Langsung ke konten utama

Namah Pemerintah PNG Menyerukan Intervensi Pemerintah

PNG, 23 januari 2023
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota tua PNG, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Pemerintah PNG telah diminta untuk mengambil sikap tegas terhadap perlakuan Gubernur West Papua Lukas Enembe atas dasar kemanusiaan.

MP Vanimo Green dan Ketua Komite Parlemen Permanen Urusan Luar Negeri, Perdagangan dan Pertahanan, Belden Namah melakukan panggilan tersebut.

Namah membuat seruan ini setelah Pemerintah Indonesia diduga menganiaya Enembe baru-baru ini di Jakarta.

Namah mengatakan, Enembe belakangan ini blak-blakan soal isu rasial di West Papua, khususnya terkait ras Jawa. Dia terus diawasi oleh otoritas Indonesia.

Ketua juga mengungkapkan kekhawatiran atas laporan bahwa anggota keluarga Enembe yang memprotes penangkapan di kantor polisi tempat dia ditahan ditembak mati dalam bentrokan dengan polisi.

"Sulit bagi saya untuk menutup mata terhadap masalah ini karena ikatan tradisional dan kekeluargaan masyarakat saya yang melampaui Vanimo Green hingga ke Provinsi West Papua.

"Saya mengangkat masalah ini juga sebagai Anggota Parlemen untuk Pemilih Vanimo Green River dan sebagai Ketua Komite Permanen Parlemen untuk Pertahanan dan Luar Negeri dan juga sebagai Pemimpin Melanesia yang peduli.

'Saya meminta pihak berwenang Indonesia untuk segera membebaskan Gubernur Enembe dari kurungan sel penjara dan memberinya akses ke perawatan medis yang mendesak.

"Saya juga meminta PBB dan Komisi Hak Asasi Manusia Internasional untuk menyelidiki ini.”

"Kita harus memastikan Hak Asasi Manusia Pemimpin West Papua dan rakyatnya dijaga dan dihormati setiap saat dan dengan segala cara oleh Otoritas Indonesia," kata Namah.
___
https://www.looppng.com/png-news/namah-calls-govt%E2%80%99s-intervention-116972

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi da

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu juga rasa kecewa yang terpahat.   Sekali tersakiti, hatimu rapuh,   Dikhianati sekali, cintamu terus meragu. Siapa pun yang mengecewakanmu,   Tidak akan luput dari pandanganmu.   Setiap detik, setiap waktu,   Luka itu tetap merayap dalam ingatan. Namun di balik kekecewaan yang mendalam,   Tersembunyi pelajaran berharga.   Jangan biarkan rasa itu membelenggu,   Biarkan ia menjadi bekal untuk tumbuh lebih kuat. Eko-Vinsent  🍁🍁🍁 SEPIH Sekali lagi sepi Tanpa suaramu  Tak ada kata-kata manismu Hanya hening yang terasa  Sekali lagi sendiri  Merenungi semua rindu ini Menatap langit dengan tatapan hampa  Menyebut namamu tanpa sahutan Sekali lagi hanya diam Menanti sapa itu hadir lagi Membiarkan malam dan siang terlewati Tanpamu dan tanpa kita bercengkrama  Ly SMy  19.9.24 🍁🍁🍁 Se𝗖𝗶𝗻𝘁𝗮 

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber H