Langsung ke konten utama

PERSIAPAN MUSYAWARAH PASTORAL (MUSPAS/MUSMEE) DAN PORSENI BAS 2020 DI PAROKI K3 DAMABAGATA




Umat 7 Stase Paroki K3 Membersihkan Depan Pembangunan Gedung  Gereja yang Baru

Deiyai Tetesan Air Mata, Hari ke 5 ini pengurus mudika Paroki menyaampaikan beberapa kata dalam apel pagi di lapangan sepak bolah Paroki.

Perkataan pertama Pengurus Mudika Paroki mengatakan, Pembangunan gedung gereja baru di paroki K3 merupakan idam idaman dari umat 7 Stase yaitu : Stase Udaugida, Stase Edarotali, Stase Watiyai, Stase Egepakigida Stase Dagokebo, Stase Lingkungan Damabagata, dan Stase Diyouto maka depan dan dalam Gereja Pembangunan, kita selesaikan merata batu dan tanah yang ada.

Umat 7 satase kami panitia Muspas maupaun pengurus mudika berharap supaya Iman-iman Katoli kita jangan menjual dan jangan dibunuh dengan beberapa masalah yang kita hadapi saat ini, jika kita jual maka bukan lagi kita sebagai umat katolik. Hal ini kami sampaikan karna Tuhan tahu apa yang kita lakukan terhadap pribadi maupun bersama, lanjutnya. 

Umat-umat 7 stase menanyakan kepada pengurus Mudika Paroki bahwa mengapa pembangunan Gedung gereja Belum dibangun, sementara Acara terbesar dekenat Tigi dan Paniai (TIPA) sudah mendekati??.  Kami hanya jawab waktu dekat atau lambat akan dibagunakan maka umat 7  stase harap sabar karena nanti juga kita umat sendiri akan menyelesaikan pembangunan gedung Gereja baru ini.

Terdengar pertanyaan jawaban itu umat 7 stase pernah terkejut, mengapa terkejut begitu, pemgurus dalam sejenak kebingunan.

Balasannya tidak ada tapi kami hanya jawab mudika paroki sebagai Tulang punggung Gereja maka persiapan-persiapan kita sebelum hari a kita disiapkan karena, jika kita tidak kerja maka siapa yang akan di siapkan persiapan-persiapan Muspas dan Porseni bas nanti, tuturnya.

Lanjut Juga, pengurus Mudika Paroki mengarakan pekerjaan yang dipatok itu secara rapi. Kita sebagai umat tuhan harap sabar apapun yang datang di depan mata kita, karena saat ini banyak masalah yang hadapi baik itu dari kita sendiri dan dari luar kita.

Kita mengadakan kempin Rohani kali ini, kita pengurus mudika maupun panitia local muspas mempersiapkan persiapan-persiapan fisik yang ada di paroki agar bisa selesai secara aman, dan kami juga dalam selama ini beban yang besar sehingga beban-beban ini bisa lunas dan bebas dari Pekerjaan-pekerjaan fisik yang ada.di paroki. (Yeri)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua 🍁🍁🍁 Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...