Karya:Sekuriti Jln Raya
Alam semesta ku seperti buku yang tergeletak,lupa tak tersentuh,dan membiarkan anak negeri berlari dengan senja,setelah lelah menantang mentari pagi. Alam ku seperti Durga yang terbelalak,melihat tugu yang runtuh,dan membiaskan rona yang berbusur seroja,menuju ke pusara yang diguyur doa dan sesaji,Puisi diatas menggambarkan keprihatinan pada keadaan negeri ini yang masih sering ditimpamusibah baik musibah bencana alam maupun musibah yang sifatnya pelanggaran hukum oleh oknum elit politik di negeri ini.
Bukit-bukit di negeriku kini tenggelam Oleh darah dan air mata Apa yang dapat dilakukan oleh seorang anaknya yang merantau?Untuk masyarakatnya yang sengsara?Apa pula gunanya keluh-kesah Seorang penyair yang sedang tidak di rumah?Seandainya rakyatku mati dalam pemberontakan menuntut nasibnya,
Aku akan berkata “Mati dalam perjuangan
Lebih
mulia dari hidup dalam penindasan”
Tapi rakyatku tidak mati sebagai pemberontak Kematian adalah satu-satunya penyelamat mereka,Dan penderitaan adalah tanah air mereka Ingatlah saudaraku,Bahwa syuting yang kau jatuhkan Ke telapak tangan yang menghibur di hadapan mu,Adalah satu-satunya jembatan yang menghubungkan Kekayaan hatimu dengan cinta di hati Tuhan. Alam leluhur Puisi alam tentang cinta tanah air diatas menggunakan majas perbandingan dan perumpamaan, selain bertema tentang cinta tanah air, puisi karya diatas juga bisa dimasukkan dalam tema keindahan alam.Untuk alam leluhur Bukit-bukit di negeriku kini tenggelam Oleh darah dan air mata.
Post. Admind
Komentar
Posting Komentar