Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2025

KISAH Inspiratif dari Tanah PAPUA

MAGISTERIUM GEREJA & REALITAS PAPUA (sebuah tanggapan Gereja untuk Papua)  [ Oleh: PIGAI, honny]  Konflik berkepanjangan di Papua yang melibatkan kekerasan, ketidakadilan struktural, eksploitasi sumber daya alam, dan pelanggaran hak asasi manusia menuntut perhatian moral yang serius dari Gereja Katolik. Dalam terang Magisterium Gereja, konflik ini bukan hanya masalah politik, tetapi juga masalah moral dan kemanusiaan yang menyentuh inti ajaran sosial Gereja tentang martabat manusia, keadilan, perdamaian, dan kebaikan bersama (bonum commune). Dokumen Konsili Vatikan II "Gaudium et Spes" menegaskan dengan tegas: “Segala sesuatu yang bertentangan dengan kehidupan itu sendiri, seperti pembunuhan, genosida, penindasan terhadap manusia, perampasan kebebasan, serta segala bentuk ketidakadilan sosial dan politik, adalah aib bagi martabat manusia.” (GS, 27). Kutipan ini tidak jauh dari realitas Papua yang mengalami kekerasan dan ketakutan, yang masih menjadi pengalaman...

Ternyata 4 ( Empat) Orang Tersangka Makar di Sorong, Mereka Meminta sang gubernur Memfasilitasi perundingan Damai Antara Presiden Prabowo dan Presiden NFRPB, Forkorus Yaboisembut.

Negara Indonesia memiliki Hukum Perdamaian Maka harus ada perdamaian di Bumi Pertiwi ini, antara Bangsa Papua dan Militer Indonesia,  tidak seharusnya Masyarakat sipil dipapua dan Militer Indonesia baku bunuh atas Tampa data dan fakta yang jelas. Kemanusiaan harus menjunjung tinggi martabat bangsa harus di jaga dan dibuktikan keadilan dimata nasional maupun internasional. 4 ( Empat) Orang Tersangka Makar di Sorong Tanpa suarat DPO Kepolisian dan , Langsung Dihadirkan Di Pengadilan (PN) Makasar Tanpa Didampingi Pengacara. namun dipindakan langsung ke Makasar adalah penahanan yang tidak martabat pandangan hukum Internasional. Sehari setelah diterbangkan dari Kota Sorong, Papua Barat Daya, empat orang tersangka makar langsung dihadirkan di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Kamis (28/08). Di ruangan sidang, mereka menuntut sidang ditunda karena tanpa didampingi pengacara. Salah satu kuasa hukum keempat tersangka, Yan Warinussy, mengaku tidak dapat mendampingi kliennya s...

Asosiasi Jurnalis Papua Kecam 4 orang Wartawan Intimidasi Oknum Polisi di Nabire: Ini Melanggar UU Pers!

CEPOSONLINE.COM, NABIRE – Asosiasi Wartawan Papua (AWP) mengecam tindakan kekerasan oknum polisi terhadap 4 wartawan saat meliput demonstrasi di Nabire, Papua Tengah, Jumat (5/4/2024). Kala itu, 4 wartawan ini tengah meliput demo Front Rakyat Peduli Hak Asasi Manusia Papua (FRPHAMP) terkait video penyiksaan yang dilakukan oleh anggota TNI Batalyon Infanteri Raider 300/Braja Wijaya, Kodam III/Siliwangi terhadap warga sipil di Kabupaten Puncak. Ketua AWP Elisa Sekenyap, mempertanyakan upaya-upaya menghentikan kerja-kerja wartawan dalam melakukan peliputan. “Kami sesalkan tindakan ini,” “Kenapa halangi kerja-kerja wartawan?” “Padahal mereka sudah tunjukkan kartu pers, namun tetap diintimidasi dengan kekerasan, baik secara fisik maupun verbal,” ujar Elisa. Wartawan bekerja berdasarkan UU 40/1999 tentang pers. Demikian, semestinya oknum aparat tidak melakukan kekerasan terhadap wartawan yang tengah bertugas. “Saya pikir hal yang dilakukan oleh aparat kepolisian sudah melanggar k...

