Sabtu, 03 September 2022

PERJUANGAN BANGSA PAPUA DITINGGALKAN ATAU DIPERJUANGKAN

Oleh : Natalis Bukega 
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Jeruk,  Melangkah Tanpa Alas Kaki, Dari sudut pandang sejarah bangsa Papua Barat tidak lagi tersudutkan sama seperti ketika telekomunikasi masih berkembang sejak awal

Kini, persoalan bangsa Papua Barat dapat di jangkau dari jejaringan Internet dan dengan percetakan-percetakan buku yang semakin banyak.

 Kebutuhan itu, mencapi melalui prinsip individu yang sadar akan perjuangan dan sadar total dari memahami cara kolonialisme. 

Untuk melawan kolonialisme ini, bukan dengan cara semangat emosional, spontanitas bahkan komandoisme. Tetapi perjuangan melawan kolonialisme ini membutuhkan kesadaran hingga akhir hayat kehidupan. Bukan taru nama lalu lari dari kenyataan bahkan pemikiran liberalis-kolonialis. 

Mendidik pemikiran yang diri sendiri bukan mendidikan pandangan kolonialis, dan membangun rakyat  dari didikan kolonialis yang ambiguitas ini. Jika seorang mahasiswa/i tak ada pandangan membaca, memahami, menganalisa serta membangun gerakan-gerakan revousioner dari basis klass di  Papua Barat.

Maka, Apa yang Ia perjuangankan untuk rakyat Papua Barat? Dan apakah harus diam, monoton, ataukah menjadi liar? Sejarah dari arus kolonialisme ini begitu kejam bahkan system yang Ia bangun pun sangat kejam dari manusia normal. Ini bukan taktik dan strategy tapi konsenkwensi yang harus Ia mendalami untuk meninggalkan cara fragmatisme kesukuan, agamaisme, dan opportunis gerakan.

Bahkan bukan juga sebagai gerakan emosionalisas yang musti bangun dari kesadaran yang tak totalitas. Bagun gerakan dari berbagai prekpektif bukan cuma hari ini jadi besok terjadi, minggu ini jadi besok terjadi, bulan ini jadi bulan depan terjadi. 

Tetapi kalo melihat, mengukur serta pemetaan struktur perjuangan membutuhkan 10 Tahun hingga akhir hidup hingga generasi besok melanjutkan. Bila kondisi kesadaran terjamin maka kebutuhan gerakan akan cepat revolusinya sama sepeti bangsa lain memerdekaan diri mereka. 

Dengan itu, Sadar, Fokus dan eksekusi merupakan perjuangan yang dari strtegy dan taktik-siasat hingga Evolusi ke Revolus-Revolusi total membangan tatanan masyarakat yang adil secara sosial, budaya dan kebangsaan. 

"Kata Che" Revolusi tidak jatuh dari langit langsung atau revolusi tidak seperti memetik buah apel, jeruk dan lain" Revolusi datang pada generasi dan rakyat yang sadar akan perjuangan total ini.

KNPB_Numbay_Egagowiyai

Post. Admind

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Topik Komentar antara Kristian Griapon dan Pengamat Papua Barat asal Australia, Andrew Johnson, Perselisihan antara Indonesia dan Belanda adalah setelah 1945

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Holandia Jayapura -Melangka Tanpa Alas Kaki- Topik Komentar antara Kristian Griapon dan ...