Oleh. Mahesa Jenar
Merahnya seperti kain penutup meja
jingganya semburat senja di ujung hari
hitamnya tumpahan tinta cumi
kota tua, zaman tua
seorang ibu menggendong putrinya, berjalan di trotoar yang lapang;
terasa asing dengan pejalan lainnya
tangan rapat di badan sembunyikan kesedihan
dan di jalan yang nampak baru, muncul sebuah mobil baru
berjalan perlahan, mengundang decak pandang
pohon-pohon enggan menggugurkan daun-daunnya
dan yang jatuh di atas rambut mereka
baunya sangit, seperti ikan bakar di panggangan
menyusup di sela-sela topi, terlihat seperti manik-manik yang pudar
segera saja mereka mengibasnya jatuh
dengung bor dokter gigi terdengar dari seberang jalan; beriring dengan jerit seorang anak
beberapa orang membeli koran pagi yang dijual murah
kerumunan kecil mengagumi sebuah hotel yang baru dibuka;
ada hiburan striptis malam ini;
balon ucapan sudah terlepas semua siang tadi
udara menderu seperti sekawanan laron berkejaran mencari makan
semua yang terperangkap pada lukisan itu
seolah ingin melompat menangkap mata kita
semua yang berkisah pada lukisan itu
seperti jahitan tangan selembar kain yang kusut
Post. Admind
Komentar
Posting Komentar