Nirleka
Ku tulis puisi dalam hati seperti bocah lugu bermain bola.
Ketika kamu meneteskan air mata kesedihanmu karena dia,
Ku tampung hujan derita yang membasahi pipimu nan jauh di mata.
Ketika kamu membanggakan dia dalam tawa,
Ku gores kata di langit merah yang tampak mulai pasrah.
Ketika kamu tersenyum ceria saat bersamanya,
Ku titipkan rindu pada angin walaupun ia tidak bersuara,
Ku lukis ceria pada cermin yang ikut ceria walau terpaksa.
Aku memilih mencintaimu dalam diam seperti awan hitam menutupi cahaya.
Aku memilih terdiam di hutan kesunyian untuk menemani kunang-kunang menerangi kegundahan.
Aku dan kamu seperti matahari dan bulan,
Kamu lebih memilih bersama bintang,
Sedangkan aku lebih memilih kesendirian.
Bengkulu, 28 februari 2023
Post. Admind
Komentar
Posting Komentar