Langsung ke konten utama

PASTORAL (MUSPAS/MUSMEE) DAN PORSENI BAS 2020 DI PAROKI K3 DAMABAGATA




Memagari Pagar, Mengelilingi Paroki Milik Tanah Paroki 
 
Deiyai Tetesan Air Mata, Tanah Paroki adalah Tanah Milik Tuhan, sehingga umat paroki  Kristus Kebangkitan Kita (K3) Damabagata, memagari tanah milik Paroki dari Ujung sampai-Ujung dalam kempin rohani ini.

Dalam hari pertama ini panitia Lokal muspas sekalligus Ketua Mudika Paroki Menyampaikan bahwa: Kami panitia harap supaya Tanah Tuhan Tanah Milik Paroki harus memagari dengan baik dalam satu hari ini. 

Lanjut ketua Mudika, kita selesaikan tanah seluas ini kita kerja memagari pagar, digunakan berdasarkan iman katolik agar pekerjaan ini bisa selesai dengan aman, jangan permusuhan antara satu stase dengan yang lain.

Jika tanah paroki ini selesai memagari maka, wajah Paroki secara aman duduk dengan baik, karena selama ini, paroki ini memandang bukan wajah paroki secara aman, tandasnya.

Dalam kempin rohani ini Umat 7 stase, 14 kombas dan 4 wilayah yang ada  dalam Paroki ini, harap supaya apapun yang di lakukan oleh pengurus mudika paroki dan panitia persiapan muspas itu merupakan agenda yang sudah tetapkan kita bersama, Punggasnya.  

Lanjut juga, umat 7 Stase memutuskan keputusan memagari pagar Tanah milik paroki patok berukuran  per stase dikenakan 480 Meter per Sase. Jumlah keseluruhan tanah keliling Paroki berukuran  3 KM + 360 Meter atau 3, 360 meter. tanah seluas ini memagari dengan jumlah, pagar 1000 Buah pagar. Pagar 1000 buah ini sudah mencapai 480 meter.

 Jumlah keseluruhan  pagar 7000 buah pagar mencapai 3.km, dan  360 meter luas Tanah Paroki. Tanah luas ini telah membuat/ memagari tanah paroki 3.km  dan 360 meter luas persegi telah selesai dalam 1 hari hari pertama kempin Rohani. (Yeri)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua 🍁🍁🍁 Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...