Jumat, 17 Oktober 2025

Para Perjuangan Melanesia Barat Menginginkan Pemerintah Amerika Serikat Membuka Ruang Mediasi

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Washinton-Melangkah Tanpa Alas Kaki-Perjuangan Panjang Kami Perlu Dimediasi oleh Pemerintah Amerika Serikat: Kami Mengusulkan Solusi Washington: Bebaskan Melanesia Barat

Oleh Herman Wainggai, Pemimpin dan Juru Bicara Republik Melanesia Barat

Selama lebih dari enam dekade, orang-orang Melanesia Barat, yang biasa dikenal di komunitas internasional sebagai Papua Barat, telah hidup di bawah pendudukan, menghadapi kekerasan sistemik, kerusakan lingkungan, dan penghapusan identitas kita. Perjuangan kita bukanlah hal yang baru. Ini adalah panggilan lama untuk menentukan nasib sendiri, perdamaian, dan martabat. Dan sudah saatnya komunitas global, khususnya Amerika Serikat, melangkah maju untuk membantu menengahi solusi yang adil.

Kami menyebut ini solusi Washington: sebuah inisiatif diplomatis internasional yang dipimpin oleh pemerintah Amerika Serikat untuk menengahi negosiasi damai antara Republik Indonesia dan perwakilan rakyat Melanesia Barat. Ini bukan panggilan untuk konflik; ini adalah panggilan untuk diplomasi, dialog, dan keadilan.

Ketidak adilan yang sudah lama berdiri

Pada tahun 1969 apa yang disebut "Act of Free Choice" dilakukan di bawah kontrol militer Indonesia, memungkinkan lebih dari 1.000 orang terpilih untuk memilih nasib seluruh bangsa. Itu bukan bebas atau tindakan penentuan nasib sendiri yang asli, dan hasilnya, terintegrasi Papua Barat ke Indonesia adalah kesimpulan terdahulu di bawah paksaan. Sejak itu, generasi Melanesia Barat telah hidup di bawah penindasan, dengan ribuan orang terbunuh, ditangkap, atau menghilang karena secara damai mendukung hak-hak dasar mereka.

Hari ini, kami terus menghadapi:

1. Militerisasi tanah kita, khususnya di dataran tinggi.

2. Penindasan kebebasan berbicara dan pertemuan damai.

3. Eksplorasi sumber daya alam, seringkali dengan mengorbankan masyarakat adat.

4. Penghapus budaya dan demografi melalui kebijakan transmigrasi dan pembatasan ekspresi adat.

Terlepas dari kenyataan ini, orang-orang Melanesia Barat tetap tangguh, berkomitmen untuk jalan damai ke depan. Kami tidak membalas dendam atau konflik. Kami mencari pengakuan, kebebasan, dan kesempatan untuk menentukan masa depan kami sendiri.

Mengapa Amerika Serikat?

Amerika Serikat secara historis memperjuangkan penyebab penentuan nasib sendiri dan hak asasi manusia. Dari Kosovo ke Timor Timur, upaya-upaya Diplomatik AS telah membantu membawa pihak-pihak ke meja negosiasi dan ditengahi solusi di mana yang lain gagal. AS juga merupakan mitra strategis Indonesia, dan oleh karena itu posisinya secara unik untuk memfasilitasi dialog yang berarti tanpa mengasingkan kedua belah pihak.

Solusi Washington kami berakar pada keyakinan bahwa:

✍🏼 Diplomasi harus menggantikan penolakan: Komunitas internasional tidak bisa lagi mengabaikan penderitaan orang Melanesia Barat.

✍🏼 Mediasi dapat mencegah peningkatan: Inisiatif pihak ketiga dapat membantu para pemimpin Jakarta dan Melanesia Barat menemukan jalan yang damai dan menyelamatkan wajah ke depan.

✍🏼 Kebebasan bukanlah ekstrimisme: Panggilan kami untuk menentukan nasib sendiri didasarkan pada hukum internasional, termasuk Charter PBB dan prinsip dekolonisasi.

Jalan Damai Maju

Solusi Washington membayangkan langkah-langkah berikut:

1. Mediasi diplomatis pimpinan AS antara Republik Indonesia dan perwakilan rakyat Melanesia Barat.

2. Pengamat internasional untuk memantau situasi hak asasi manusia di lapangan.

3. Sebuah peta jalan untuk menentukan nasib sendiri, termasuk kemungkinan referendum di bawah pengawasan PBB.

4. Bantuan pembangunan berkelanjutan untuk mendukung masyarakat adat dan pelestarian lingkungan.

Ini bukan proposal radikal, ini adalah proposal yang praktis, damai, dan tepat waktu.

Panggilan kami kepada Pemerintah AS

Kami mendesak Kongres AS, Departemen Luar Negeri, dan Administrasi Biden untuk menunjuk Utusan Khusus di Melanesia Barat dan memulai penyelidikan bipartisan ke situasi tersebut. Kami meminta para pemimpin Amerika, komunitas agama, organisasi hak-hak sipil, dan gerakan mahasiswa untuk berdiri bersama kami, seperti yang pernah mereka lakukan dengan Timor Timur, Afrika Selatan, dan Tibet.

Kita tidak sendirian dalam perjuangan ini. Kami adalah bagian dari keluarga Melanesia yang lebih luas. Kita adalah bagian dari Pasifik. Dan kami adalah bagian dari gerakan global untuk keadilan dan perdamaian.

Biarkan solusi Washington menjadi titik balik. Biarkan itu menjadi awal era baru, dimana jeritan Melanesia Barat akhirnya terdengar, dan dimana kebebasan bukan lagi mimpi, melainkan sebuah kenyataan bersama.

Washington, D.C, 15/11/2025

Herman Wainggai
Pemimpin dan Juru Bicara, Republik Melanesia Barat
Mantan Tahanan Politik dan Beasiswa Tamu, Universitas George Mason / GMU

SOLUSI Washington

Pos.Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bangsa Papua Akan Kalah Jika Terus Bertengkar di Dalam Kandang Penjajahan

Artikel: Tapol, Victor F Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Holandia Jayapura -Melangka Tanpa Alas Kaki- Hati-hati pada p...