Oleh: Dewi Senja
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Jeruk, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Aku tak duga melihat Fotomu mempesona, mengakar jiwa ternyata Foto Editan.
Awal ku mengenalmu di dunia maya, Saling sapa lewat kolom komentar.
Di sebuah setatus rangkaian puisi indah, Saling bercanda akhirnya masuk inbok basa basi
Duhhh kaahhh....
Kau ucapkan salam, awali kenalan, Bagai bujang lapuk rasa bertemu jodoh.
Duniaku rasa merinding bagai berjumpa demit. Karna kubtak sanggup dengan katamu.
Merasa ada saling dekat
Sebagai sahabat tapi dirimu pandai memuja.
Bicaramu begitu baik dan sopan
Tergelitik hati ingin sua lewat darat.
Kutatap fotonya penuh pesona
Ada rasa magnet begitu inginku mendekat.
Hayalkan perjumpaan di ujung senja temaram. Terasa lama jarum jam berdetak.
Hati berdebar pagai genderang perang, Bertalu talu tak henti
Mata menatap seseorang berdiri di depan, Ketika kusapa dengan salam.
Kemenunduk hati rasa malu ketika salam terbalas, Sedikit mengintip tuk hilangkan rasa.
Ketika tanpa sengaja saling menatap, Tanpa sadar kusebut AsmaMU Ya Robbi.
Gelap mata rasa dunia berputar
Foto profil tak seindah kenyataan.
Bagai dalam warna yang berbedaTuhan kuatkan aku tuk kuat melangkah pergi.
Editan dalam mengolah wajahmu begitu sempurna,
Sehingga aku terpesona.
Ketika melihat kenyataannya jauh dari hayal. Membuat duniaku gelap bersama perginya senja.
Ohh dunia maya yang kuhayalkan, Pesonamu penuh candu bagiku.
Namun ternyata mampu membunuhku, Dalam sekejam tanpa ampun.
Palangkaraya 05 September 2022.
Editin. Admind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar