OPINI
Oleh: Nasrul
Banyak anak-anak Papua yang menangis karena Argentina kalah dalam piala dunia. Itu sah sah saja dalam ekspresi atas sebuah situasi yang tidak selaras dengan keyakinan akan kemenangan sesaat.
Sodaraku kita OAP harus memutar balik haluan 180 derajat, melihat kawan kawan kita sedang kalah menghadapi tragedi kemanusiaan akibat dari infasi militer yang mengakibatkan pengungsi, anak anak sebayamu dianiaya, di pukul, masa depan mereka belum jelas dst.
Mungkin orang tua jarang atau merasa tabu menceritakan kisah kelam sahabat sahabat kita yang ada di pengungsian, menderita, bahkan nyawa mereka terancam dari tangan tangan besi.
Mungkin kalian masih ingat saat Yesus memanggul salib. Ibu ibu datang dan menangisi Yesus. Yesus berkata, tangisilah anak anakmu. Jangan tangsi aku.
Masalah ancaman kepunahan ras hari ini ada di depan mata kita. Mari tangisilah sesama kita OAP yang akan terdegradasi eksistensi dari bumi ini. Ketimbang mereka yang datang sekedar 5 tahun sekali dari negeri yang aman aman tra seperti katong sedikit lagi punah....hilang lenyap
Kita baku sayang, baku jaga, baku tolong sampai Tuhan datang lihat kita masih brthanan di bumi cenderawasih ini.
Post. Admind
Komentar
Posting Komentar