Langsung ke konten utama

NUANSA RUANG PERSIDANGAN PN JAYAPURA YANG MENCERMINKAN PROFESIONALISME DAN ANTI RASISME


Tetesan Air mata Ibunda-Kota Tua Holandia- Jayapur- Melangkah Tanpa Alas Kaki-"Ketika Orang Asli Papua Menjadi Hakim, Jaksa Penuntut Umum dan Advokat Bagi Orang Non Papua"

Sidang kali ini saya merasa bangga sebab Mulai dari Majelis Hakim, Jaksa Penuntut Umum dan Advokat adalah Orang Asli Papua sementara yang kami periksa adalah Orang Non Papua. Fakta ini tentunya akan menjadikan bukti bahwa LBH Papua dan Ylbhi Lbh Papua ada untuk semua Masyarakat Miskin, Marjinal dan Buta Hukum di Papua bukan hanya Orang Asli Papua diatas Tanah Air Papua. 

Melalui fakta persidangan ini juga membuktikan bahwa di sektor Yudikatif Orang Asli Papua sudah dapat menjalankan roda Sistim Peradilan Pidana secara pada tahapan Prapenuntutan dan Penuntutan dengan sempurna diatas Wilayah Hukum PN Jayapura. Sekalipun demikian yang sungguh sangat luar biasanya adalah Proses Hukum pembuktian yang dipraktekan dilakukan secara Profesional dimana Jaksa bertanya untuk kepentingan memberatkan sementara Majelis hakim bertanya untuk membuat terang perkara dan Advokat mengali untuk kepentingan pembelahan terhadap Terdakwa yang adalah kliennya. 

Pada kesempatan itu saya sempat bayangkan kondisi persidangan pada masa tinggin sengregasi di Amerika Serikat yang dialami oleh Marten Luther King Jr dkk dan Aparteid yang dialami oleh Nelsan Madiba Mandela di Afrika Selatan dimana pintu keadilan tertutup dalam kaca mata rasisme yang sangat tebal.

 Sementara apa yang kami lakukan dalam ruang sidang yang mulia di PN Klas Ia Jayapura adalah berbanding terbalik dengan kondisi di Amerika Serikat dan Afrika Selatan. Perbedaan itu terlihat ketika Advokat dengan Majelis Hakim berdebat hanya untuk mempertahakan argumentasinya masing-masing dimana Majelis Hakim berpegang pada posisinya untuk buat terang perkara sementara Advokat berdiri pada posisi untuk memberikan pembelahan kepada kliennya.

Fakta sidang yang didominasi oleh Hakim, Jaksa dan Advokat orang asli Papua yang memeriksa Terdakwa yang adalah Orang Non Papua dengan cerita perdebatan hebat antara Majelis Hakim dan Advokat dalam Ruang Sidang yang mulia itu membuktikan bahwa KAMI ORANG ASLI PAPUA SANGAT PROFESIONAL DALAM MENJALANKAN PEKERJAAN KAMI DAN SANGAT BERMARTABAT DALAM MENGHARGAI PERBEDAAN RAS MANUSIA DIMUKA BUMI INI DIMANA MELALUINYA MEMBUKTIKAN BAHWA KAMI TELAH MEWUJUDKAN MISI DARI UU NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIK DALAM RUANG SIDANG YANG MULIA. 

Terima kasih Kaka Tuan Majelis Hakim yang terhormat, Adik Ibu Jaksa Penuntut Umum yang terhormat dan Rekan-rekan Advokat yang Terhormat semoga semakin banyak Hakim, Jaksa dan Advokat Orang Asli Papua mengisi Kursi Ruang Sidang yang terhormat di seluru Tanah Air Papua. 

KAMI HAKIM, JAKSA DAN ADVOKAT 
ORANG ASLI PAPUA ANTI RASIS 

Pengadilan Negeri Klas 1a Jayapura
14 Desember 2023

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

Fakta hari ini TPNPB/OPM adalah bukan masyarakat yang kami tinggl bersama-sama dengan masyarakat di intanjaya Dan Militer Indonesia pun Demikian Sama Dari mana mereka Datang?.

Enam Orang Asli Papua yang merupakan warga civil yang telah di tembak Militer Indonesia🇮🇩 pada 14 Mei 2025 di Kabupaten Intan jaya Laporan resmi Seby Sambom dari markas pusat TPNPB OPM. Korban tewas dan korban luka-luka telah berhasil di evakuasi oleh Tim Pemerintah Dan Masyarakat, pertempuran ini masyarakat lain masih dalam pencarian apakah mereka masih hidup atau tertembak oleh Militer Indonesia.  Militer Indonesia telah lakukan kesalahan besar yang mana telah menyerang warga civil  dan membunuh  dan menyerang dengan tidak hormat tanpa memikirkan rasa kemanusiaan.  Menyerang pembrutalan militer Indonesia terhadap Masyarakat intanjaya ketika masayarakat berada di rumah, kebun, dan di pasar termasuk menyerang di gereja-gereja, pelanggaran ini merupakan pelanggaran HAM berat dan melanggar hukum Nasional dan internasional.  Masyarakat internasional dan lembag terkait harus bersuara terkait insiden penembakan terjadi ini di Intan jaya papu...

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH.

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH. Artikel. Sian Madai Konsep Dari Seorang Pemimpin Daerah Adalah Dasar untuk Menentukan Masadepan yang Lebih Cerah.  Keahlian/ Hobi, dan Kreatif/Karier yang di miliki oleh Orang Asli Papua (OAP) merupakan membuka ruang dan membuka lapangan kerja untuk membantu pemerintah setempat, sebagaian juga sebagai bentuk nyata membangun dan mempersempit pengangguran di Papua. Sekali lagi, Melalui bakat/ Karier yang telah dimilikinya merupakan menciptakan lapangan pekerjaan baru sebagai membantu pemerintah Daerah untuk itu, pemerintah perlu diperhatikan dan diolah dengan baik.  Dimana pemerintah pusat diberikan Otonomi khusus seluasnya di Papua bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia papua namun, Dana otonomi khusus Papua hilang jejak adalah cara tidak betul yang dilakukan, Dana otonomi khusus tersebut  harus digunakan dengan baik dan harus diperioritaskan Anak-anak Papua dalam ...