Tetesan air mata ibunda- kota tua Holandia Jayapura -Melangka Tanpa Alas Kaki- Polresta Jayapura Kota,- Arogansi massa aksi demo anarkis dari kelompok aliansi mahasiswa pemuda peduli tanah adat papua berakhir ricuh hari ini di seputaran traffic light Abepura, Rabu (15/10) siang.
Dua mobil dinas Polri dirusak, satu mobil PDAM Kota Jayapura dibakar hingga jatuh korban sebanyak tiga orang akibat lemparan batu dari massa aksi, dua diantaranya merupakan anggota Polri sementara satu lainnya yakni masyarakat sipil yang berprofesi sebagai pedagang bakso keliling.
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Fredrickus W. A. Maclarimboen, S.I.K., M.H., CPHR saat diwawancarai di TKP mengungkapkan, berawal saat massa aksi memaksakan untuk melakukan long march, dimana sebelumnya sudah ada kesepakatan untuk massa berkumpul di Lingkaran atas.
"Sudah kami berikan ruang untuk menyampaikan aspirasi, namun massa aksi tetap berkeras untuk lakukan long march yang diawali dengan menduduki pertigaan traffic light Abepura," ungkap Kapolresta.
Lanjut dijelaskan Kapolresta, saat kesepakatan melalui negosiasi bersama pihak massa aksi, disetujui bahwa massa akan bergeser ke lingkaran atas, namun memang sudah niat mereka untuk ciptakan ricuh, pelemparan batu pun terjadi ke arah pihak Kepolisian.
"Aksi pelemparan batu oleh massa yang mulai anarkis kemudian di balas sesuai SOP dengan menembakkan gas air mata, massa pun semakin anarkis dengan melakukan pengrusakan terhadap mobil dinas milik Polri, termasuk mobil milik Kantor PDAM Kota Jayapura yang dibakar, anggota ada dua orang yang kena lemparan batu dan satu warga sipil, dimana semua kena di bagian kepala dan alami pendarahan," terang Kapolresta.
Untuk penanganan massa aksi sudah berjalan seprti biasa dan sebelumnya, namun dari kesepakatan yang telah disepakati antara aparat dan korlap massa aksi, ada provokator-provokator yang diduga tetap memaksakan kehendak untuk long march. "untuk aksi hari ini sudah merupakan modus mereka untuk ciptakan.
Ketika diwawancarai dengan salah satu anggota demo damai alias MP mengatakan bahwa Kesepatan dengan kepolisian Negara Republik Indonesia di Jayapura membuat sebuah wacana tontonan, karena sebelumnya sudah kami sepakati bersama bahwa demo damai sudah Izinkan.
Kami melihat kepolisian tidak indakan apa yang disepakati yang harus melakukan aksi tersebut namun dipalang langsung oleh polisi sendiri karena sebelumnya kami berjalan orasi kami tiba-tiba membuang gas air mata ke arah kami disitulah kami kaget dan Ricuh awal, lanjutnya.
Kami masa demo damai berjalan dengan aman dan lancar namun kami kaget ketika polisi melakukan tembakan gas air mata ungkapnya.
Sebetulnya kami suda sepakat namun polisi turun menyaksikan demo damai tersebut itu juga kami menduga bahwa polisi adalah Ricuh awal demo damai tersebut yang mengakibatkan korban 3 orang.
Pos. Admin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar