Langsung ke konten utama

SISI BURUK DARI SEJARAH

Oleh. An. Y. Wenda
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Malang, Melangkah Tanpa Las Laki, Propwktif dari sejarah Papua Malang, 26 Oktober.

    Ada sebuah rumusan menarik yang bisa menjadi pembimbing kita di sini: 
"Sejarah berkembang maju berkat sisi buruknya",
Pada akhirnya, selalu sisi yang buruk yang menang atas sisi yang baik. sisi yang buruk inilah yang menciptakan gerak sejarah, dengan cara memunculkan perjuangan.  
 
    Kemudian melahirkan jiwa-jiwa revolusioner dalam sebuah wadah organisasi untuk menuju kebebasan dan revolusi.

    Sejarah lebih mirip drama perang saudara antar kelas untuk laju pertambahan penduduk lebih cepat, merupakan kisah kepahlawanan yang berjuang menegakkan kebenaran.

    Bahwa tujuan rasional dari perkembangan sejarah disebut sebagai pemecahan, melalui kekerasan nafsu kemiskinan atau pelenyapkan lawannya. Bisa dikatakan bahwa melalui penderitaan, ketidakadilan, dan faktor - faktor kekerasan lainnya. 

    Di korban didalam jatuh bangun perjalanan sejarahnya umat manusia menlihat apakah yang sedang di perjuangkan oleh kaum revolusioner. Perjuangan kaum revolusioner ialah berdasarkan sejarah dan realitas objektif untuk menuju kebebasan.

    Sehingga rakyat papua saat ini berjuang demikian pula berdasarkan sejarah dan realitas objektif yang dilakukan oleh kolonial indonesia di papua. Karena kehadiran dan kedudukan indonesia di atas bangsa papua barat adalah membawa luka, dan penderitaan bagi orang asli papua ( OAP ). 

    Maka kaum muda mudi bangkit dari zona nyaman untuk menlihat realitas di atas bangsa papua barat, karena kaum muda adalah penggerak hati rakyat, namun ketika gerakan kaum muda itu mati maka suatu bangsa itu akan mati. Artinya " gerakan mahasiswa papua untuk menuju revolusi itu mati, maka bangsa papua dan manusianya akan habis punah ".

    Maka sebagai kaum yang tertindas bersatu dan berjuang untuk menghakiri ketidakadilan dan pelanggan HAM berat di papua dari sejak tahun 1960-an hingga kini.

    Hak asasi manusia dipaksakan, karena hak-hak warga negara. Sejarah berkembang hanya berkat penderitaan, berkata pembeturan kepentingan, berkat kerasnya krisis-krisis , dan revolusi-revolusi industri. Karena negara merupakan bentuk yang didalamnya individu-individu anggota kelas yang berkuasa mengekpresikan kepentingan kolektif mereka.

    Sehingga kolonial indonesia saat ini berperan penting untuk memiliki kekuasaan dan menguras sumber daya alam ( SDA ) yang ada di papua, maka pada akhirnya OAP tidak bisa hidup di atas tanahnya sendiri. Karena realitas tanah papua dieksploitasi untuk mengambil SDA oleh sebab itu rakyat papua sebagai kaum yang tertindas bersatu dan melawan sistim kolonial indonesia.

"Mari kawan kita mencintai tanah dan manusia karena kehidupan manusia tergantung pada tanah bukan langit"

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua 🍁🍁🍁 Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...