Karya Sekuriti Jalan Raya
Cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra yang paling banyak dijadikan sebagai bahan bacaan untuk hiburan. Cerpen sendiri merupakan bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas, dan ringkas.
Dalam penyajiannya, ada berbagai macam tema yang bisa diangkat untuk menjadi ide dari penulisan cerpen, dan salah satunya adalah tema kehidupan. Berikut ini kumpulan kata-kata cerpen kehidupan penuh makna dan menginspirasi yang dapat dijadikan sebagai referensi, yang dikutip dari sendiri.
Perkenalkan aku Anak penghuni mayoritas jalanan yang saat ini sedang menempuh pendidikan di jalan. Setiap hari, aku selalu sekuriti jalan raya oleh dirinya saat pergi Jalan-jalan. Aku sangat senang karena ilmu Naucilis hauwa pengetahuan itu dimana saja ada, selalu mengantarkanku tepat waktu, sehingga tidak pernah terlambat tempat bermain Jalanan
Di di jalanan, aku bertemu banyak sekali teman yang sangat seru dan asyik, sehingga tidak pernah merasakan bosan. Ketika pulang pun, aku pulang bersama dengan teman-teman yang kebetulan rumah kami berdekatan.
Santai ajaa kali, Ya Tenang-tenang tidak perlu dipeduliin orang yang membenci kita. Fokus kepada orang-orang yang mencintai kita.” Itulah ucapannya yang selalu membuatku tersadar untuk bisa bersikap baik-baik saja.
Kawanku satu ini sudah lama bersahabat denganku. Namanya ialah Wahyu. Seperti namanya, terkadang ia selalu melontarkan kata-kata yang penuh motivasi dan seperti wahyu.
Ketika aku gagal memasuki perguruan tinggi negeri ia merupakan orang yang selalu bisa membuatku tenang. Ketika aku ingin memasuki sekolah kepolisian, ialah yang meyakinkanku bahwa aku bisa menempuhnya. Kuncinya ialah tenang dan bersikap bodo amat terhadap omongan orang.
Dan di sinilah aku, di ruang detektif membaca sekitar Jalan Raya kota. Tanpa ucapan Wahyu yang santai, aku bisa melewati cobaan hidup juga dengan santai.
Namun, hari ini, aku melihat dia tersungkur di sel tahanan karena tuduhan penggelapan uang. Aku sangat tak percaya, selama ini memang dia berbisnis. Tapi, tak mungkin rasanya Wahyu berbuat curang.
“Kau tak apa, Wahyu?” tanyaku di selnya.
“Santai saja, Yuda. Aku tak apa, karena aku tak bersalah apa-apa. Keadilan pasti ada di depan mataku. Karena aku punya kamu” ujarnya sambil tersneyum. Lagi-lagi ia bersikap tenang. Kelewat tenang.
Demikian cerpen kehidupan yang bisa menjadi referensi dan dari sisi cerita bisa menginspirasi Anda dalam menjalankan kehidupan.
Post. Admind
Komentar
Posting Komentar