Lembaga Bantuan Hukum Papua Pos Perdamaian Sorong Akan Mendampingi Proses Persidangan Peristiwa Pembunuhan di Sorong

Tetesan air mata Ibunda- Kota Tua Kota Sorong Melangkah Tanpa Alas Kaki- Lembaga Bantuan Hukum Papua Pos Sorong bersama beberapa rekan advokat dari Perhimpunan Bantuan Hukum Keadilan dan Perdamaian (PBHKP) mendampingi Seorang Aktivis Front Nasional Mahasiswa dan Pemuda Papua (FNMPP) atas nama Yance Manggaprauw yang tiba-tiba ditangkap di kediamannya oleh satuan Resmob dari Polresta Sorong Kota pada 27 Agustus 2025 siang. Penangkapan tersebut dilakukan secara membabi-buta. Pihak kepolisian datang dengan senjata lengkap sekitar pukul 16.32 WIT menendang pintu lalu menarik keluar Yance dari rumahnya tanpa menunjukkan Surat Tugas dan Surat Perintah Penangkapan. Setelah di tangkap, Yance Kemudian dibawa ke Polresta Sorong Kota dengan tangan diborgol. Dia dipukul menggunakan popor senjata api hingga mengalami luka dan bengkak pada kepala depan bagian kiri, luka lecet di bagian siku tangan kiri, dan lehernya sempat di cekik. Yang berlebihan adalah Polisi tanpa persetujuan kemudia...

Tanah Papua kehilangan seorang musisi legendaris bumi Cendrawasih, Dicky J Mamoribo.

Dicky, pencipta lagu berjudul Jayapura, dikabarkan menghembuskan nafas terakhir di Jayapura hari ini, Sabtu (30/11/24). Dicky adalah musisi pentolan Air Mood, grup band yang meroket dan meramaikan dunia musik tanah air erah 1980-an. Grup musik ini dikawal musisi asli Papua: Johanes The, Williamz Tito Rumbewas, Akon Bonay, Dicky Mamoribo, Luther ‘Bhi-Chiq’ Muabuay, dan Ian Gebze. Salah satu lagu karya Almarhum berjudul Masuk Hitam Keluar Putih dalam album Masuk Hitam Keluar Putih grup Airmood Abresso. Lagu Masuk Hitam Keluar Putih itu pernah dinyanyikan dalam sebuah acara di TVRI. Selamat jalan menuju rumah Bapa di Surga, om Dicky. Terima kasih baktimu semasa hidup memajukan dunia musik. Damailah di sisi-Nya. (Yegema)

PUISI HARAPAN DAN CINTA

TELAGA JIWA Bukan aku, perangkai kata bisu, Penyembunyi rasa di balik tabir pilu. Jiwaku telaga, bening tak bertepi, Di mana hasrat berenang, tanpa bersembunyi.   Laksana rembulan, setia pada malam, Kuyakinkan diri, tak perlu berdiam. Setiap debar jantung, adalah puisi, Terucap jujur, tanpa basa-basi.   Tak mampu kurangkai, kata-kata palsu, Cinta ini nyata, bagai embun di kalbu. Suka atau tidak, engkaulah pelita, Menerangi sukma, tanpa meminta.   Di matamu terukir, kisah yang abadi, Di nadiku berdenyut, melodi sejati. Inilah aku, dengan segala warna, Mencintaimu tulus, tanpa jeda, tanpa cela. Canda Candu Yegema  ==ooo0ooo=== 🍀🌺🌺🍀  Di Ufuk Senja Kutermangu merenung sendiri.  Tak kuhiraukan senyuman awan nan menggoda.  Kuabaikan senyuman bola emas yang menyentuh. Di ufuk senja Kutermangu duduk sendiri.  Sembari bertanya pada Tuhan.  Adakah Engkau masih mengasihiku.  Di ufuk senja Kutermangu dalam kesendirian....