Artikel.
Oleh. Duri anak Wodapa
Tetesan Air Mata Ibunda-Kota tua Paniai Melangkah Tanpa Alas Kaki-"Teori tanpa tindakan hanya akan memupuk ilusi, bukan mengubah realitas. Perubahan revolusi berasal dari tindakan nyata, bukan dari sekedar merenungkan teori-teori tanpa aksi. Keluar dari bayang-bayang teori dogmatis dan menjemput kenyataan dengan tindakan nyata". Arnoldus Janssen Kocu
Alam yang penuh cerita dan sejarah, kami berdiri sebagai penjaga tanah yang sejati. Kapitalis dan kolonial punya kekuatan, tapi semangat kami takkan pernah mereka kuasai. Kami bersatu, suku-suku dari berbagai penjuru. Satukan hati dan tekad, tanpa kenal lelah, tampah ada rasa keraguan. Melawan eksploitasi, dengan cinta dan kesetiaan. Untuk hutan yang tumbuh subur, dan kehidupan yang abadi.
Hutan adalah nafas kami, jiwa kami yang berdentang. Kami takkan membiarkan mereka menghapusnya dengan sembarangan. Nyanyikan dalam bahasa leluhur, mengajak alam dan langit bersuara. Harapkan suara kami terdengar sampai ke ujung dunia bahwa hutan kami, tanah kami, takkan pernah tergantikan.
Wahai kapitalis dan kolonial, pendengar yang tuli, kami tetap takkan berhenti, meski berjalan dalam hujan dan angin. Kami adalah penjaga hutan, pribumi yang takkan pudar, menghadapi tantangan dengan semangat yang tak pernah mati.
Hutan kami adalah harta, bukan sekadar sumber daya, Ia adalah jiwa kami, mengalir dalam setiap napas. Kami bersumpah pada tanah ini, pada langit yang tinggi, akan mempertahankan hutan ini, hingga akhir hayat kami.
Kami akan berhenti menjaga dan melindungi, taman surga bagi jiwa dan roh kami hingga titik darah pengen.
Pemilik Rimbah Kepala Burung
Komandan Operasi TPNPB Kodap IV Sorong-Raya
( Mayor, Arnoldus Janssen Kocu )
Wakil Komandan Operasi TPNPB Kodap IV Sorong-Raya
( Tetkol, Manfred Fatem )
Hidup Pasukan TPNPB- OPM Kodap IV Sorong-Raya
Bravo KOMNAS TPNPB 36 Kodap Sorong- Merauke
Post. Admind
Komentar
Posting Komentar