Langsung ke konten utama

Kesamaan Mencolok Antara Suku Indian Asli Amerika Suku Igorot Filipina dan Batak Nusantara

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua daerah Batak-Kesamaan Mencolok Antara Suku Indian Asli Amerika Suku Igorot Filipina dan Batak Nusantara,

Suku Igorot di Filipina ,Batak Nusantara dan Suku Indian Asli Amerika memiliki beberapa kesamaan yang mencolok, khususnya dalam pengalaman sejarah dan praktik budaya mereka. Ketiga kelompok tersebut menghadapi penjajahan dan pemindahan, dan cara hidup tradisional mereka sering dianggap "biadab" atau "tidak beradab" oleh penjajah.

Kesamaan dalam Pengalaman Sejarah

- Penjajahan, pembantaian dan Pemindahan: Baik Suku Igorot,Batak Nusantara maupun Suku Indian Asli Amerika mengalami penjajahan oleh pasukan asing yang kuat. Suku Igorot menjadi sasaran kekuasaan Spanyol dan Amerika, sementara Suku Indian Asli Amerika dan Batak menghadapi penjajahan oleh kekuatan Eropa. Hal ini mengakibatkan hilangnya tanah,adat budaya leluhur, penindasan budaya, dan asimilasi paksa.

- Stereotip "Biadab": kannibal Ketiga kelompok tersebut sering distereotipkan sebagai "biadab" oleh penjajah yang memandang praktik tradisional mereka sebagai primitif atau biadab. Stereotip ini digunakan untuk membenarkan perampasan tanah mereka dan penindasan budaya mereka. Suku Igorot bahkan dipamerkan di "kebun binatang manusia" di Eropa dan Amerika Serikat, memamerkan cara-cara "primitif" mereka kepada publik yang penasaran.
- Perlawanan dan Ketahanan: Meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik suku Igorot, Batak maupun suku Indian Amerika Asli menunjukkan ketahanan dan perlawanan yang luar biasa. Mereka berjuang untuk melindungi tanah, tradisi, dan identitas mereka.bahkan ajaran leluhur kepercayaan mereka,Perlawanan ini sering kali berbentuk konflik bersenjata, tetapi juga mencakup upaya pelestarian budaya dan pengembangan ikatan komunitas yang kuat.

Kesamaan dalam Praktik Budaya

- Pengayauan: Meskipun tidak dipraktikkan oleh semua suku, pengayauan merupakan tradisi penting di antara beberapa kelompok Igorot, khususnya Bontoc, Isneg, dan Kalinga. Praktik ini juga lazim di antara suku-suku asli Amerika tertentu, seperti Iroquois dan Comanche. Pengayauan sering kali dipandang sebagai cara untuk mendapatkan kekuasaan, prestise, dan balas dendam.
- Sistem Asrama,sopo, Baik suku Igorot,Batak maupun beberapa suku asli Amerika memiliki sistem asrama ,sopo tempat para pemuda dan pemudi tinggal bersama, sering kali di gedung terpisah. Sistem ini berperan dalam pendidikan sosial, masa pacaran, dan pengembangan ikatan komunitas. Suku Igorot memiliki dap-ay (asrama pria) dan ebgan (asrama wanita), sementara beberapa suku Indian Amerika Asli memiliki struktur yang serupa.
- Pesta dan Prestise: Baik suku Igorot,Batak maupun Indian Amerika Asli mengadakan pesta yang rumit, sering kali sebagai cara untuk menunjukkan kekayaan dan status sosial. Suku Igorot ,Batak mengadakan peshet (pesta prestise untuk orang kaya), sementara suku Indian Amerika Asli mengadakan pesta yang serupa, seperti Potlatch di antara suku-suku Pantai Barat Laut. Pesta-pesta ini melibatkan pembagian makanan, hadiah, dan barang berharga lainnya, yang menumbuhkan solidaritas komunitas dan memperkuat hierarki sosial.

- Budidaya Sawah: Suku Igorot Batak ,Ifugao terkenal dengan sawah terasering mereka yang rumit, yang merupakan bukti kecerdikan pertanian mereka dan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan medan yang menantang. Beberapa suku Indian Amerika, seperti suku Pueblo di Barat Daya, juga mengembangkan sistem irigasi yang canggih dan teknik pertanian terasering untuk memaksimalkan hasil pertanian mereka.

 Kesimpulan

Meskipun ada perbedaan yang jelas antara suku Igorot Filipina, Batak Nusantara dan penduduk asli Amerika, pengalaman bersama mereka dalam hal penjajahan, penindasan budaya, dan stereotip "biadab" menyoroti perjuangan bersama yang dihadapi oleh masyarakat adat di seluruh dunia. Praktik budaya mereka, seperti perburuan kepala, sistem asrama sopo, pesta, dan pertanian terasering, menunjukkan kecerdikan dan ketahanan kelompok-kelompok ini dalam beradaptasi dengan lingkungan mereka dan mempertahankan identitas unik mereka. Mempelajari kesamaan ini dapat memberikan wawasan berharga tentang tantangan dan kemenangan masyarakat adat serta upaya berkelanjutan mereka untuk melestarikan budaya dan tradisi kepercayaan leluhur mereka.

Horas Rayu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi da

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu juga rasa kecewa yang terpahat.   Sekali tersakiti, hatimu rapuh,   Dikhianati sekali, cintamu terus meragu. Siapa pun yang mengecewakanmu,   Tidak akan luput dari pandanganmu.   Setiap detik, setiap waktu,   Luka itu tetap merayap dalam ingatan. Namun di balik kekecewaan yang mendalam,   Tersembunyi pelajaran berharga.   Jangan biarkan rasa itu membelenggu,   Biarkan ia menjadi bekal untuk tumbuh lebih kuat. Eko-Vinsent  🍁🍁🍁 SEPIH Sekali lagi sepi Tanpa suaramu  Tak ada kata-kata manismu Hanya hening yang terasa  Sekali lagi sendiri  Merenungi semua rindu ini Menatap langit dengan tatapan hampa  Menyebut namamu tanpa sahutan Sekali lagi hanya diam Menanti sapa itu hadir lagi Membiarkan malam dan siang terlewati Tanpamu dan tanpa kita bercengkrama  Ly SMy  19.9.24 🍁🍁🍁 Se𝗖𝗶𝗻𝘁𝗮 

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber H