Senin, 31 Oktober 2022

SIA-SIA


Oleh: Mahesa Jenar
1/
Kau bertanya, "Apakah huruf, kata dan puisi bisa membuat kita abadi?"

Kau jawab sendiri dengan setengah berbisik, "Telah aku semayamkan kata-kataku dengan sekeping airmata, puisiku baru saja mati, hari ini.”

Tiba-tiba kau menjadi gema, yang sia-sia.
Sia-sia.

2/
Angin laut di beranda rumah kita, deras dan tergesa
ia melesat seperti butir peluru ditembakkan kata-kata
dari beranda ke beranda yang lebih jauh
dari pulau ke pulau yang lebih teduh.

Angin laut luruh di dalam kepala, deras dan tergesa
kita mengenang kertas-kertas puisi 
dan temu dini hari, dari dekap ke dekap yang lebih dekat
dari sesap ke sesap yang lebih sesat.

Angin laut turun di mana-mana, deras dan tergesa
kita mengenang kisah suka yang tersisa
lalu semua habis dan binasa 
tidakkah kita merasa ini akan sia-sia?

Post. Admind

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Numbay Menanggapi Terkait Melarang Demonstrasi Wali Kota Jayapura

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Holandia Jayapura -Melangka Tanpa Alas Kaki- Ketua KNPB Numbay Menanggapi pernyataan Wali Kota...