Secara sadar atau tidak, mau atau tidak, kita masuk dalam dong pu (mereka punya) permainan,” ujarnya. 

Giay mengingatkan bahwa orang Papua secara ekonomi, sosial dan politik rentan untuk dipermainkan. Karena itu di dalam suasana Natal ini menurutnya jangan hanya ikut sibuk mengurus agenda negara. Lebih perlu mengambil waktu bersama untuk memaknai dan merefleksikan, duduk berbicara soal apa yang terjadi pada umat di Tanah Papua tahun ini dari Januari-Desember, serta memikirkan apa yang harus dilakukan.

“Mari kita refleksikan supaya mendapat gambaran umum apa terjadi di tahun ini. Dari Januari-Desember 2023 berapa jemaat yang sudah mati, berapa orang yang sudah dapat bunuh, dan berapa banyak orang yang mengungsi?” kata Ketua Sinode Gereja Kemah Injil (KINGMI) di Tanah Papua periode 2015-2020 itu.

Giay mengisahkan bagaimana suasana natal dulu yang ia lihat di kampung-kampung. Saat mengalami masalah itu masyarakat duduk sama-sama bercerita dan berbicara. Mereka mendiskusikan apa yang sudah terjadi dan apa yang akan dilakukan.

Ia mengimbau Natal tahun ini jangan monoton saja. Jangan hanya ibadah, tapi perlu ada aksi atau tindakan nyata. “Desember itu identik dengan bulan damai, jadi kita merayakan Natal dengan berkunjung ke penjara, panti jompo atau kepada orang dengan HIV AIDS atau ODHA supaya damai Natal itu dapat menyentuh,” tegasnya. 

✍🏿Pᴇɴᴜʟɪs : CR-8✍🏿
✍🏿Eᴅɪᴛᴏʀ : Zᴇʟʏ Aʀɪᴀɴᴇ✍🏿
📰ᴊᴜʙɪ.ɪᴅ/ᴛᴀɴᴀʜ-ᴘᴀᴘᴜᴀ/2023/📰

Post. Adminnd 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi da

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu juga rasa kecewa yang terpahat.   Sekali tersakiti, hatimu rapuh,   Dikhianati sekali, cintamu terus meragu. Siapa pun yang mengecewakanmu,   Tidak akan luput dari pandanganmu.   Setiap detik, setiap waktu,   Luka itu tetap merayap dalam ingatan. Namun di balik kekecewaan yang mendalam,   Tersembunyi pelajaran berharga.   Jangan biarkan rasa itu membelenggu,   Biarkan ia menjadi bekal untuk tumbuh lebih kuat. Eko-Vinsent  🍁🍁🍁 SEPIH Sekali lagi sepi Tanpa suaramu  Tak ada kata-kata manismu Hanya hening yang terasa  Sekali lagi sendiri  Merenungi semua rindu ini Menatap langit dengan tatapan hampa  Menyebut namamu tanpa sahutan Sekali lagi hanya diam Menanti sapa itu hadir lagi Membiarkan malam dan siang terlewati Tanpamu dan tanpa kita bercengkrama  Ly SMy  19.9.24 🍁🍁🍁 Se𝗖𝗶𝗻𝘁𝗮 

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber H