Oleh: Brilia Tby
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Jeruk, Melqngkah Tanpa Alas Kaki, cicilan-cicilan selalu transfer dalam hidu manusia.
Kerap kali kita bertengkar dalam rindu, Lantaran emosi lepas kandas serdadu.
Minta maaf pertama dirimu menyapa. Walau tahu tentang hal bodoh yang ku lakukan pertama.
Risalah kekecewaan dari ego yang di bangun, Antara kita yang masih tersisa bagian cerita.
Kamu selalu memanggilku untuk kembali melantun,
Senandung indah yang perna kita nyanyikan hidup dalam pepata.
Masih tentang kamu dari bait-bait penuh syahdu, Dari gengaman jari-jemari ini yang terikat cinta.
Semoga nyata takdir Tuhan, kita bertemu untuk sebuah “Merdu”
Biarkan jalinan ini tak di bodohi dalam kata.
Dalam selembar doa
penuh moga, lipatan jemari memohon restu Isa untuk diberi bunga
Agar suci nan indah kita di pelaminan, bahagia tak terhingga.
Jayapura, 7 juli 2020
Terimakasih Cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar