Langsung ke konten utama

BERITAKAN SAMPAI KEUJUNG BUMI.

Cerita kisah dari mapiha barat, seorang pastor pelayanan tanpa lelah hingga kali menou  dan sekitar  kali dipa. 
Tetesan Air Mata Ibunda Dogiyai Mapia Barat _Melangkah Tanpa Alas Kaki
- Mapiha Sepenggal ceritera kisah asmara pelayanan seorang Pastor Rufinus Egeida Papaa Wiyai Madai , Pr, menarik utk dituliskan walau tak sempurna.

Pastor yang satu ini selalu punya tekad yang kuat dan bulat sesuai amanah perutusannya selalu berada diwilayah parokinya utk pelayanan. Tantangan apapun, selalu dilalui dengan suka cita. Model dan gaya pelayanannya persis seperti pastor bule dari Belanda. Jalan kaki? ya setiap ada kunjungan ke stase dan quasi, selalu terlaksana dengan baik, terukur dan tepat waktu sesuai jadualnya. 

Kena Hujan, badai, dingin, digigit lintah, menyeberang sungai dan gunung, adalah bagian tak terpisah dari perjalanan pelayanannya selama beberapa tahun belakangan ini. 

PELAYANAN YANG COCOK DENGAN NAMA TAHBISANNYA "EGEIDA PAPAA WIYAI"

Apa arti sebuah nama. Sekarang Benar terjadi dan selalu seperti itu. EGEIDA PAPAA WIYAI =Burung NURI pembawah cahaya/terang bagi dunia, Begitulah nama adat TAHBISAN imam Projo yang satu ini. Demi perwujudan sebuah nama itu, Daerah yang jauh sekalipun sudah didatanginya, bahkan yg terjauh dari parokinya yaitu di wilayah Distrik DIPA Kabupaten Nabire, persis di Kampung Yigi 1 dan Yigi 2. Dari tempat itu, hanya butuh beberapa menit tiba dipuncak gunung kobouge, dengan nama Kren sekarang yaitu GUNUNG WEILAND itu. Ini kisah cerita terbaru dalam sejarah pelayanan pastor Katolik kepada umatnya yang tak terjangkau selama beberapa dekade belakangan. Mau dibilang hebat? Yaa...tidak saja hebat tapi patut diberi jempol yang tak terhitung jumlahnya. Nama, pembicaraannya dan jadual, selalu cocok tanpa terbengkalai olehnya. Patut diberi penghargaan? Ahh...hanya Tuhan yang memperhitungkan nya. 

"EGEIDA PAPAA WIYAI" MENJADI JAWABAN NYATA TERHADAP MOTIVASI TUMBUHNYA PASTOR (alm) Doktor KEBADABI TEBAI, Pr MENJADI SEORANG IMAM dari KAOKONAU.

Kisah menarik lainnya, Alm Pastor Dr. KEBADABI TEBAI, Pr ketika masa TOP dikaokonau, terjadi sebuah peristiwa menarik yang mendorong Neles Tebai akhirnya memilih menjadi seorang Imam/Pastor. 
Karena PASTOR tidak ada utk perayaan Misa dibulan Desember? Maka umat mengancam frater Neles Tebai, bahwa umat akan mendayung perahu pergi ikut perayaan natal ke daerah yang ada pastor nya. Kisah ini membekas dlm dirinya dengan sebuah pergumulan yang panjang dan terus menerus, akan pentingnya kehadiran seorg pastor ditengah umat Katolik dalam hal apapun hingga akhirnya Diakon Neles Tebai ditahbiskan menjadi imam diwagete kabupaten Deiyai pada tahun 1992. Karena kisah itu pula membuat alm Pastor KEBADABI TEBAI, Pr bertahan mengajar di STFT memproduksi imam asli Papua menjadi pastor-pastor yang kini telah tersebar ke hampir seluruh pelosok Papua, hingga akhir hidupnya MAUT BUATAN IBLIS menjemputnya secara paksa sebelum menjadi USKUP JAYAPURA. 
Kisah cerita alm Doktor KEBADABI TEBAI Pr ini benar-benar membekas pula dalam diri pastor EGEIDA PAPAA WIYAI, sehingga jiwa dan raga diserahkan sepenuhnya dalam pelayanan umat diwilayah pelayannya saat ini. Mati 1 tumbuh 1000 telah, sedang dan terus menjadi kenyataan dihadapan kita.

SEBAGAI UMAT KATOLIK SELALU BANGGA DENGAN ADANYA PASTOR KATOLIK ASLI PAPUA.

