Oleh: Dommy les't fofied
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Jeruk, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Cerita singkat mengenai Black Brothers, dommy les't fofied.
Saya mulai ikuti Grup Band Legendaris kebanggaan Orang Papua ini dari tahun 1976 waktu itu mereka baru merelease Album Perdana degan Judul Irian Jaya.
Saya lupa jadi saya kira judul itu adalah Persipura,Waktu itu saya baru kelas 2 SMP.
Saya ingat wakutu itu kitorang cuman bisa dengar casetx belum bisa liat di tivi karna kayanya tv belum masuk Sorong sampe thn1977, tv baru masuk Sorong diatas tahun 1977.
Dari ke 6 personel Black Bros ini, ada 3 orang anggotax yg berasal dari Kota Minyak Sorong, yaitu Hengki MS, Dullah Yunus atau David Rumagesan dan Amri.
Mereka bertiga ini thn 1970 an maen di Band Pertamina Sorong.
Kk Dullah Yunus degan pace Hengki MS duluan baru belakangan pace Amri atau Amri Tess bergabung.
Di awal-awal biasa pace Amri tu kitorang panggil pace pu nama itu maaf Muraji.
Lalu pace Hengki MS tu margax Marantone atau Mirantoni, waktu itu beliau tgl di keluarga om Fonataba di Klademak 2 Pertamina, itu Max degan Poppy dorang.
Max Fonataba kemudian main di Band Pemda Sorong.
Pace Hengki waktu itu suka naik motor Honda CB 100 Max milik Fonataba.
Lalu kakak Dullah Yunus atau David Rumagesan yang saya ada foto degan beliau disini.
Di 3 foto ini sy foto degan beliau di kantor kami Petrochina di Kasim Sele.
Waktu itu kakak Dullah dia Fiel Manager di Pertamina IBN Linda Sele milik Belanda.
Kakak Dullah ini bapaknya karyawan Pertamina Sorong, sama degan saya punya orng tua.
Setelah Black Bros bubar dan anggota yang lain ke negri Belanda.
Kakak Dullah Yunus ini pulang ke Sorong lalu beliau kerja di Pertamina Unit EP V.
Waktu itu kakak punya rumah baku seblah degan rumah kami.
Lalu tahun 2000 an awal kakak Dullah dia jadi Field Manager di Pertamina IBN Linda Sele.
Lapangan minyak kami Petrochina satu area alias bertetangga degan Pertamina IBN Linda jadi kalo ada keperluan dinas degan Petrochina.
Kakak Dullah habis bertemu degan Management PC, Pace pasti cari saya dan teman-teman yang laen justru for saya hello, ngobrol-ngobrol degan kita baru dia pulang ke lokasi kerja.
Kakak Dullah punya lagu yg Legend itu Huambello saya ingat tahun 1975 dia pertama menyanyi akan di Halaman Bahari TNI AL Sorong waktu Band Pertamina jadi Grup.
Pembuka dalam acara show Grup Band Panbers, Panjaitan Bersaudara dari Jakarta yg datang show di Sorong.
Kaka Dullah ini kerja di bagian Logistic jadi kalo saya ketemu degan beliau saya suka sharing mengenai kerja.
Kakak dia ajar saya ilmu logistic, mengenai barang, pipa-pipa tubular goods, ukuran pipa, kekuatan pipa, dan sebagainya.
Waktu beliau meninggal tahun 2018 di Jakarta dan jenazahnya di bawa ke Sorong untuk dimakamkan saya pergi melayat dan suasana terasa skali di rumah duka
Pada tahun 1970 an karna yang hadir saat itu org-orang, teman-teman dulu kami kerja Pertamina sejak itu.
Itu sekelumit cerita saya tentang grup music Legend asal Papua yang menghiasi blantika music Indonesia di tahun 1970 an
Legend never dies.
Pos Atmind.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar