Langsung ke konten utama

SMP Negeri 1 Mapia Mulai Berliterasi


Oleh. David Goo
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Mapia, Melangkah Tanpa Las Kaki, Ditilik jauh dari ke belakang.

Majalah tentang Pendidikan dan atau sekolah itu pertama dibuat oleh Guru-guru SMA Negeri 2 Dogiyai. Edisi perdana dicetak di Yog Yakarta bersama dgn 1 buku Novel dan buku puisi dr Vigo dkk. 

Ke2 buku itu di cetak dr SMA tanpa ber-ISBN krn soal waktu dan biaya. Biaya saja sy pakai uang pribadi 18 jt. Sampai saya pinjam uang 4 jt ke Bendahara Komite Sekolah Ibu Yulianti Paembonan (guru sosiologi). Namun syg, hanya terbit edisi perdana dan tidak dilanjutkan karena soal biaya.

Beberapa tahun kemudian SMP YPPK St. Fransiskus Asisi Moanemani menerbitkan Majalah sekolah dengan nama SIFRANMO. 

Majalah ini terbit setiap 3 bulan sekali. Edisi perdana terbit pada bulan maret 2021. Pada maret 2022 majalah ini menerbitkan edisi ke V. Pendamping Majalah ini adalah Pa guru Markus Butu, S.Pd. kita tunggu edisi lanjutannya. 

Kemudian praktek baik ini ditindaklanjuti oleh SMP Negeri 1 Mapia. Edisi perdama dikeluarkan pada awal Tahun 2022. Majalah ini di beri nama SIMPEGMA. 

Majalah ini lebih banyak memuat tulisan para anak didiknya. Pendampingan dan penulisan Jurnalistiknya didampingi oleh Ibu Alfrida Rosa Virginia Kedeikoto, S.Pd. 

Selanjutnya SMA Negeri 1 Dogiyai juga tidak mau ketinggalan. Sekolah menengah ini menerbitkan Majalah siswa yg bernama KEBADAA. Majalah ini dikoordinir oleh Pa Ernest Pugiye, S.Pd. 

Menurut saya adalah dengan adanya majalah-majalah mulai ditulis di sekolah-sekolah ini adalah satu langkah majuh dalam dunia pendidikan kita di Dogiyai. 

Salah satu bagian penting dari penerbitan Majalah2 ini adalah soal Literasi. Anak-anak didik tentu akan menjadi bagian dari tugas membaca dan menulis. Dari dasar yg ada ini akan menjadi penulis-penulis handal. Mereka akan membangkitkan tidurnya peradaban yg masi tertidur lelap ini. 

Praktek baik lainnya adalah sedang di mulai dari SMP Negeri 1 Kamuu Utara oleh Pa Natan Tebai dengan memulai dari apa yg ada didlm diri Manusia Mee.
Ini 2 praktek baik.

Post. Atmind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua 🍁🍁🍁 Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...