Langsung ke konten utama

IBUKU SEORANG REVOLUSIONER !

PUISI
Oleh. An . Y. Wenda
Wahai kekasihku aku berharap semoga kau baik-baik saja disana! 
Wahai kekasihku aku akan kembali membawa kabar buruk tentang cinta dan revolusi !
 
Kau adalah cinta revolusi !
 
    Dari sejak kau menghadirkan aku di dunia ini, ternyata dunia ini penuh dengan kebohongan.
 
    Aku tak nyaka aku lahir sebagai orang yang berkulit hitam dan kiriting rambut. Wahai kekasihku, aku tak relah menerima kenyataan dengan lapan dada.
 
Apakah aku dilahirkan untuk di bunuh?
 
Apakah aku dilahirkan untuk menghina seperti bintang buas!?
Monyet!
 Mama...!
 
    Apa gunanya aku hidup di republik ini, tak ada ruang dan waktu untuk menceritakan tentang cerita cinta yang telah melampaui. 
 
Mama..…!  Kau adalah tanah papua!
 Kau adalah seorang revolusioner!
Engkau berjuang tidak segampang itu, nyawapun berserakan untuk menghadirkan generasi muda anak bangsa. 
 
Kau hebat ! Telah kau mendidik dari bayi hingga kini untuk menjadi manusia. Wahai kekasihku, tak ada arta yang bisa aku berikan padamu!  
 
Aku belum sukses menjadi manusia mama !
 
Aku masih bayang-bayang di jalan tua, menceritakan kabar buruk tentang kau di tepi jalan! 
Mama....! 
 
Bagiamana kesehatan tubumu?
 
Bagiamana kecantikan mu?
 
Apakah baik-baik saja?
 
Ketika sirene jenazah berbunyi dalam impian, terasah bergetar seluruh tubuh ini, aku takut kehilanganmu.
 
Wahai kekasihku, bagiamana nantinya jika kau pergi dan menguras tenaga dan tubuhmu itu.
 
Aku takut kehilangan kehidupan, aku masih ingin bersamu saat ini sampai akhir hidupku.
 
Tak ada Arta yang bisa aku berikan untuk memulihkan tubuh yang terluka, aku hanya memiliki hati dan pikiran.
 
Setiap waktu berganti waktu penuh dengan berimajinasi di ruang sunyi tetang cinta dan revolusi.

Malang, 27 Oktober 2022

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua 🍁🍁🍁 Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...