Kebanggaan diri sebagai umat Katholik mulai muncul saat anak atau sodara kita mulai ada rencana dan bercita-cita menjadi seorang pastor. Rencana dan cita-cita seperti itu selalu bawah dalam doa dan puasa agar direstui Tuhan.
Ketika rencana dan kehendak itu semakin kearah kenyataan dengan masuknya anak atau saudara kita ke STFT, maka pasti terjadi pembicaraan dirmh dan kampung akan ada acara besar dihari pentahbisannya. Segala kesibukkan kita dikampung dan rmh tidak terlepas dari pembicaraan hal ini. Mengapa tradisi itu penting dan wajib dilakukan dengan bangga? KARENA UMAT KATOLIK MEMBUTUHKAN KEHADIRAN SEORANG PASTOR UNTUK MEMBAWAH UMAT KEARAH YANG LEBIH BAIK, LEBIH BERIMAN DAN MEMPERSATUKAN SEGALA PERBEDAAN MENJADI SATU TUJUAN, YAITU MEMULIAKAN NAMA ALLAH BAPA MELALUI KEBERSAMAAN YANG TERJADI KARENA PERSATUAN ROH KUDUS.
Untuk maksud itulah, TAHBISAN imamat seorang pastor dirayakan sangat meriah dengan mengorbankan berbagai kekayaan yang dimiliki keluarga dan kampung itu sebagai perasaan BAHAGIA & SYUKUR akan pentingnya kehadiran pastor ditengah umat yang dekat dengan pusat PAROKI, maupun mereka yang ada dibalik GUNUNG. 

EGEIDA PAPAA WIYAI, Pr, menjawab harapan umat dibalik gunung akan kehadiran seorang pastor ditengah mereka. Mencari domba yang tak terjangkau, Miyoobeu Madai patoga.

Ditulis oleh Agapa iboo

Pos. Admin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

SEPOTONG PERAHU KERTAS

NEGERI BAJAKAN Di negeriku yang lucu ini Nelayan adalah bajak laut Petani bajak tanah Anak-anak bajak wifi Agama bajak kewarasan Pejabat bajak rakyat Di bawah hukum pemerintah bajakan Di negeri yang penuh drama ini Pencuri sandal lebih biadab dari koruptor Nyawa aktivis tak ada harganya dibandingkan sebungkus rokok yang membela tanah adat, dibunuh dan mayatnya dibuang ke dalam got Darah-darah mengalir, membasuh dosa siapa, membaptis anak-anak siapa? Pemuda-pemuda merancang perlawanan Dari dusun-dusun kecil, pulau-pulau terpencil Dari pendidikan-pendidikan yang kalian sebut, terbelakang Dari orang-orang yang kalian sebut miskin dengan baju diskriminasi Pemuda-pemuda jangan berhenti melakukan perlawanan Di negeri yang lebih mencintai baliho daripada rakyatnya sendiri Di negeri yang lebih mencintai investor daripada anaknya sendiri Jangan berhenti melakukan perlawanan di negeri yang sibuk membangun dinasti politik daripada membangun sekolah dan rumah sakit Sekolah baik-baik, b...

Ini 11 Pernyataan Protes KNPB Mengenai New York Agreement, Apa Saja?

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Menado-Melangkah Tanpa Alas kaki - Manado - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyatakan menolak perjanjian New York yang dilakukan Amerika, Belanda, Indonesia dan PBB tanpa melibatkan bangsa Papua. Pernyataan itu disampaikan KNPB memperingati perjanjian New York yang terjadi pada 15 Agustus 1962. “Kami menolak Perjanjian New York 1962 yang dibuat secara sepihak tanpa melibatkan bangsa Papua dan yang mengkhianati hak kami untuk merdeka dan berdiri sendiri,” kata Hiskia Meage, Ketua KNPB Konsulat Indonesia pada 15 Agustus 2024. Hiskia mengatakan, perjanjian tersebut tidak memiliki legitimasi, karena tidak mencerminkan keinginan dan aspirasi rakyat dan bangsa Papua. Oleh sebab itu, KNPB menyatakan sikap bahwa ; 1. Pihaknya menolak hasil Pepera 1969, yang dilaksanakan dengan manipulasi, intimidasi, dan kekerasan. Proses Pepera yang melibatkan hanya 1.026 orang dari sekitar 809.337 rakyat Papua dan di bawah ancaman senjata tidak mencerminkan p...