Langsung ke konten utama

Kisah Budayawan Papua Mambesak

==Sepotong Kisah==
~ibiroma wamla~

Post By Ibiroma Wamla 
Repost West Papua 

47 tahun yang lalu, di sudut kampus Uncen, Arnold Ap memanggil Tonci Krenak dan meminta untuk mengetik surat undangan pertemuan tanggal 5 Agustus 1978. Dalam pertemuan tersebut tercetuslah cikal grup akustik yang mengusung lagu² bahasa daerah Papua. Grup ini dinamakan Mambesak yang dalam bahasa Byak [Biak] artinya Cenderawasih.

Mambesak lebih sebagai grup musik, sejatinya ia tidak hanya bermusik, namun ia melakukan banyak progam diluar musik, diantaranya tari, teater, mengkampanyekan isu² lingkungan, ketahanan pangan lokal, menyuarakan budaya Papua melalui media elektronik, RRI Jayapura.

Melalui siaran Pancaran Sastra yang diasuh Martin Sawaki dan Tanawani, Mambesak mengulas syair² tradisonal suku di Papua, cerita rakyat dan mop [kisah² lucu khas Papua], Tonci Krenak mendesain siaran Pelangi Budaya untuk membahas lagu tradisonal, mempromosikan lagu rekaman Mambesak dan perubahan kebudayaan di Papua.

Apa yang dilakukan Mambesak melampaui saman, hampir 50 tahun kemudian [beberapa tahun belakangan], barulah pemerintah bergeliat memperhatikan kebudayan dengan program pemajuan kebudayaan yang sejatinya telah dilakukan oleh Mambesak.

Mambesak mengusung filosofi "Tidak ada kebudayaan satu suku yang lebih tinggi dari suku yang lainnya, semua kebudayaan suku sejajar dan saling mengisi." Filosofi ini berangkat dari beragamnya suku dengan kebudayaannya masing².

Saling menghargai dan menghormati, itulah makna filosofi Mambesak yang mengalirkan spirit keberagaman dalam setiap rekaman albumnya.

Semua syair lagu bahasa daerah yang direkam Mambesak tidak ada satupun yang berbicara tentang Papua Merdeka, syair lagu² Mambesak bercerita tentang keindahan alam, kisah kehidupan di kampung dan kisah hubungan antar manusia.

Menjelang 50 tahun Mambesak, spirit saling menghargai, menghormati dan kesatuan Orang Papua mulai terpecah, saat ini masing² suku berpikir tentang sukunya sendiri, yang milenial saling baku kasi jatu [saling menghujat]  inilah mujarabnya program memecah² Papua ke dalam DOB (Daerah Orang Buta), semuanya menjadi buta. Buta untuk melihat Papua jauh ke depan, bukan dalam 5 - 20 tahun. 

Semoga lagu² Mambesak tidak hanya menjadi hiasan yang merayap dalam telinga, tetapi lebih dari itu, ia dapat dimaknai lebih dalam, sebagai spirit untuk melihat keberagaman kehidupan manusia diatas Tanah Papua.

Selamat meayakan HUT Mambesak.

MAMBESAK, Group Seni-Budaya Papua, didirikan pada tanggal 5 Agustus 1978 di Lembaga Anthropology Univerditas Cenderawasih.
Pendiri/Pimpinan Group: 
1. Arnold Clemens Ap, Pimpinan Group
2. Martini Md. Sawaki, Wakil Pimpinan
3. Joel Kafiar, Sekretaris
4. August Tethol, Bendahara. 

Kordinator:
1. Sam Kapisa (Musik/Lagu Daerah/Mob)
2. Tonny Wolas Krenak (Tarian Adat/Daerah)
3. Demianus Wariab Kurni (Teater/Pemenstasan)
4. Berth Tanawani (Publikasi/Dokumentasi)
5. Constantinopel P. Ruhukail (Rekaman/Produksi/Siaran Radio)
6. Marthen L. Rumabar (Distribusi Kaset/Pemasaran).

Penari/Penyanyi:
1. Uslina Monim
2. Sance Wanggai
3. Joke Wanggai
4. Mary Samaduda
5. Maryon Krey
6. Selvi Samber
7. Jul Maniagasi
8. Thilda Letsoin
9. Jan Piet Ap
10. E. Rumansara
11. Danny Mandowen
12. Paul Yaam
13. Willem Kiryar
14. Auleman Rumbewas
15. A. Frits Watofa
16. Andy Kawer
17. Josh Kapisa
18. August Ronsumbre
19. Moses Mangge
20. Sony Werimon
21. Franz Rumbrawer
22. Jul Jembise 
23. Esther Sawaki 
24. Hiskia Hoor
25. Eduard M. Mofu
26. Ham Wambraw
27. Job Rumayau 

Rekaman Musik Daerah Mambesak di mulai pada akhir bulan Movember 1978, di Museum Lembaga Antropologi Uncen. 
Volume Pertama dikeluarkan pada bulan February 1979, berisi 16 lagu.

