Jumat, 27 Januari 2023

PADA SEBUAH LUKISAN YANG ASING

Oleh. Mahesa Jenar
Merahnya seperti kain penutup meja
jingganya semburat senja di ujung hari
hitamnya tumpahan tinta cumi
kota tua, zaman tua
seorang ibu menggendong putrinya, berjalan di trotoar yang lapang;
terasa asing dengan pejalan lainnya
tangan rapat di badan sembunyikan kesedihan
dan di jalan yang nampak baru, muncul sebuah mobil baru
berjalan perlahan, mengundang decak pandang

pohon-pohon enggan menggugurkan daun-daunnya
dan yang jatuh di atas rambut mereka
baunya sangit, seperti ikan bakar di panggangan
menyusup di sela-sela topi, terlihat seperti manik-manik yang pudar
segera saja mereka mengibasnya jatuh

dengung bor dokter gigi terdengar dari seberang jalan; beriring dengan jerit seorang anak
beberapa orang membeli koran pagi yang dijual murah
kerumunan kecil mengagumi sebuah hotel yang baru dibuka; 
ada hiburan striptis malam ini;
balon ucapan sudah terlepas semua siang tadi

udara menderu seperti sekawanan laron berkejaran mencari makan

semua yang terperangkap pada lukisan itu 
seolah ingin melompat menangkap mata kita

semua yang berkisah pada lukisan itu
seperti jahitan tangan selembar kain yang kusut

Post. Admind

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kolonialisme Pemukiman Penindasan Harga Diri Pemilik Tanah

𝐊𝐨𝐥𝐨𝐧𝐢𝐚𝐥𝐢𝐬𝐦𝐞 𝐏𝐞𝐦𝐮𝐤𝐢𝐦 (𝐒𝐞𝐭𝐭𝐥𝐞𝐫 𝐂𝐨𝐥𝐨𝐧𝐢𝐚𝐥𝐢𝐬𝐦) Artikel, Yegema  Konsep kolonialisme pemukim dap...