Langsung ke konten utama

PAPUA MERAJA LELAH ULAH KOLONIALISME

Dari. Diskusi Rutin Aliansi mahasiswa Papua KK Ternate.
Tetesan Air Mata Ibunda, Kita Tua Ternate,( Ambon), Melangkah Tanpa Alas Kaki,Semua yang Terjadi di tanah Papua akibat ulah Negara Korban kolonialisme, kapitalisme dan Tuannya imprealisme.

 Lembaga penelitian ilmu pengetahuan Indonesia telah merumusan 4 akar konflik berkepanjangan di tanah Papua yakni:
1. Stigmatisasi dan diskriminasi
2. Pelanggaran HAK Asasi manusia
3. Kegagalan pembangunan dan
4 status serta sejarah politik Papua
Yang tak kunjung selesai oleh Negara 
dan rakyat Papua tidak menaruh harapan kepada pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan persoalan Papua dari era ke era presiden siapa saja dengan paradigma,metode dan versi apa saja, Rakyat Papua pastikan bahwa konflik Papua tidak akan pernah kunjung selesai selain memberikan "M" jadi, sesungguhnya Indonesia ini tidak kehilangan Ide menyelesaikan konflik solusinya Indonesia mengaku dan mengembalikan kedaulatan Papua yang dirampas oleh kolonialisme Indonesia. Indonesia butuh pengakuan perlu sadar bahwa saya menjajah bangsa lain menjadi kolonialisme modern di atas bangsa lain.

Atas dasar empat akar konflik Papua di atas, telah memperlihatkan kepada Rakyat Indonesia dan Rakyat Papua bahwa tanah Papua ini mengalami krisis kemanusiaan yang bermula semanjak Anekasi  Indonesia atas bangsa west Papua secara ilegal.

Rakyat Papua menjadi objek penindasan di Negerinya sendiri diskriminasi rasial, pembantaian, penangkapan paksa diluar jalur hukum, pemenjaraan dengan hukum makar pembunuhan dll. Rakyat Papua tetapi nasionalisme palsu Indonesia NKRI harga mati doktrin yang ditanamkan oleh kolonialisme Indonesia melalui organisasi Nusantara sehingga Papua berhadapan dengan orang Papua ini merlu kita cermati.

Penjajahan Indonesia atas bangsa Papua barat niscaya tak terlihat jelas oleh otak dungu mahasiswa yang tugasnya hanya kos kampus. kenapa karena, Indonesia menjajah bangsa Papua menggunakan sistem yang menindas, membodoh dan menghina Harkat dan martabat manusia Papua yang sesungguhnya dijunjung diinjak-injak oleh bangsa ini.

Jadi sekali lagi selama Papua masih didalam cengkraman penjajahan Indonesia kita tetap diinjak terus.

Sekian sedikit gambaran dari diskusi kami malam ini.

Salam juang 
Salam Pembebasan Nasional Papua barat
Hidup rakyat Papua
Hidup rakyat Indonesia FRI-WP.

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

Victor Yeimo Berpesan kepada GEDIX ATEGE pada Awalnya Penyair dibangun Dari Rakyat, Maka Suara yang Lahir Dari Tanah adalah Harapan Rakyat Penindas

GEDIX ATEGE Bukan Penyanyi Panggung Glamor, tapi Penyair Rakyat, Yakni Suara yang Lahir Dari Tanah, Menyatu Dengan Penderitaan, Kasih, dan Kehidupan Melanesia.  Tetesan Air Mata Ibunda- di Harapan Kafetaria, KM Gunung Dempo- Melangkah Tanpa Alas Kaki - Setiap kaset Gedix yang diputar di tahun 90-an dan 2000-an langsunh bawa memori: masa kecil duduk bersama orang tua yang kini sudah tiada, perjalanan jauh dengan sahabat yang hilang, cinta pertama yang terlupakan, atau pengalaman sekolah/kuliah yang penuh perjuangan. Gedix Atege akan konser di Paniai,  Berpesan  Victor Yeimo kepada GEDIX ATEGE Bahwa konser yang akan harus bawakan seperti, Pepa Nating, School Fee Problem, Pain Blong Love, dan Salim Giraun. Lagu-lagunya sperti Taim Mi Skul Mangi, Mama, Corruption, bukan sekadar hiburan, tapi cermin kehidupan rakyat kecil: tentang biaya sekolah yang menjerat, korupsi yang merusak, harapan anak muda, dan kerinduan terdalam pada orang tua. Gedix Atege akan konser di ...

Benua Australia Bergeser 7 cm Menuju Indonesia Mengakibatkan Gempa Bumi

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Holandia Jayapura-Melangkah Tanpa Alas Kaki- Sebuah video di Instagram mengungkapkan bahwa Benua Australia bergeser menuju Indonesia 7 cm setiap tahunnya. Dilansir dari akun @u******d, video tersebut menampakkan ilustrasi pergerakan benua tersebut secara perlahan atau yang disebut sepanjang "ibu jari" tiap tahunnya. "Jika terus bergerak, dalam 50 juta tahun Australia akan menabrak Papua Nugini dan Indonesia Timur, menciptakan pegunungan raksasa baru yang lebih besar dari apa pun saat ini," tulis keterangan video yang diunggah pada Rabu (3/9/2025). Ahli Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Heri Andreas, membenarkan unggahan tersebut. "Ya lempeng Australia memang bergerak 7 cm per tahun," ujar Heri saat dihubungi Kompascom, Jumat (5/9/2025). Dia pun menjelaskan dampak dari pergeseran Benua Australia menuju Indonesia Heri mengatakan, pergeseran Benua Australia ke utara memakan waktu yang cukup panjang, yaitu...