Vol. 1;
Akai bipa mare -Mimika
Maitwu Som - Auyi Arso
Syowi Yena -Biak
Waniambe - Tobati
Kenate Derane - Kendate/Tanah Merah 
Nutu Murajo - Moor Mambor
Yapo Mamacica -Asmat
Lenso Inoni Nifako - Waropen 
Metamani - Inanwatan
Nuru Aipani - Mimika
Women Taise - Tehit
Sye Yeme'wa Au Ba-Biak
Ina Firumo - Moor Mambor 
Tutum Dugu - Demta
Na Sisar Matiti - Bintuni 
Ngam Be Tab -Genyam

Vol. 2;
Bimbo Yesina - Waropen bawah
Sorga Base Wali Sip - Kemtuk Gresi 
Awino Sup Ine - Biak
Hindang Makhedang - Sentani 
Ine Sisar Matiti - Bintuni 
Taparo - Mimika
Yayun Wambeso- Biak
Nanen Babe - Sarmi
Mame Ayo - Auyi
Yako Car - Asmat
Do Mi Dou -Mee
Erisam - Biak 
Nemu Ririau Pau-Wondama
Yakoa -Asmat 
Emambo Simbo - Mamberamo 
Sio Ae - Ayamaru

Vol. 3;
Weno - Tehit 
Iaya - Kimaam
Yaimarira - Ambai
Hemeng Preka - Iha
Ara Fabye - Biak
Swan Iwanda - Biak
Namaka Nanjika -Kimaam 
Arui - Serui Laut 
Ria - Tobati 
Porea Gareso -Barapasi

Vol. 4;
Piruje - Moor Mambor 
Sup Mowi Ya - Biak 
Muman Minggil - Auyi
Kuri Pasai - Bintuni 
Wanangba -Woi/ Yapen Barat
Syabo Motira - Buruai
Kemim Kwambu - Kemtuk 
Etob Nakebma - Marind
Airaro Beseya - Wondama
Basiri-Buruai
Nit Pughuluok En - Kurima
Sawut Lo - Muyu
Nonabaku - Moor Mambor 
Henggi - Fak-Fak

#MusikPapua #Mambesak #WestPapua

#tsunamiwarning
#communityengagement
#communityevents
#animalwelfare
#selfimprovement
#digitalcreator
#onlinecommunity
#resilience
#digitalcreator
#onlinecommunity.

Membesakan 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

Fakta hari ini TPNPB/OPM adalah bukan masyarakat yang kami tinggl bersama-sama dengan masyarakat di intanjaya Dan Militer Indonesia pun Demikian Sama Dari mana mereka Datang?.

Enam Orang Asli Papua yang merupakan warga civil yang telah di tembak Militer Indonesia🇮🇩 pada 14 Mei 2025 di Kabupaten Intan jaya Laporan resmi Seby Sambom dari markas pusat TPNPB OPM. Korban tewas dan korban luka-luka telah berhasil di evakuasi oleh Tim Pemerintah Dan Masyarakat, pertempuran ini masyarakat lain masih dalam pencarian apakah mereka masih hidup atau tertembak oleh Militer Indonesia.  Militer Indonesia telah lakukan kesalahan besar yang mana telah menyerang warga civil  dan membunuh  dan menyerang dengan tidak hormat tanpa memikirkan rasa kemanusiaan.  Menyerang pembrutalan militer Indonesia terhadap Masyarakat intanjaya ketika masayarakat berada di rumah, kebun, dan di pasar termasuk menyerang di gereja-gereja, pelanggaran ini merupakan pelanggaran HAM berat dan melanggar hukum Nasional dan internasional.  Masyarakat internasional dan lembag terkait harus bersuara terkait insiden penembakan terjadi ini di Intan jaya papu...

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH.

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH. Artikel. Sian Madai Konsep Dari Seorang Pemimpin Daerah Adalah Dasar untuk Menentukan Masadepan yang Lebih Cerah.  Keahlian/ Hobi, dan Kreatif/Karier yang di miliki oleh Orang Asli Papua (OAP) merupakan membuka ruang dan membuka lapangan kerja untuk membantu pemerintah setempat, sebagaian juga sebagai bentuk nyata membangun dan mempersempit pengangguran di Papua. Sekali lagi, Melalui bakat/ Karier yang telah dimilikinya merupakan menciptakan lapangan pekerjaan baru sebagai membantu pemerintah Daerah untuk itu, pemerintah perlu diperhatikan dan diolah dengan baik.  Dimana pemerintah pusat diberikan Otonomi khusus seluasnya di Papua bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia papua namun, Dana otonomi khusus Papua hilang jejak adalah cara tidak betul yang dilakukan, Dana otonomi khusus tersebut  harus digunakan dengan baik dan harus diperioritaskan Anak-anak Papua dalam ...